January 9, 2025
IHSG Kembali ke Posisi 7.200, Saham BBRI dan MSTI Menghijau

IHSG Kembali ke Posisi 7.200, Saham BBRI dan MSTI Menghijau

0 0
Read Time:4 Minute, 21 Second

harfam.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Jumat (8/9/2024). IHSG menguat di seluruh sektor saham-saham hijau.

Berdasarkan data RTI, IHSG dibuka menguat tipis di 7.195,25 dari penutupan perdagangan sebelumnya di 7.195,12. Pada pukul 09.43 WIB, IHSG menguat 0,87 persen di level 7.257. Indeks LQ45 naik 1,23 persen menjadi 910,66. Seluruh indeks saham acuan berubah menjadi hijau.

Pada perdagangan Jumat pagi, IHSG mencapai level tertinggi 7.267,42 dan terendah 7.219,92. Sebanyak 299 saham menguat yang mendongkrak IHSG. 134 saham melemah dan 184 saham stagnan.

Total frekuensi perdagangan sebanyak 267.162 kali dengan volume perdagangan 5,6 miliar lembar saham. Nilai transaksi harian saham tersebut sebesar Rp 2,5 triliun. Posisi USD terhadap Rupee berada di kisaran 15.909. Seluruh sektor ekuitas berubah menjadi hijau.

Sektor bahan dasar atau bahan mentah melonjak signifikan dan berujung pada penguatan. Pangsa energi meningkat sebesar 0,57 persen, pangsa sektor industri meningkat sebesar 0,05 persen, pangsa sektor non-siklus meningkat sebesar 0,43 persen.

Selain itu, sektor saham siklis meningkat sebesar 0,53 persen, sektor saham kesehatan meningkat sebesar 0,40 persen, sektor keuangan pasar saham meningkat sebesar 0,57 persen. Kemudian sektor saham properti naik 0,63 persen, sektor saham teknologi naik 0,72 persen, sektor saham infrastruktur naik 0,86 persen, dan sektor saham transportasi naik 0,80 persen.

Sepanjang akhir pekan, saham BBRI menguat 1,07 persen ke Rp 4.710 per saham. Harga saham BBRI dibuka menguat 40 poin di Rp 4.700 per saham. Harga saham BBRI berada pada level tertinggi Rp 4.730 dan terendah Rp 4.690 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 5.442 kali dengan volume perdagangan sebanyak 421.416 lembar saham. Nilai transaksi Rp 198 miliar.

Saham MSTI menguat 1,31 persen ke Rp 1.550 per saham. Harga saham MSTI dibuka menguat 10 poin di Rp 1.540 per saham. Harga saham MSTI berada pada level tertinggi Rp 1.565 dan terendah Rp 1.540 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 155 kali dengan volume 2.893 lembar saham. Nilai transaksinya adalah 448,6 juta.

 

Mengutip PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG sempat sideways di 7.196,12 pada Kamis 8 Agustus 2024. IHSG sempat tertahan selama dua hari pasca perbaikan.

Pasar dinilai tangguh meski tidak terseret oleh pelemahan saham AMMN. Di sisi lain, rupee menguat terhadap dolar AS setelah dolar AS melemah melewati batas kunci 16.000.

Rupee naik 0,6 persen menjadi $15,933, menembus level psikologis untuk pertama kalinya sejak 22 Mei. Rupee adalah salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di antara mata uang Asia tahun lalu karena kekhawatiran akan defisit fiskal yang lebih besar mengguncang saham-saham LQ45, yang merupakan salah satu peraih keuntungan terbesar (top gainer): Saham AMMN naik 5,8 persen dan saham JSMR naik 2,8 persen. Saham ESSA melonjak 2,55 persen, saham BBNI menguat 1,99 persen.

  Saham-saham LQ45 yang termasuk top gainers antara lain: 9 saham turun 16,67 persen saham SOTS turun 15 persen saham BMBL turun 14,29 persen saham ASMI turun 14,29 persen saham PADI turun 10 persen.

  Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain: Saham AMMN senilai Rp236,9 miliar Saham BBRI senilai Rp156,3 miliar Saham BBCA senilai Rp122,7 miliar Saham BBNI senilai Rp112,4 miliar saham BOGA senilai Rp86,3 miliar – Teraktif: DOSS. Saham dicatatkan 37151 kali Saham NEST dicatatkan 19018 kali Saham FIRE dicatatkan 16657 kali Saham BDKR dicatatkan 8031 ​​​​kali AMMN 7565 kali.

Analis Retail Research BNI Sekuritas Mohamed Lutfi Permana mengatakan, IHSG kemungkinan akan kembali menguat pada Jumat 9 Agustus 2024 didukung data dalam negeri yang masih bagus seperti indeks kepercayaan konsumen (IKK) pada Juli sebesar 123,4 yang meningkat. Jumlah tersebut terbilang kecil dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 123,3 dan cadangan devisa Indonesia meningkat sebesar 5,2 miliar dolar AS dibandingkan periode sebelumnya.

Di sisi lain, data ketenagakerjaan AS menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan, dan hal ini tentunya akan meredakan kekhawatiran investor terhadap memburuknya perekonomian AS dan berujung pada resesi. Level support IHSG 7.240-7.275 dan level resistance 7.177-7.165, ujarnya.

Berikut beberapa aksi BNI Sekuritas pada Jumat (9/8/2024):

1. PGAS: Beli saat kelemahan

Beli di 1555, miring ke bawah di bawah 1515.

Jika tidak turun ke bawah 1550, ada potensi kenaikan ke 1590-1620 dalam jangka pendek.

 

2. SIDO : Spek Beli

Beli di harga 695, cut loss jika turun di bawah 680.

Jika tidak turun di bawah 690, potensinya meningkat ke 715-725 dalam jangka pendek.

 

3. SMRA: Beli saat kelemahan

Beli di harga 600, cutloss tembus ke bawah 585.

Jika tidak turun di bawah 595, potensi jangka pendeknya adalah 620-635.

 

4. GJTL : Spek Beli

Beli di 1165, cut loss jika tembus ke bawah 1130.

Jika tidak turun ke bawah 1150, ada potensi naik ke 1185-1210 dalam jangka pendek.

 

5. TCPI: Beli saat kelemahan

Beli di 7400, miring ke bawah di bawah 7225.

Jika tidak turun ke bawah 7375, potensinya meningkat ke 7575-7725 dalam jangka pendek.

 

6. HAD : Spek Beli

Beli di 466, miring di bawah 456.

Jika tidak turun ke bawah 462, dalam jangka pendek potensinya meningkat ke 476-482.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link