October 22, 2024
Jangan Anggap Sepele, Kenali Gejala Kolesterol Tinggi di Kaki Pada Malam Hari

Jangan Anggap Sepele, Kenali Gejala Kolesterol Tinggi di Kaki Pada Malam Hari

0 0
Read Time:3 Minute, 35 Second

harfam.co.id, Jakarta – Bagi banyak orang, tidur malam bisa membawa masalah tersendiri, apalagi saat nyeri tubuh semakin hebat. Entah itu karena sakit kaki karena berlari atau cedera bahu yang menyakitkan, perasaan tersebut bisa menjadi lebih intens saat Anda berbaring untuk beristirahat.

Namun jika Anda merasakan nyeri baru yang tidak Anda alami di malam hari, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Ini bisa jadi sinyal tubuh Anda bahwa ada masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian.

Nyeri yang terjadi pada malam hari, terutama pada kaki, bisa disebabkan oleh lebih dari sekedar kelelahan. Menurut para ahli medis, jika Anda merasakan ketidaknyamanan atau nyeri yang tidak biasa setelah berbaring, bisa jadi itu pertanda masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kolesterol tinggi.

Kolesterol tinggi dapat mengganggu sirkulasi darah dan menimbulkan berbagai masalah, termasuk nyeri kaki. Oleh karena itu, jika gejala tersebut muncul, penting untuk segera berkonsultasi ke dokter.

  Gejala kolesterol terlihat di kaki

Meskipun kolesterol tinggi dapat berdampak signifikan pada kesehatan Anda, seringkali tidak ada gejala yang jelas sehingga sulit untuk mendeteksi masalahnya sebelum terlambat.

Salah satu jenis kolesterol, terutama low-density lipoprotein (LDL), atau yang dikenal sebagai “kolesterol jahat”, dapat menumpuk di dinding pembuluh darah Anda dalam proses yang disebut aterosklerosis. Penumpukan ini menyebabkan arteri menyempit sehingga menghambat aliran darah.

Kondisi ini disebut penyakit arteri perifer (PAD). Kaki dan tungkai sering kali menjadi indikator awal masalah ini, karena otot kaki sangat sensitif terhadap perubahan aliran darah.

 

Pada tahap awal, nyeri mungkin baru muncul saat Anda beraktivitas karena otot kekurangan oksigen. Namun, seiring dengan perkembangan kondisi, nyeri mungkin muncul bahkan di malam hari saat Anda sedang beristirahat.

Kata Dr. Geoff Foster, dokter umum dan pendiri H3 Health di Inggris, menjelaskan kepada Daily Express bahwa seiring dengan penyempitan arteri, nyeri kaki bisa menjadi lebih sering dan parah. 

“Awalnya, saat arteri menyempit, nyeri terjadi saat beraktivitas karena otot lebih cepat kekurangan oksigen, namun jika semakin parah, nyeri juga bisa muncul di malam hari,” kata Jeff Foster.

Dokter mengatakan penyakit arteri perifer (PAD) bisa menunjukkan gejala tidak hanya pada malam hari, tapi juga pada siang hari. Gejala ini biasanya berupa nyeri tajam atau sensasi terbakar yang dirasakan di berbagai bagian kaki, mulai dari bokong hingga betis, saat Anda berjalan.

Namun, jika gejala ini terjadi pada malam hari, biasanya berupa kram atau kejang pada jari kaki, bola kaki, atau tumit. Hal ini dijelaskan oleh Dr. Darren Schneider, direktur Pusat Bedah Vaskular dan Endovaskular di Rumah Sakit Presbyterian New York/Pusat Medis Weill Cornell, melaporkan Healthline.

Kata Dr. Schneider menjelaskan bahwa nyeri ini seringkali dapat diatasi dengan teknik sederhana, seperti menggantungkan kaki di tepi tempat tidur atau duduk di kursi. Dengan cara ini, gravitasi membantu aliran darah kembali ke kaki lebih efisien.

Namun jika Anda mengalami gejala seperti itu pada malam hari, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Merupakan langkah penting untuk memeriksakan diri agar masalah kesehatan Anda dapat ditangani dengan baik dan tidak semakin parah.

Pada akhirnya, penyumbatan arteri yang lebih parah akan menyebabkan gejala yang lebih parah dan menyusahkan.

“Pasien juga mungkin memperhatikan bahwa kaki mereka – atau di mana pun mereka tersumbat – mulai terlihat pucat, [lebih] dingin, berduri, dan tidak berdenyut,” kata Foster. “Jika demikian, ini darurat.”

Penting untuk melakukan tes darah setidaknya lima tahun sekali untuk menjaga kesehatan dan memastikan kadar kolesterol Anda tetap terkendali. Ini akan membantu Anda mengontrol kolesterol dan mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.

Jika memungkinkan, teliti juga riwayat kesehatan keluarga Anda untuk mengetahui apakah Anda perlu memeriksakan kolesterol lebih sering. Dengan cara ini, Anda dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan menjaga kesehatan Anda dengan lebih baik.

Anda juga dapat mengontrol kolesterol melalui perubahan pola makan dan gaya hidup. Mulailah dengan menghindari makanan tinggi lemak jenuhnya, yang sering ditemukan pada produk hewani seperti mentega, keju, dan daging merah.

Alternatifnya, perbanyak asupan makanan kaya serat seperti oatmeal dan kacang-kacangan, yang dapat membantu menurunkan kolesterol. Lemak tak jenuh sehat yang bermanfaat bagi tubuh terdapat pada makanan seperti alpukat, minyak zaitun, dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Selain itu, penting untuk menghindari produk tembakau, karena merokok dapat mempercepat pengerasan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk penyakit arteri perifer (PAD).

Usahakan juga untuk tetap aktif dengan berolahraga secara rutin yang dianjurkan selama 150 hingga 300 menit dalam seminggu. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, Anda tidak hanya membantu mengontrol kolesterol, tetapi juga mengurangi risiko berbagai penyakit kardiovaskular dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link