December 9, 2024
JKN Capai UHC Dalam 10 Tahun, Bos BPJS Kesehatan: Lebih Cepat dari Korea Selatan

JKN Capai UHC Dalam 10 Tahun, Bos BPJS Kesehatan: Lebih Cepat dari Korea Selatan

0 0
Read Time:1 Minute, 54 Second

harfam.co.id, Kepala BPJS Kesehatan Jakarta, Ali Gofrun Mukti mengatakan, per 1 September 2024, sebanyak 277 juta atau 98,67 persen penduduk Indonesia menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Jumlah penduduk kita 280 juta jiwa, sehingga belum ada 5 juta jiwa yang belum ikut JKN,” kata Kepala BPJS Kesehatan Ali Ghafroon Mukti dalam workshop media di Jakarta Pusat, Rabu, 25 September 2024.

Selain itu, Ghofrun mengatakan pencapaian partisipasi sebesar 98,67 persen telah memungkinkan Indonesia mencapai cakupan kesehatan universal (UHC).

“Pencapaian ini sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai negara dengan cakupan kesehatan universal (UHC) tercepat dalam satu dekade,” kata Ghofrun.

Kecepatan tersebut membuat Indonesia mencapai UHC lebih cepat dibandingkan Korea Selatan yang membutuhkan waktu 12 tahun, lanjutnya. 

Kerjasama dengan 23 ribu FKTP

Untuk kini melayani peserta JKN, BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 23.294 Puskesmas Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.140 Puskesmas Rujukan Lanjutan (FKRTL).

Penggunaan kartu JKN juga meningkat. Pada tahun pertama JKN, 92,3 juta orang memanfaatkan JKN. Dalam sembilan tahun, pada tahun 2023, terdapat 606,7 juta penggunaan.

Artinya, setiap harinya ada 1,7 juta penggunaan. Ini membuktikan masyarakat semakin banyak yang menggunakan akses kesehatan yang disediakan JKN, kata Ghofron.

Dalam kesempatan tersebut, Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran Hassan Nasbi mengatakan, pemerintahan selanjutnya akan melanjutkan program JKN.

“JKN bagian dari keberlanjutan, jadi bukan hanya IKN saja yang harus dilanjutkan, tapi JKN pasti akan terus berlanjut,” kata Hassan Nesbi.

Ia juga mengatakan anggaran BPJS Kesehatan pada pemerintahan Prabowo-Gibran tidak berubah dan tetap Rp 40 triliun. Namun menurutnya hal tersebut bisa disesuaikan.

Katanya lagi: Menurut saya, ada kemungkinan penyesuaian atau penyesuaian lebih lanjut, karena ini bagian dari tekad Pemerintah kita yang stabil untuk melanjutkan jaminan kesehatan nasional.

Jelang pelantikan pemerintahan baru, Ghafron mengaku telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan program JKN. Hal ini mencakup penguatan cadangan dana JKN melalui pengelolaan aset dan likuiditas yang optimal, serta kerja sama yang erat dengan pemerintah yang penting untuk mendukung keberlanjutan program JKN.

Salah satu tantangan yang dihadapi BPJS Kesehatan adalah meningkatnya angka kejadian penyakit yang berdampak besar, seperti hipertensi, diabetes, dan kanker, yang akan mencapai $34,7 triliun pada tahun 2023, kata Gaffron.

Terkait dengan hal tersebut, BPJS Kesehatan menggalakkan skrining kesehatan dini dan penanganan penyakit kronis melalui Program Pengendalian Penyakit Kronis (Prolanis) yang memberikan layanan khusus kepada penderita diabetes dan hipertensi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link