December 21, 2024
Laba Harum Energy Anjlok 49,94% pada 2023 saat Penjualan Naik Tipis, Ini Sebabnya

Laba Harum Energy Anjlok 49,94% pada 2023 saat Penjualan Naik Tipis, Ini Sebabnya

0 0
Read Time:4 Minute, 18 Second

harfam.co.id, Jakarta – PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2023 yang berakhir 31 Desember 2023.

Pada periode tersebut, Harum Energy mampu mencatatkan pertumbuhan positif dari sisi pendapatan. Sayangnya, seiring meningkatnya biaya, laba perusahaan akan menurun pada tahun 2023.

Pada Rabu (4/10/2024) dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan merilis laporan keuangan tahun 2023 senilai USD 925,52 juta atau sekitar Rp 14,7 triliun (dengan kurs Rp 15.881,00 per USD).) membukukan laba sebesar ) Pendapatan ini meningkat 2,33% dari pendapatan tahun 2022 yang tercatat sebesar USD 904,44 juta.

Meskipun pendapatan sedikit meningkat, pendapatan dan beban langsung meningkat signifikan pada tahun 2023 hingga mencapai USD 543,12 juta pada tahun 2022 dari USD 362,94 juta. Dampaknya, laba kotor perseroan pada 2023 berkurang menjadi USD 382,4 juta. 2022 yang tercatat sebesar US$ 541,5 juta.

Pada tahun 2023, perseroan mencatatkan beban penjualan sebesar $43,48 juta, beban umum dan administrasi sebesar $52,06 juta, pendapatan lain-lain sebesar $7,99 juta, dan beban lain-lain sebesar $70,06 juta.

Perseroan juga mencatatkan beban keuangan sebesar US$6,06 juta, pendapatan keuangan sebesar US$19,36 juta, dan bagi hasil pihak berelasi sebesar US$24,91 juta. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan melaporkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar USD 151,04 juta pada tahun 2023 atau sekitar Rp 2,4 triliun.

Laba tersebut turun 49,94% dari laba tahun 2022 yang mencapai US$301,75 juta. Aset pada akhir tahun 2023 mengalami peningkatan dari USD 1,28 miliar pada tahun 2022 menjadi USD 1,63 miliar. Liabilitas meningkat menjadi USD 458,37 juta pada tahun 2023 dari USD 286,53 juta pada tahun 2022. Ekuitas kemudian meningkat pada tahun 2023 menjadi USD21,21 miliar pada akhir tahun 2021. Tercatat 992,27 juta dollar AS.

Sebelumnya diberitakan, PT Harum Energy Tbk (HRUM) tengah memperluas diversifikasi usaha, salah satunya di sektor nikel. Bersamaan dengan itu, PT Harum Energy Tbk menambah kepemilikan sahamnya di PT Armstrong Metal Industry (WMI).

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (3/2/2024), PT Harum Energy Tbk melalui anak usahanya PT Harum Nickel Industry (HNI) milik Prime Investment Capital Limited dan Walson Singapore telah membeli saham WMI. Pte Ltd pada 26 Januari 2024.

HNI membeli 1.214.000 lembar saham WMI yang mewakili 60,7 persen modal ditempatkan dan disetor WMI senilai USD 215.219.540 atau setara USD 215,21 juta. Jumlah tersebut setara dengan Rp3,38 triliun (dengan asumsi nilai tukar USD terhadap Rupiah berkisar 15.725).

Sebelumnya, anak usaha perseroan mengakuisisi 20 persen saham WMI pada 27 April 2022.

“Dengan dilaksanakannya transaksi ini, maka kepemilikan saham HNI di WMI meningkat dari 20 persen menjadi 80,7 persen dari modal ditempatkan dan disetor WMI,” ujar Presiden PT Harum Energy Tbk Ray A. Gunnara kepada Informasi BEI, tulisku pada 29 Januari. , 2024

WMI adalah perseroan terbatas yang terdaftar berdasarkan hukum Indonesia yang berlaku dan beroperasi di bidang pengolahan dan pemurnian nikel.

WMI Indonesia memiliki dan mengoperasikan pabrik peleburan nikel yang berlokasi di Weda Bay Industrial Park, Maluku Utara. Pabrik peleburan tersebut mencakup empat lini tanur putar listrik serta infrastruktur dan fasilitas konverter untuk produksi produk logam nikel berkualitas tinggi dengan kapasitas produksi terpasang tahunan sebesar 56.000 ton nikel dalam produk logam berkualitas tinggi.

“Proyek WMI saat ini sedang dalam tahap akhir konstruksi dan dijadwalkan mulai beroperasi komersial pada kuartal II tahun 2024,” kata Ray.

 

Ray mengatakan, kesepakatan pembelian saham WMI ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk mendiversifikasi usaha melalui investasi di sektor nikel dan melanjutkan kelanjutan investasi di sektor nikel yang rencananya akan dilakukan perseroan melalui anak usahanya mulai tahun 2020.

Selain itu, sehubungan dengan diversifikasi produk, ketika WMI mulai beroperasi secara komersial, Perseroan akan mampu menghasilkan produk logam nikel dengan kadar lebih tinggi dibandingkan yang diharapkan dapat diproduksi oleh anak-anak perusahaan Perseroan. Mereka akan memberikan nilai tambah yang lebih baik dibandingkan produk nikel.

Sedangkan dari segi keuangan, pada saat penutupan transaksi, terhitung sejak tanggal transaksi, laporan keuangan WMI sebagai anak perusahaan akan dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan, selalu sebagai induk Perseroan. .

Perseroan berharap laporan keuangan konsolidasi juga akan mencerminkan kontribusi terhadap kinerja keuangan WMI yang baik sebagai dampak dari meningkatnya kepemilikan saham Perseroan di WMI.

Perseroan menyatakan transaksi jual beli saham WMI bukan merupakan transaksi terkait dan mengandung benturan kepentingan berdasarkan Peraturan Nomor 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Terkait dan Benturan Kepentingan.

Para pihak yang melakukan transaksi sebagai penjual dan pembeli tidak mempunyai hubungan darah dan tidak mempunyai benturan kepentingan dalam transaksi yang bersangkutan, termasuk antara penjual dan pembeli.

Penjualnya adalah Prime Investment Capital Limited (PICL) dan Walson Singapore Pte Ltd (WS), perusahaan tidak terkait yang didirikan berdasarkan hukum Hong Kong dan Singapura.

Transaksi ini juga bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha. Transaksi pembelian saham WMI senilai USD 215,21 juta ini tidak termasuk dalam kategori transaksi material yang diatur dalam Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 karena merupakan total ekuitas perseroan berdasarkan konsolidasi menengah. Hanya 19,08 persen. Laporan keuangan sampai dengan 30 September 2023

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link