September 21, 2024
IHSG Sepekan Naik 0,27%, Ini Saham yang Bertenger di Jajaran Top Gainers dan Top Losers

IHSG Sepekan Naik 0,27%, Ini Saham yang Bertenger di Jajaran Top Gainers dan Top Losers

0 0
Read Time:4 Minute, 21 Second

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta dari harfam.co.id selama 29 Juli hingga 2 Agustus 2024 ditutup dengan xon terbaik. Dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,27% menjadi 7.308,123 dari 7.288,167 pada akhir pekan lalu.

Nilai transaksi harian bursa meningkat 21,25% menjadi Rp10,313 triliun dibandingkan Rp8,506 triliun pada pekan lalu.

Laba pasar saham juga meningkat 0,39% menjadi Rp12.410 triliun dari akhir pekan lalu sebesar Rp12.362 triliun. Kemudian pergerakannya pun mengalami kenaikan.

Namun terjadi perubahan rata-rata mingguan sebesar 14,07% menjadi 15,443 miliar lembar saham dari 17,972 miliar lembar saham pada pekan lalu.

Volume perdagangan harian selama seminggu juga mengalami perubahan sebesar 5,13% menjadi 942.000 dibandingkan minggu lalu sebanyak 993.000 transaksi. Aktivitas investor asing pada Jumat 2 Agustus 2024 sebesar 474,43 miliar dollar dan selama tahun 2024 nilai valuta asing sebesar 323,70 miliar.

Berdasarkan data pasar saham, berikut daftar top gainer dan top Loser pada pekan 29 Juli hingga 2 Agustus 2024: Top gainer: Naik 125% AGAR di 450 posisi dari 200 posisi pada minggu lalu. HELI naik 107,95%. Dari peringkat 176 minggu lalu, SMDM naik 71,43% ke peringkat 456. Pekan lalu, AIMS naik 67,13%, dari peringkat 362 ke peringkat 605. SUNI naik 43,56%, dari sebelumnya peringkat 505 ke peringkat 725. Pekan MBTO naik 41,89% ke peringkat 105 dari peringkat 74 pada minggu lalu. CBUT naik 40,58% ke posisi 1.455 dari 1.035 posisi pada minggu lalu. PTSP naik 38,10% menjadi 1.305 posisi dari 945 posisi pada minggu lalu. SONA naik TGUK naik 34,00% ke peringkat 67, dari peringkat 50 pada minggu lalu. Pecundang teratas: CAMP turun 34,04% ke posisi 248, dari posisi 376 pada minggu lalu. SOTS turun 25,93% ke 200 posisi, dari 270 posisi pada minggu lalu, IOTF turun 23,89% ke 86 posisi, dari 113 posisi pada minggu lalu. ZBRA turun 23,68% ke posisi 290, dari posisi 380 pada minggu lalu. ISEA turun 20,95% ke posisi 117, dari posisi 148 pada minggu lalu. ERTX turun 19,90% ke posisi 157 dari 196 posisi pada minggu lalu. ITMA turun 19,57% ke posisi 555 dari 690 posisi pada minggu lalu. LABS turun 19,05% ke posisi 119 dari 147 posisi pada minggu lalu. SURI turun 18,52% dari posisi 110.135 pada minggu lalu. GUNA turun 16,22% dari 310 posisi menjadi 370 posisi pada minggu lalu

 

Penafian: Semua keputusan investasi sepenuhnya merupakan kebijaksanaan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. harfam.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi komponen inti baru indeks LQ45 yang dimulai pada 1 Agustus 2024.

Berdasarkan pengumuman bursa nomor Peng-00163/BEI.POP/07-2024, terdapat satu saham baru yang masuk LQ45 yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).

Saat ini investasi utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Indeks LQ45 merupakan indeks yang mengukur harga 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan profitabilitas tinggi serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Indeks ini sering dijadikan patokan oleh banyak investor institusi.

Analis ekuitas Kanaka Hita Solvera dan Andhika Cipta Labora meyakini penyedia LQ45 akan berpeluang membaik di semester II, khususnya yang bekerja di sektor keuangan. Hal ini disebabkan oleh kenaikan biaya hidup di Amerika Serikat yang sudah meningkat sebesar 3%.

“Itulah sebabnya The Fed akan menurunkan suku bunganya dan ada kemungkinan BI akan mengikuti,” kata Andhika kepada harfam.co.id, Jumat (2/8/2024).

Salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi saham LQ45 adalah pemilihan kepala daerah pada November 2024. Selain itu, pasar juga menunggu presiden, wakil presiden, dan kabinetnya. Sementara itu, sentimen luar negeri terus berkisar pada kebijakan Federal Reserve (Fed).

“Saham LQ45 yang perlu diperhatikan di sektor keuangan adalah BBCA, BMRI, BBNI dan BBRI. Di sektor industri ada UNTR dan ASII. Di sektor kelistrikan ada MEDC dan ADRO,” jelas Andhika.

 

 

 

Senada, Analis Riset Ekuitas Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan, sebagian besar saham di indeks LQ45 merupakan saham dengan penetrasi pasar yang cukup dan rekam jejak yang terbukti. Meski masing-masing sektor memiliki sentimen dan karakteristiknya masing-masing, namun secara umum sentimen suku bunga dari BI atau The Fed akan tetap mempengaruhi kinerja saham-saham di indeks tersebut.

Lebih lanjut, kami juga meyakini sentimen lain yaitu fluktuasi nilai rupiah akan terus mempengaruhi saham-saham utama tersebut, kata Khaer.

Saham-saham yang menarik untuk dicermati adalah dari sektor perbankan seperti BBRI dan BMRI. Lagi pula, saham-saham logam seperti ANTM masih menarik karena sentimen dan valuasinya tidak terlalu tinggi.

Pengamat pasar saham sekaligus pendiri Traderindo.com Wahyu Laksono melihat sentimen positif di paruh kedua tahun ini dapat mendukung perkembangan pasar. Seiring dengan membaiknya perekonomian global, USD mungkin melemah seiring dengan pelonggaran moneter The Fed, didukung oleh perekonomian Indonesia yang relatif tangguh.

Kondisi tersebut membuka kemungkinan kenaikan IHSG di akhir tahun. Belanja juga suasana jendela akhir tahun dan/atau hasil bulan Januari. Oleh karena itu, Wahyu memperkirakan LQ45 juga berpotensi besar untuk bangkit.

“Kalau bicara opsi saham atau printer LQ45, secara umum bisa menjadi opsi jangka menengah dan panjang. Tapi yang menentukan pilihannya adalah sektor perbankan dan sektor energi,” ujarnya.

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link