December 21, 2024
Kenapa Perut Bagian Bawah Sakit Padahal Tidak Haid? Ketahui Penyebabnya

Kenapa Perut Bagian Bawah Sakit Padahal Tidak Haid? Ketahui Penyebabnya

0 0
Read Time:4 Minute, 34 Second

harfam.co.id, Jakarta. Mengapa perut bagian bawah terasa sakit, meski Anda tidak yakin, itu mungkin terkait dengan penyakit pencernaan, saluran kemih, dan organ reproduksi wanita. Banyak wanita bertanya-tanya mengapa perut bagian bawah terasa sakit, padahal mereka tidak memiliki rahim.

Perhatikan bahwa perut bagian bawah adalah bagian antara pusar dan tulang panggul atau kemaluan. Pada wanita, nyeri pada perut bagian bawah seringkali disebabkan oleh menstruasi. Namun, jika Anda tidak sedang menstruasi, ada banyak penyebab mengapa perut bagian bawah terasa sakit meski Anda tidak sedang menstruasi.

Anda bisa mengenali gejalanya dan mencari penyebab sakit perut bagian bawah. Berikut beberapa penyebab perut bagian bawah terasa sakit meski belum menstruasi, dirangkum harfam.co.id dari berbagai sumber, Rabu (24/4/2024).

Penyebab perut bagian bawah terasa sakit meski tidak menstruasi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penyakit pada sistem reproduksi, pencernaan, saluran kemih, atau sistem saluran kemih.

Berikut beberapa penyebab perut bagian bawah terasa sakit meski tidak sedang menstruasi: 1. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Irritable Bowel Syndrome (IBS) merupakan kelainan pada usus besar yang dapat menyebabkan kram dan nyeri di sekitar perut dan panggul. Selain nyeri perut bagian bawah, gejala lain yang mungkin Anda alami dengan IBS antara lain tidak merasa kenyang setelah buang air besar, sembelit dan diare bergantian, ada lendir pada tinja, gas dan kembung, serta rasa tidak nyaman. 2. Sakit maag

Sakit maag adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok gejala yang mempengaruhi sistem pencernaan, seperti nyeri, rasa terbakar atau tidak nyaman di perut bagian atas, dan rasa kenyang terlalu cepat saat makan.  3. Radang usus buntu

Alasan lain mengapa perut bagian bawah Anda sakit meskipun Anda tidak mengidapnya adalah radang usus buntu. Sakit perut akibat radang usus buntu biasanya datang secara tiba-tiba di perut bagian kanan bawah, terasa lebih parah dan tajam dibandingkan sakit perut biasa, dan semakin parah bila Anda memberi tekanan pada area tersebut atau menggerakkan tubuh.

Selain sakit perut, radang usus buntu bisa disertai mual, muntah, diare, atau sembelit. Kondisi ini merupakan keadaan darurat medis yang harus segera ditangani untuk mencegah usus buntu pecah dan menyebarkan infeksi.

 

 

Penyakit Radang Usus (IBD) adalah suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan, sehingga menghentikan penyerapan nutrisi penting. Jenis IBD yang paling umum adalah kolitis ulserativa dan penyakit Crohn. IBD dapat menyebabkan kram dan nyeri perut yang parah. Selain itu, Anda juga mungkin mengalami diare, kehilangan nafsu makan, kelelahan, demam, nyeri sendi, masalah kulit dan lain-lain. 5. Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat memproses laktosa, atau gula alami yang terdapat dalam susu atau produk susu. Jika Anda tidak toleran laktosa, Anda akan mengalami sakit perut, diare, mual, kembung, dan gas. Gejala ini biasanya muncul 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi laktosa. 6. Penyakit radang organ panggul

Penyakit radang panggul merupakan suatu infeksi yang terjadi pada organ kewanitaan. Penyakit ini juga bisa merupakan kombinasi dari berbagai penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia. Selain kram perut, Anda mungkin mengalami keputihan yang tidak menyenangkan, demam, nyeri saat buang air kecil, dll. 7. Sistitis interstisial

Sistitis interstisial adalah suatu kondisi yang mempengaruhi kandung kemih, menyebabkan tekanan dan nyeri. Kram akan terasa di perut bagian bawah dan mungkin bertambah parah saat kandung kemih terisi atau mendekati menstruasi. Gejala lain yang mungkin Anda alami adalah sering buang air kecil dan nyeri saat berhubungan seks.

Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan seperti lapisan rahim menempel dan mulai tumbuh pada organ tubuh lainnya. Sakit perut bagian bawah akibat endometriosis mirip dengan nyeri haid, namun bisa terjadi kapan saja sepanjang bulan. Selain nyeri perut bagian bawah, Anda mungkin juga mengalami nyeri punggung, nyeri saat berhubungan seks, dan nyeri saat buang air besar. Masalah ini juga bisa mempersulit kehamilan. 9. Kista ovarium

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di ovarium. Jika kista membesar, bisa pecah. Sakit perut bagian bawah bisa terjadi jika kista masih berada di ovarium atau sudah pecah. Anda akan merasakan simpul perut yang tajam di kedua sisi perut di bawah pusar. Selain itu, Anda mungkin juga mengalami bercak darah. 10. Gejala kehamilan

Sakit perut bagian bawah bisa menjadi tanda awal kehamilan. Saat embrio berkembang di dalam rahim sekitar 6-12 hari setelah pembuahan, Anda mungkin akan mengalami nyeri ringan dan bercak. Selain itu, gejala kehamilan lain yang mungkin Anda alami adalah mual di pagi hari, pembesaran payudara, ngidam, perubahan suasana hati, kelelahan, perubahan indera penciuman dan lain-lain. 11. Masalah kehamilan

Masalah kehamilan, seperti kehamilan ektopik dan keguguran, juga bisa menyebabkan sakit perut bagian bawah pada wanita. Kehamilan ektopik adalah suatu kondisi dimana janin tumbuh di luar rahim sehingga dapat menyebabkan kram pada perut bagian bawah. Sementara itu, keguguran dapat menyebabkan kram dan pendarahan vagina yang meningkat secara bertahap. 

Jika Anda belum mengalami menopause, Anda mungkin mengalami nyeri di perut bagian bawah saat ovulasi. Ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur sebagai persiapan pembuahan sekitar 10-14 hari sebelum menstruasi. Kram yang Anda alami akan terjadi pada satu sisi perut bagian bawah dan dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. 13. Miom rahim

Fibroid rahim adalah tumor kecil yang tumbuh di dalam rahim dan tidak bersifat kanker. Banyak wanita penderita fibroid tidak mengalami gejala apa pun. Namun pada beberapa kasus, masalah ini bisa menyebabkan nyeri perut bagian bawah dan pendarahan di luar menstruasi. 14. Kanker ovarium

Kanker ovarium adalah kanker ovarium yang dimulai di ovarium (organ penghasil sel telur). Kanker ini juga dapat menyebabkan mulas dan nyeri di perut bagian bawah yang tidak kunjung hilang, serta penurunan berat badan yang parah. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah kram perut, sering ingin buang air kecil, dan rasa kenyang.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link