September 21, 2024
Jangan Anggap Remeh Angin Duduk! Cerita Viral Sopir Taksi yang Selamatkan Temannya dengan Keahlian Tak Terduga

Jangan Anggap Remeh Angin Duduk! Cerita Viral Sopir Taksi yang Selamatkan Temannya dengan Keahlian Tak Terduga

0 0
Read Time:5 Minute, 18 Second

harfam.co.id, Jakarta – Seorang sopir taksi menjadi viral di media sosial karena membantu temannya yang diduga terserang angin. Peristiwa ini terjadi di Tol Jorr kilometer 25, saat pengemudi sedang mengganti ban mobil.

Sopir taksi dengan cepat dan hati-hati membantu temannya yang hampir pingsan dengan memberikan pertolongan pertama yang tepat. Ia memijat tubuh temannya itu dengan menggunakan minyak angin. Apa itu Angin Duduk?

Dikenal juga sebagai angina pectoris, angina adalah nyeri atau ketidaknyamanan dada yang berulang. Kondisi ini terjadi ketika sebagian jantung tidak mendapat pasokan darah dan oksigen yang cukup.

Pada hari Kamis, 2024 Angina adalah gejala umum penyakit arteri koroner (PJK), situs Johns Hopkins Medicine melaporkan pada 8 Agustus. . . Apa yang dirasakan penderita?

Menurut Mayo Clinic, angina paling sering digambarkan sebagai rasa tertekan, berat, atau tertekan di dada, seolah-olah ada yang menekannya dengan kuat. Nyeri ini mungkin muncul sebagai nyeri baru yang memerlukan evaluasi medis atau sebagai nyeri berulang yang hilang dengan pengobatan. Nyeri dada: biasanya terasa seperti tertekan, tertekan, atau diremas, biasanya di area dada di bawah tulang dada. Nyeri yang menjalar: Nyeri bisa menyebar ke punggung atas, lengan, leher, atau bahkan daun telinga. Sensasi memancar: Nyeri bisa menjalar ke lengan, bahu, rahang, leher, atau punggung. Kelemahan dan kelelahan: kelemahan dan cepat lelah. Pusing: merasa seperti akan pingsan.

Nyeri dada angina biasanya hilang dalam beberapa menit dengan istirahat atau dengan obat jantung yang diresepkan seperti nitrogliserin.

Angina pectoris menandakan beberapa bagian jantung tidak mendapat cukup darah. Website JHM menyatakan bahwa jika Anda menderita angina, risiko terkena serangan jantung lebih tinggi.

Perhatikan pola gejala Anda, termasuk penyebab nyeri dada, karakteristik nyeri, durasinya, dan efektivitas obat Anda. Jika gejala angina Anda berubah tiba-tiba, terjadi saat istirahat, atau muncul secara tidak terduga, segera hubungi 911.

Jangan mencoba membawa diri Anda ke ruang gawat darurat, karena Anda bisa terkena serangan jantung.

Meskipun angina cukup umum terjadi, sebagian orang mungkin sulit membedakannya dengan nyeri dada lainnya, seperti nyeri ulu hati. 

 

 

Menurut National Health Service (NHS), angina pectoris atau angina pectoris secara umum disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah yang membawa darah ke otot jantung akibat penumpukan lemak di dinding arteri. Proses ini dikenal sebagai aterosklerosis.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis antara lain: Pola makan yang tidak sehat: Mengonsumsi makanan yang tinggi lemak dan kolesterol. Kurang berolahraga: Aktivitas fisik yang minim dapat memperburuk kondisi. Merokok: Merokok mempercepat penumpukan plak di arteri. Bertambahnya usia: Risiko aterosklerosis meningkat seiring bertambahnya usia. Riwayat keluarga: Riwayat keluarga dengan aterosklerosis atau masalah jantung. Penyebab lain: Selain aterosklerosis, angina bisa disebabkan oleh penyakit lain yang mempengaruhi jantung dan arteri.

 

 

Banyak orang yang menderita pilek atau angina menggambarkan nyeri atau tekanan di dada. Perasaan ini disebut dengan perasaan tertekan atau sesak.

Menurut Klinik Cleveland, beberapa orang bahkan mengalami gangguan pencernaan, sementara yang lain kesulitan mengungkapkannya dengan kata-kata.

Ketidaknyamanan ini biasanya dimulai di belakang tulang dada, sehingga terkadang sulit menentukan sumber pastinya.

Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada bisa menyebar ke tubuh bagian atas, seperti leher, rahang, bahu, lengan, punggung, atau perut.

Selain nyeri dada, kekurangan oksigen ke jantung juga dapat menyebabkan gejala lain yang disebut “angina ekuivalen”. Gejala-gejala tersebut mungkin tidak terasa di dada Anda, namun gejalanya adalah: Kelelahan: merasa lemas dan cepat lelah. Mual atau muntah: Perasaan tidak enak di perut yang mungkin berlanjut. Dispnea: Sesak napas atau sesak napas. Berkeringat berlebihan: Berkeringat tanpa alasan.

 

Angina dan serangan jantung sama-sama disebabkan oleh penyakit arteri koroner, namun memiliki perbedaan penting. Angina terjadi ketika aliran darah ke jantung terhenti untuk sementara waktu, namun otot jantung tidak mengalami kerusakan.

Di sisi lain, ketika berkurangnya aliran darah berlangsung lebih lama, serangan jantung terjadi, dan sebagian otot jantung mulai mati, catat Klinik Cleveland.

Perbedaan penting lainnya adalah metode manajemen nyeri. Angina biasanya hilang dalam beberapa menit dengan istirahat atau dengan obat-obatan seperti nitrogliserin. Namun jika terjadi serangan jantung, istirahat atau pengobatan tidak akan meredakan gejala dan memerlukan perhatian medis segera.

Angina stabil tidak memerlukan perawatan darurat kecuali rasa sakitnya tiba-tiba memburuk atau hilang setelah istirahat atau pengobatan.

Sedangkan serangan jantung merupakan keadaan darurat yang memerlukan perhatian medis segera. Anda tidak dapat mengobati sendiri serangan jantung, jadi penting untuk segera menghubungi layanan darurat.

Itulah mengapa penting untuk mendiskusikan gejala angina Anda dengan penyedia layanan kesehatan dan mencari tahu apa yang dianggap “normal” bagi Anda.

Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi gejala angina, Anda mungkin perlu mempertimbangkan pengobatan. Berikut berbagai obat yang mungkin diresepkan untuk mengatasi angina atau angina pektoris, seperti dilansir Mayo Clinic. 1. Nitrat

Obat ini membantu meredakan angina dengan cara merelaksasi dan melebarkan pembuluh darah, sehingga memungkinkan lebih banyak darah mengalir ke jantung.

Nitrogliserin, bentuk nitrat yang paling umum digunakan, biasanya ditempatkan di bawah lidah. Dokter Anda mungkin menyarankan penggunaan nitrat sebelum melakukan aktivitas yang sering menyebabkan angina, seperti olahraga. Beberapa orang mungkin memerlukannya sebagai pengobatan jangka panjang. 2. Aspirin

Aspirin mengurangi pembekuan darah, sehingga memudahkan darah mengalir melalui arteri jantung yang menyempit. Ini membantu mengurangi risiko serangan jantung. Namun, penting untuk tidak mulai mengonsumsi aspirin secara teratur tanpa berkonsultasi dengan dokter. 3. Penghambat pembekuan darah

Obat-obatan seperti clopidogrel (Plavix), prasugrel (Effient), dan ticagrelor (Brilinta) membantu mencegah trombosit darah saling menempel sehingga mengurangi risiko penggumpalan darah. Jika aspirin tidak dapat digunakan, salah satu obat berikut mungkin direkomendasikan. 4. Pemblokir beta

Obat ini memperlambat detak jantung dan kekuatan detak jantung, menurunkan tekanan darah, dan membantu melebarkan pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah. 5. Statin

Statin membantu menurunkan kolesterol darah, faktor risiko utama penyakit jantung dan angina. Dengan menghalangi zat yang dibutuhkan tubuh untuk membuat kolesterol, statin membantu mencegah penyumbatan pembuluh darah. 6. Penghambat saluran kalsium

Obat-obatan ini, juga dikenal sebagai antagonis kalsium, membantu mengendurkan dan melebarkan pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah ke jantung. 7. Obat antihipertensi lainnya

Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, gejala gagal jantung, atau penyakit ginjal kronis, dokter Anda mungkin akan meresepkan obat seperti penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) atau penghambat reseptor angiotensin-2 (ARB) untuk membantu mengontrol tekanan darah Anda. 8. Ranolazin

Obat ini dapat diresepkan untuk angina pektoris kronis stabil yang tidak memberikan respons terhadap obat lain. Ranolazine dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat angina lainnya. 9. Terapi obat

Terkadang metode non-obat seperti peningkatan counterpulsation eksternal (EECP) dapat digunakan untuk meningkatkan aliran darah ke jantung.

Dalam terapi EECP, manset tekanan darah dipasang di sekitar tungkai bawah, paha, dan panggul. Proses ini memerlukan beberapa sesi pengobatan dan dapat membantu mengurangi gejala pada penderita angina yang sulit dikendalikan atau angina refrakter.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link