0
0
harfam.co.id, Jakarta – Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam mengalami penurunan pada Jumat (15/3/2024). Harga emas Antam dipatok Rp1.194.000 per gram, turun Rp9.000 dari perdagangan kemarin.
Sementara itu, harga pembelian atau pembelian emas Antam juga mengalami penurunan sebesar Rp9.000 menjadi Rp1.086.000 per gram. Harga pembelian ini berlaku jika ingin menjual emas, Antam akan membelinya dengan harga Rp 1.086.000 per gram.
Antam menjual emas dengan ukuran 0,5 gram hingga 1000 gram, jika ditambah NPWP mendapat kredit kecil (0,45%).
Hingga pukul 08:36 WIB, harga emas Antam masih tinggi. Detail Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini menurut themetalmulia.com: Harga Emas Antam 0,5 gram: Rp 647.000 Harga Emas Antam 1 gram: Rp 1.194.000 2 gram Harga Emas Antam: Rp 2.328.000 Harga Emas Antam 3 gram: Rp 3.467.000 Harga Emas Antam 5 gram : Rp 5.745.000 HARGA Emas Antam 10 gram : Rp 11.435.000 Harga Emas Antam 25 gram : Rp 28.462.000 Harga Emas Antam 50 gram : Rp 56.845.000 Harga Emas Antam 100 gram 100 gram 100 harga 100 gram 100 gram.
Sebelumnya diberitakan, harga emas mengalami kenaikan setelah mencapai level tertinggi baru. Pengamat mengatakan harga emas masih sempat turun, namun akhirnya akan naik.
Pada Jumat (15/03/2024), harga emas bulan April turun 0,66 persen menjadi $2,166,20 per kilogram, menurut Kitco.com. Perak berjangka turun 0,2 persen pada $25,01.
CEO Midas Touch Consulting, Florian Grummes mengatakan, kenaikan harga emas di atas US$2.200 per ounce mengakhiri fase koreksi dan konsolidasi selama 13 tahun USD 2.075 per empat.
“Meskipun terjadi kemunduran dan konsolidasi harga emas dalam jangka pendek, hal ini kemungkinan merupakan awal dari kenaikan harga logam mulia berikutnya,” tulisnya.
Meskipun ada kekhawatiran bahwa harga emas akan kembali ke area $2,075, Grummes melihat harga awal emas pada $2,535 per ounce. Ia menambahkan, harga emas yang mengalami koreksi seharusnya menjadi peluang beli.
Grummes memperkirakan harga emas akan mencapai targetnya dalam tiga bulan. Saat ini, pasar tampaknya berada di atas level support $2,150 per ounce, yang merupakan nilai jual kuat di awal Desember.
“Kita dapat berasumsi bahwa setelah konsolidasi selama 2,5 bulan, reli yang sedang berlangsung tidak akan berakhir dalam tiga minggu. Jika ada keraguan, kenaikan baru dapat berlanjut dengan cepat tetapi dengan volatilitas,” ujarnya.
Salah satu alasan Grummers optimis terhadap harga emas adalah koreksi tersebut tidak akan berlangsung lama. Ini adalah perhatian paling sedikit yang didapat investor dan media ketika harga emas naik.
“Sentimen pasar emas masih netral dan tidak menjadi penghambat pertumbuhan harga saat ini,” ujarnya.
Menurut Grummes, karena meningkatnya risiko di pasar dan potensi ketidakstabilan perekonomian, hanya masalah waktu sebelum investor mulai fokus pada emas sebagai aset safe-haven.
Tentu saja tidak semua investor mengabaikan logam mulia. Sementara investor Barat terus membanjiri 7 saham raksasa teknologi itu, investor Asia justru sibuk membeli emas.
Grummes memperkirakan investor Tiongkok akan terus membeli emas selama mereka mengikuti arahan pemerintah. Bank sentral Tiongkok meningkatkan kepemilikan emasnya selama 16 bulan berturut-turut, dengan membeli 12 ton logam mulia pada bulan lalu.
“Tiongkok mendominasi pasar emas karena kebutuhan karena permintaan bank sentral dan pembelian uang pada awal Tahun Naga. Melalui arbitrase, pasar emas Barat tumbuh,” katanya.
Ia menambahkan, makro perekonomian masih sangat positif terhadap harga emas.
