harfam.co.id, Jakarta Komik yang hanya dipersepsikan sebagai media hiburan ternyata memiliki manfaat positif dalam menunjang pendidikan.
Manfaat komik terlihat dalam penelitian yang dilakukan guru besar Fakultas Ilmu Komunikasi (Unpad) Universitas Pajacaran. Suzanne Dida.
Penelitian sedang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan belajar generasi muda, khususnya generasi alpha. Suzanne menggunakan media komik dalam penelitiannya karena komik diyakini mempunyai dampak positif dalam berbagai konteks pendidikan.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, komik terbukti meningkatkan pemahaman membaca siswa secara signifikan.
“Temuan ini menunjukkan bahwa komik dapat menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar berbagai disiplin ilmu dan lingkungan pendidikan,” kata Suzanne pada Upacara Penyampaian Guru Besar dan Kuliah Ilmiah Unpad pada Rabu, 24 Januari 2024 di Bandung.
Pada acara tersebut, Suzanne memberikan pemaparan ilmiah bertajuk “Ketahanan Mental Generasi Alfa dan Hubungan Kesehatan Cerita Narasi”.
Bersama peneliti dari Pusat Penelitian Komunikasi Kesehatan Phycom Unpad, ia menerbitkan tiga seri komik berjudul Petualangan Jojo Anak Catinangor: “Sehat, Ceria di Masa Pandemi.”
Komik ini diterbitkan sebagai bahan edukasi penerapan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 dengan sasaran masyarakat sekitar kampus Catinangor. Khususnya anak-anak sekolah dasar atau generasi alpha, seperti dikutip dari situs resmi Unpad, Senin (5/2/2024).
Suzanne menjelaskan, ide pembuatan komik dilatarbelakangi oleh tingginya tekanan mental yang dialami generasi alpha di masa pandemi COVID-19.
Pasalnya, sebagian besar generasi alfa hanya sebatas beraktivitas di rumah. Mulai dari homeschooling hingga bermain di rumah, semua aktivitas dilakukan di rumah dengan segala batasannya.
Sehubungan dengan kondisi tersebut, Kepala Pusat Penelitian Komunikasi Kesehatan Ficom berinisiatif membuat komik harian tentang protokol kesehatan untuk anak sekolah dasar.
Komik JoJo’s Adventures Anak Jatinangor terdiri dari tiga jilid yaitu :
Jilid pertama membahas tentang protokol kesehatan untuk persiapan sekolah tatap muka
Jilid dua berkisah tentang akhir pekan di masa pandemi yang masih aman
Jilid ketiga membahas kehidupan setelah pandemi, mengingatkan kita untuk melanjutkan kebiasaan baik.
Ceritanya menceritakan tentang kehidupan dan budaya masyarakat Catinangor (Kecamatan Sumedang), misalnya penggunaan nama SD di Catinangor dan suasananya, ajakan kepada orang tua, adat istiadat masyarakat, nama anak sekolah. . sering kencan, jajanan sekolah”.
Ada pula permainan anak-anak, terminologi Sunda, etika dan tata krama, serta tema dan isi pesan yang positif.
Suzanne melanjutkan, berdasarkan penelitian, storytelling merupakan alat komunikasi yang efektif.
Hal ini telah dibuktikan dalam banyak ilmu seperti keperawatan, ilmu sosial dan psikologi.
“Keberhasilan pendekatan naratif dalam membentuk pemahaman diri dan identitas mempunyai penerapan dalam bidang promosi kesehatan,” ujarnya.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat cerita komik sebagai strategi komunikasi persuasif yang diterapkan Pusat Komunikasi Fikom Kesehatan Unpad terhadap masyarakat.
Teknik bercerita dalam komik “Seri Kesehatan Saat Pandemi” dapat menjadi solusi tepat untuk membiasakan anak hidup sehat. “Dengan metode campuran kualitatif dan kuantitatif, kami berharap hasil penelitian ini dapat menjadi prototipe model dalam pendidikan,” pungkas Suzanne.