January 10, 2025
Kebiasaan ‘Menumpuk’ Baju Kotor Dikaitkan dengan Pengidap ADHD

Kebiasaan ‘Menumpuk’ Baju Kotor Dikaitkan dengan Pengidap ADHD

0 0
Read Time:1 Minute, 59 Second

harfam.co.id, JAKARTA – Sebagian masyarakat mempunyai kebiasaan menanggalkan pakaian bersih atau kotor yang digunakan saat hari raya. Alih-alih langsung dimasukkan ke dalam lemari atau dicuci, pakaian tersebut hanya digantung di lantai atau digantung di kursi selama beberapa hari.

Ada istilahnya yaitu lantai kain. Dalam postingan TikTok yang viral, pembuat konten Jeff Rice dari YourADHDBrain.com mengatakan pemakaian lantai biasa terjadi pada orang dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (ADHD).

“Lemari pakaian mungkin ada di keranjang cucian yang sudah berhari-hari atau berminggu-minggu, atau mungkin di tumpukan pakaian yang sudah lama dipakai tapi tidak terlalu kotor. Jadi ada yang mengira akan dipakai dia.” lagi, lalu biarkan tergeletak di lantai atau digantung di kursi,” kata Rice dalam video tersebut.

Mengapa kebiasaan menyimpan pakaian biasa banyak ditemukan pada penderita ADHD? Terapis Billy Roberts, dari Focused Mind ADHD Counseling, di Columbus, Ohio, AS, menjelaskan bahwa ADHD mempengaruhi fungsi otak, yaitu mengontrol motivasi, perencanaan, memori kerja, perencanaan dan pengendalian diri. 

“Saat dihadapkan pada tugas yang membosankan, otak ADHD kelebihan beban dan mulai mendambakan tugas yang lebih menarik. Tugas-tugas yang membosankan, seperti mencuci pakaian, sering kali membuat frustrasi karena dapat menumpuk, sehingga menyebabkan banyak penderita ADHD merasa kewalahan dan semakin menghindari tugas tersebut. kata Roberts.

Selain tidak menarik, cucian juga dianggap tidak mendesak (setidaknya sampai Anda kehilangan pakaian dalam yang bersih). Terapis Rachael Bloom dari Los Angeles, AS, otak penderita ADHD mudah terganggu oleh informasi yang bersaing.

“Tugas-tugas yang membosankan dan seringkali tidak mendesak sulit untuk diprioritaskan, sementara tugas-tugas yang mendesak memiliki cara untuk melewati hambatan-hambatan lain, yang pada dasarnya ‘memaksa’ tugas-tugas tersebut untuk diprioritaskan dan diselesaikan,” kata Bloom. 

Dia mengutip penelitian yang menunjukkan bahwa orang dengan ADHD memiliki gelombang otak beta yang lebih sedikit. Beta merupakan salah satu jenis gelombang otak yang membuat mental seseorang waspada dan fokus. Stres, konflik, atau tenggat waktu dapat menghasilkan gelombang beta ekstra, yang dapat membantu “mengaktifkan” perhatian pada penderita ADHD. 

Selain aspek fungsi eksekutif, mencuci juga melibatkan memori jangka pendek, yang dapat menjadi tantangan lain bagi penderita ADHD. Psikiater Michigan dan pakar ADHD Terry Matlen menjelaskan bahwa inilah sebabnya banyak penderita ADHD kesulitan mengingat untuk memasukkan pakaian dari mesin cuci ke pengering.

Matlen menekankan bahwa lemari pakaian yang seolah tak ada habisnya menambah tantangan. “Meski sulit untuk melakukannya, kami tahu semuanya akan dimulai lagi keesokan harinya. Puing-puing pakaian bersih dan kotor terlihat setiap beberapa hari sekali,” ujarnya.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link