September 21, 2024
Laser Baru Israel Seharga Rp18,5 Triliun Siap Hentikan Hujan Roket Iran

Laser Baru Israel Seharga Rp18,5 Triliun Siap Hentikan Hujan Roket Iran

0 0
Read Time:1 Minute, 39 Second

JAKARTA. Israel waspada terhadap serangan rudal, drone, dan senjata lainnya dari Iran dan sekutunya seperti Hizbullah dan Hamas. Senjata laser juga akan dikerahkan untuk memastikan bom musuh tidak jatuh di wilayah mereka.

Kelebihan senjata laser adalah pelurunya tidak terbatas saat dinyalakan, dan harganya murah. Alhasil, terjadi peristiwa serupa dengan serangan drone dari Iran beberapa waktu lalu, ketika sembilan rudal Iran menghantam pangkalan udara Nevatim dan Ramon, serta satu orang terluka terkena puing-puing.

Selama serangan malam hari pada 13 April 2024, Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel. Pada saat yang sama, Hizbullah menembakkan ratusan roket Grad ke posisi Pasukan Pertahanan Israel di Dataran Tinggi Golan. Lalu terjadilah serangan rudal yang menghantam tembok pertahanan.

Popular Mechanism pada Rabu (21/08/2024) menemukan sistem rudal Interceptor Arrow 3 Israel mampu menghancurkan rudal balistik di udara. Di ketinggian yang lebih rendah, rudal Sling David menghasilkan lebih banyak kerusakan.

Sementara itu, kapal perang dan pesawat tempur AS menembaki beberapa penyerang. Garis pertahanan terakhir adalah Iron Dome Israel, jaringan rudal pencegat yang dipandu radar.

Israel mampu menghalau semua serangan dengan menembak jatuh rudal jelajah, rudal balistik, roket, dan drone. “Israel adalah negara sempit dengan pusat kota besar. Hal ini tidak meninggalkan kedalaman, jadi penting untuk menghentikan ancaman yang ada,” kata James Black, asisten direktur RAND Europe, sebuah lembaga pemikir nirlaba.

Namun, sistem pertahanan udara Israel yang canggih dan terintegrasi tidak dapat menghilangkan semuanya. Gelombang drone, rudal, dan roket yang digabungkan untuk serangan serentak diperkirakan akan menghancurkan pertahanan Israel dan menghancurkan persediaan pencegat. Pagar tersebut kini kokoh, namun para perencana Israel tahu bahwa ini hanyalah permainan angka.

“Ketika kita melihat Israel dan Ukraina, kita melihat sistem pertahanan yang meluncurkan rudal sebelum mereka bisa menggantikannya,” kata Black. Oleh karena itu, Israel membutuhkan sistem pertahanan udara yang minim persenjataan, yakni Iron Beam.

Paket bantuan AS senilai $1,2 miliar, atau setara dengan 18,5 triliun rupiah, akan membantu membiayai peluncuran Iron Beam, sistem laser bertenaga tinggi Israel yang dirancang untuk menembak jatuh roket, rudal, dan drone.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link