September 21, 2024
Hari Buruh 1 Mei 2024, Dokter Komunitas Singgung Soal Kemerdekaan Laktasi Pekerja Perempuan

Hari Buruh 1 Mei 2024, Dokter Komunitas Singgung Soal Kemerdekaan Laktasi Pekerja Perempuan

0 0
Read Time:2 Minute, 21 Second

harfam.co.id, Jakarta – Menjelang Hari Buruh dan May Day yang jatuh pada 1 Mei 2024, sosiolog Ray Wagiu Basrowi akan membahas isu kebebasan menyusui bagi perempuan.

Menurutnya, jumlah angkatan kerja Indonesia sudah mencapai 40 juta orang. 80 persen hamil dan menjadi ibu menyusui.

Jika perempuan pekerja mengambil cuti selama tiga bulan, maka mereka akan kembali bekerja ketika anaknya masih membutuhkan ASI atau ASI. Sedangkan pekerja yang tidak mampu kawin sendirian rentan mengalami peningkatan hormon stres yang dapat memengaruhi kesuburan.

“Tidak bagus (di tempat kerja) karena payudaranya tidak efektif. Jadi apakah penyangga payudara di tempat kerja sekarang sudah bagus?” 50%, 1 dari 2 pekerja perempuan di Indonesia pada tahun 2020 masih akan menyusui dan buang air besar di toilet, “kata Ray. Health harfam.co.id saat wawancara di Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024).

Data kualitatif menunjukkan 8 dari 10 pabrik di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Tsabodetabek) tidak melaksanakan program laktasi. Faktanya, undang-undang tersebut masih ada.

“Iya, hal seperti ini harusnya menjadi bagian dari perjuangan buruh. Jangan lupakan juga perjuangan kesehatan, dampaknya sangat besar lho. Dan ini adalah kewajiban perusahaan untuk memenuhinya,” kata juru bicara di Universitas Indonesia (FKUI).

Terkait hak kesehatan, termasuk hak menyusui di tempat kerja, Ray yakin inilah saatnya serikat pekerja harus angkat bicara.

Hingga saat ini, aspirasi kaum buruh dalam demonstrasi atau unjuk rasa yang digaungkan setiap bulan Mei terutama terfokus pada upah.

“Serikat pekerja Indonesia harus berjuang tidak hanya demi upah, tapi juga kesehatan dan keselamatan kerja,” kata Ray.

Hari Buruh juga menjadi momen mengingatkan pemilih korporasi untuk menyediakan ruang laktasi.

“Ruang menyusui itu wajib (di perusahaan) sejak 2008 sudah ada undang-undang bersama (SCB) tiga menteri. KemenPPPA, Kementerian SDM dan Kementerian Kesehatan, bukan hanya ruang bersalin, tapi ruang laktasi dan swasta.”

Artinya, ruang menyusui yang disediakan hanya digunakan untuk menyusui dan tidak digunakan untuk keperluan lain seperti musala.

“Kenapa? Karena kalau ruang pemerahannya dipakai untuk ibadah laki-laki, perempuan-perempuan itu lari. Ke mana mereka harus pergi? Ke toilet, karena toilet (perempuan) tidak bisa diakses laki-laki. “Iya, dia minum susu ibunya.” sana, oh,” jelas Ray.

Bukan hanya ruang bersalin, lanjut Rai, Undang-Undang Perubahan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2013 jelas menegaskan perlunya program edukasi, promosi, dan konsultan laktasi.

“Ruang laktasi tidak hanya spesial dan unik, tapi juga bersifat edukasi, promosi, dan jika stafnya banyak, sebaiknya dipekerjakan konsultan laktasi. Seharusnya begitu.”

Sayangnya, hal ini belum diberikan kepada banyak institusi, bahkan di lembaga pemerintah sekalipun.

“Penelitian saya menunjukkan bahwa jika sebuah perusahaan menerapkan program promosi perempuan yang tepat, termasuk pendidikan, konseling, dan ruang menyusui yang baik, maka 58 persen karyawan perempuan di dalamnya akan berhasil menyusui. Dan 1,5-2 kali lebih produktif.”

Dengan kata lain, memperoleh keuntungan dalam menyediakan ASI bagi perempuan merupakan investasi bagi perusahaan. Alasannya, pekerja perempuan lebih produktif, mendapat lebih banyak pekerjaan, dan lebih sedikit mengalami absensi atau absensi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link