December 21, 2024
Mahasiswi PPDS Anestesi Undip Bunuh Diri Diduga Akibat Bullying, Menkes Budi Serukan Stop Perundungan di Dunia Kedokteran

Mahasiswi PPDS Anestesi Undip Bunuh Diri Diduga Akibat Bullying, Menkes Budi Serukan Stop Perundungan di Dunia Kedokteran

0 0
Read Time:2 Minute, 49 Second

harfam.co.id, Jakarta – Meninggalnya tragis dr Aulia Risma Lestari, mahasiswa Program Dokter Spesialis Anestesiologi (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip), menggemparkan banyak orang. Dokter muda itu dituding bunuh diri karena tak tahan dengan penganiayaan yang dialaminya selama menjalani PPDS di RS Kariadi Semarang.

Peristiwa tersebut pun menuai reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin. Menteri Kesehatan Budi dalam keterangannya menegaskan, tindakan bullying di dunia pendidikan, khususnya di layanan kesehatan, harus segera dihentikan.

Menurutnya, pelecehan tersebut merupakan permasalahan lama yang belum terselesaikan meski Indonesia sudah 79 tahun merdeka.

“Tindakan pelecehan ini sudah berlangsung lama di Indonesia dan harus diatasi dan dihentikan. Bahkan 79 tahun setelah Indonesia merdeka, praktik seperti itu masih ada,” kata Budi dalam konferensi tersebut. Kediaman Wakil Presiden, Jakarta, Kamis 15 Agustus 2024

Budi juga mengatakan Kementerian Kesehatan RI telah melakukan pemeriksaan kesehatan mental terhadap peserta PPDS dan menemukan banyak di antara mereka yang merasa stres hingga mempertimbangkan untuk bunuh diri. Menurut Budi, hal ini menunjukkan permasalahan bullying di dunia pendidikan kedokteran sudah menjadi fenomena yang serius.

“Jadi ini fenomena besar. Saya menghimbau semua industri untuk menghentikan dan menghentikan kebiasaan ini. Karena merupakan kebiasaan buruk maka berdampak buruk bagi dunia kedokteran yang merupakan profesi yang sangat mulia. Bayangkan kalau dokter-dokter ini sudah ada sejak dulu, masih muda dan sudah mendapat pelatihan itu,” tambah Budi.

 

Menkes Budi juga menegaskan, masih banyak cara ilmiah dan positif untuk mengembangkan tenaga kesehatan yang kuat tanpa harus melakukan perundungan. Ia menyarankan agar para profesor kedokteran mencari metode pengajaran yang lebih manusiawi dan tidak membahayakan kesehatan mental calon dokter.

“Kami memiliki banyak profesor dan banyak guru hebat. Untuk melahirkan manusia hebat, metode pengajarannya juga harus beragam. “Ada banyak profesi, tidak hanya kedokteran, TNI, poli, pilot, yang harus kuat mentalnya, tidak di-bully, menyebabkan depresi, atau ada kecenderungan bunuh diri,” ujarnya.

 

Meninggalnya dr Aulia, usia 30 tahun, terjadi pada 12 Agustus 2024. Dia ditemukan tewas setelah disuntik obat bius di sekolah asramanya. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Sahril membenarkan bahwa kasus tersebut sedang diselidiki secara menyeluruh oleh banyak pihak yang terlibat.

Syahril menambahkan, meski Universitas Kedokteran Undip bertanggung jawab atas pembinaan dan pengawasan PPDS, namun Kemenkes tidak akan mengabaikannya. Kami pun bertindak cepat untuk memastikan kasus ini ditangani secara serius dan adil.

“Tim Irjen Kementerian Kesehatan mendatangi RS Kariadi untuk menyelidiki penyebab Bundir dan mengetahui ada tidaknya unsur pelecehan. “Kami berharap dalam waktu seminggu sudah ada hasilnya,” kata Saril.

Kali ini Kementerian Kesehatan memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan PPDS Anestesi Undip di RS Kariadi hingga hasil pemeriksaan lebih lanjut diumumkan. Tindakan ini diambil karena kepedulian terhadap kesehatan mental anggota PPDS dan mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Keputusan itu diambil menanggapi dugaan perundungan yang dikabarkan berujung pada bunuh diri seorang mahasiswa PPDS anestesiologi.

Penghentian ini termasuk Dr. Surat Nomor TK.02.02/D/44137/2024 perihal penghentian Program Anestesi Universitas Diponegoro di RS Kariadi berlaku. Surat tersebut ditandatangani Azhar Jaya, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan, pada Rabu 14 Agustus 2024.

Isi surat tersebut adalah sebagai berikut:

 

Mahal. Kepala Desa Kariadi RGUP Semarang;

Dr. Sehubungan dengan peristiwa bunuh diri salah satu mahasiswa Program Anestesi Universitas Diponegoro di RS Kariadi akibat dugaan pelecehan terhadap Program Anestesi Universitas Diponegoro;

Oleh karena itu, hingga dilakukan penyelidikan dan diambil tindakan untuk meminta pertanggungjawaban Direksi RS Kariadi dan FK UNDIP, dr. Disarankan untuk menghentikan sementara program fellowship anestesi di RS Kariadi.

Penghentian program pelatihan sementara akan dimulai pada tanggal diterbitkannya surat ini.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link