Jakarta – Para ilmuwan telah menemukan hiu hantu jenis baru di Laut Andaman di Thailand. Bentuk hiu hantu tidak seperti yang pernah terlihat sebelumnya. Ia memiliki kepala besar, mata besar berkilau, dan sirip seperti bulu.
Hiu hantu yang baru ditemukan ini diberi nama Chimaera supapae. Ia termasuk dalam kelompok ikan purba yang disebut Chimaeriformes, kerabat jauh hiu dan pari.
Penemuan baru ini disajikan dalam makalah ilmiah yang diterbitkan pada 6 Maret di Raffles Bulletin of Zoology. David Ebert, penulis utama studi tersebut dan direktur Pusat Penelitian Hiu Pasifik di San Jose State University di California, mengatakan chimera jarang terjadi di belahan dunia ini.
Chimaera hidup di laut dalam dan mendiami lereng dan punggung dasar laut. Mereka lebih menyukai kedalaman di bawah 500 meter dan perairan gelap. Chimaera memakan makhluk yang hidup di dasar laut, seperti krustasea, moluska, dan cacing.
Menurut Ebert, hingga saat ini hanya ada 53 jenis Chimaera yang ada di dunia. Habitatnya di laut dalam membuat mereka sulit dikenali, terutama di Laut Andaman, yang beberapa wilayahnya memiliki kedalaman lebih dari 4.400 meter.
Chimera juga dikenal sebagai hiu hantu dan ratfish karena matanya yang besar dan berkilau serta tubuhnya yang ramping seperti tikus. Beberapa jenis Chimaera bisa mencapai panjang hingga 2 meter.
Selama proyek penelitian laut dalam pada tahun 2018, para peneliti menemukan tubuh chimaera jantan yang belum dewasa. Penemuan itu terjadi saat bottom trawling di Laut Andaman pada kedalaman 772-775 meter di bawah permukaan.
Para peneliti mengidentifikasinya sebagai spesies baru karena kepalanya yang besar, moncongnya yang pendek, dan matanya yang berbentuk oval yang panjangnya lebih dari 32 persen dari total panjang kepalanya.
Spesies yang baru ditemukan ini termasuk dalam kelompok Chimaera berkepala pendek, dengan panjang 51 cm dan sirip dada lebar. Ebert yakin embel-embel mirip bulu makhluk itu mungkin telah membantu mereka menavigasi dasar laut berbatu.