harfam.co.id, Jakarta di tengah ketatnya persaingan memperebutkan kursi Bupati Indramayu, Lucky Hakim dan Nina Agustina saling tuduh melakukan kejahatan berat hingga memanaskan suhu politik di daerah. Lucky Hakim, yang mencalonkan diri sebagai bupati, mengaku menghadapi upaya penipuan yang disebut-sebut dilakukan oleh partai oposisi untuk menghentikan pencalonannya. Dalam video yang diunggah melalui akun Instagramnya, Lucky menyebut dirinya bisa saja dijebak dalam kasus narkoba, rencana yang diyakininya bertujuan merusak citra dirinya sebagai calon pemimpin.
Di sisi lain, Nina Agustina, mantan Bupati Indramayu, mengaku mengalami pelecehan saat bekerja di Desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra. Nina mengatakan, sekelompok orang yang diduga pendukung pasangan lain berusaha menghalangi mobilnya sehingga menimbulkan konflik di antara pendukung kedua belah pihak. Ia bahkan meminta Lucky tidak menentang warga Indramayu melalui kelompok pendukungnya. Tuduhan keduanya memperparah ketegangan politik yang sempat terjadi jelang pemilu di Indramayu.
Calon Bupati Indramayu nomor urut 2 Lucky Hakim membeberkan ancaman pidana yang diduga dilakukan sejumlah pihak untuk menghancurkan ambisi politiknya. Dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, Lucky menyebut hal itu merupakan rencana untuk menjebaknya dalam kasus narkoba. Ia menilai tudingan tersebut merupakan upaya merusak citra dirinya jelang pemilu.
“Saya membuat video ini dengan harapan, karena saya tahu saya sedang dalam proses melakukan tindak pidana, agar saya tertangkap,” ujarnya dalam video yang diunggah, Kamis (31/10/2024).
Lucky menilai tindakan tersebut merupakan cara lawan politiknya untuk menghancurkan popularitasnya yang semakin meningkat di kalangan masyarakat Indramayu.
Menurut Lucky Hakim, ancaman pidana bukan sekadar ancaman verbal. Dalam sambutannya, ia menjelaskan ada rencana memasukkan narkoba ke dalam mobilnya yang akan disusul perampokan besar-besaran terhadap petugas. Menurut Lucky, hal itu bisa saja langsung dipublikasikan oleh media, terlepas apakah dia ada kaitannya atau tidak.
“Entah saya pakai atau tidak, yang penting mereka lari untuk mendapat berita di koran,” kata Lucky dikutip harfam.co.id.
Lucky menilai hal tersebut merupakan cara untuk mencemarkan nama baik dirinya di hadapan masyarakat, khususnya warga Indramayu yang mendukungnya sebagai calon bupati.
Laki mengatakan, ancaman tersebut mungkin ada kaitannya dengan keberaniannya membeberkan kekayaan para sesepuh yang menurutnya tidak dapat dipercaya, terutama di wilayah Indramayu. Ia menekankan kontrasnya gaya hidup mewah kalangan elite dengan kondisi perekonomian masyarakat yang masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Menurut Lucky, keberaniannya membuka kajian ini tidak diterima pihak lain yang merasa terganggu.
“Ini terjadi karena saya ingin membeberkan uang pejabat senior,” ujarnya dalam video tersebut.
Lucky berdalih popularitasnya yang semakin meningkat membuat lawan politiknya khawatir akan peluangnya untuk menang. Ia menilai ancaman kejahatan hanyalah cara lain untuk merusak citra baiknya.
Di sisi lain, kejadian mengejutkan juga dialami Perwakilan Indramayu, Nina Agustina, saat melakukan aksi unjuk rasa di Desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra, Jumat (1/11/2024). Dalam jumpa pers yang digelar Sabtu (2/11/2024), Nina menceritakan pengalamannya bertemu dengan sekelompok orang yang diduga pendukung seorang calon. Menurut Nina, kendala yang ia alami saat berkampanye bukanlah kali pertama.
Nina menjelaskan, aksi penutupan dilakukan dengan mengepung mobil dan sepeda motor, sehingga terjadi tabrakan antar kedua kubu. Nina mengatakan, kejadian serupa sudah berulang kali terjadi selama kampanye.
Berdasarkan informasi yang dihimpun harfam.co.id dari berbagai sumber, Nina menuding Lucky Hakim berada di balik kejadian mobil dan motornya dihentikan saat kampanye.
Usai acara tutup-tutupi, Nina Agustina turun dari mobilnya untuk menenangkan pendukungnya yang tampak khawatir. Mereka meminta tidak melakukan provokasi, demi menjaga rencana kampanye. Nina juga mengatakan, kejadian ini menimbulkan kekhawatiran bahwa partai oposisi akan berusaha mencari cara untuk mencegahnya mencalonkan diri.
Nina berencana membawa kasus ini ke pengadilan dan melaporkannya ke pihak berwajib. Ia mengaku khawatir dengan keselamatan dirinya dan para relawan. Nina menilai daftar ini penting untuk menghindari potensi ancaman terhadap keamanan tim kampanyenya.