October 26, 2024
Kemenkes Ungkap Calon Dokter Spesialis Alami Depresi hingga Mau Bunuh Diri

Kemenkes Ungkap Calon Dokter Spesialis Alami Depresi hingga Mau Bunuh Diri

0 0
Read Time:1 Minute, 56 Second

Jakarta – Dokter merupakan profesi yang berperan penting dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tidak sedikit orang yang berlomba-lomba menjadi dokter karena dianggap sebagai profesi yang disegani. 

Namun sayangnya jalan untuk menjadi seorang dokter tidaklah mudah karena harus menempuh perjalanan yang sangat jauh. Khususnya bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi dengan menjadi dokter spesialis. 

Bukan hal yang aneh jika calon dokter spesialis mengalami depresi yang cukup parah. Hal itu mengacu pada data Kementerian Kesehatan yang diungkapkan pemilik akun. 

Dokter residen di rumah sakit yang dikelola pemerintah pusat mengalami gejala depresi ringan hingga sedang. Kementerian Kesehatan melaporkan sekitar 2.714 PPDS RSV mengalami gejala depresi ringan hingga berat. 

Sementara itu, sebanyak 1.977 calon dokter spesialis mengalami gejala depresi ringan dengan nilai tes 5 hingga 9. Kemudian, sekitar 486 calon dokter spesialis mengalami gejala depresi sedang dengan total skor tes 10 hingga 14. 

Sedangkan calon dokter spesialis yang mengalami gejala depresi sedang hingga berat dengan nilai tes depresi 15 hingga 19 berjumlah 178 orang. Sedangkan untuk gejala depresi berat dengan total nilai tes 10 hingga 27, terdapat 75 calon dokter spesialis. 

Dari total 2.714 PPDS RSV, tercatat 614 calon dokter spesialis mengalami gejala depresi akibat RSUPN. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan 350 calon dokter spesialis dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Kemudian calon dokter spesialis dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sebanyak 326 orang, calon dokter spesialis dari RSUP Prof. I.G.N.G Ngoerah dan 240 calon dokter spesialis dari RS Wahidin Sudirohudo.

Berdasarkan laporan tersebut, kasus gejala depresi terbanyak dialami oleh kurikulum kesehatan anak terdaftar sebanyak 381 orang, disusul dokter penyakit dalam sebanyak 350 orang, dan dokter spesialis anestesi sebanyak 248 orang.

Tak hanya itu, terdapat juga 164 orang calon dokter yang belajar menjadi dokter spesialis saraf yang mengalami gejala depresi dan 153 orang merupakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian khusus bagi pihak berwenang dan lembaga pendidikan. 

Artikel ini tidak dimaksudkan untuk menginspirasi dan disarankan untuk tidak menyalinnya. Jika Anda merasakan gejala depresi, masalah psikologis yang membuat Anda berpikir untuk bunuh diri, segera hubungi orang yang dapat membantu Anda seperti psikolog, psikiater atau klinik kesehatan jiwa. Vape vs. rokok: Apakah generasi muda memilih alternatif yang lebih sehat? Temukan perbandingan antara vaping dan rokok: Apakah vaping benar-benar pilihan yang lebih sehat bagi kaum muda? harfam.co.id.co.id 25 Oktober 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link