December 7, 2024
Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung Apa Saja? Ini Penjelasannya

Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung Apa Saja? Ini Penjelasannya

0 0
Read Time:7 Minute, 37 Second

harfam.co.id, Jakarta Asam lambung merupakan kondisi yang cukup umum dirasakan banyak orang, namun seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri hebat. Bagi penderita asam lambung, pilihan makanan menjadi faktor penting dalam mengendalikan gejala dan mencegah terulangnya kondisi ini.

Sayangnya, ada beberapa makanan yang biasa dianut dan menjadi pantangan utama bagi penderita masalah asam lambung. Dalam upaya mengelola gejala sakit maag, seringkali penderita harus menghindari berbagai makanan yang dapat memicu atau memperburuk kondisinya.

Daftar makanan yang tidak boleh dimakan oleh penderita asam lambung mencakup beberapa kategori makanan yang umumnya dianggap enak dan disukai banyak orang. Mulai dari makanan pedas yang memberikan rasa hangat hingga makanan asam yang menyegarkan.

Selain makanan bercita rasa kuat, penderita asam lambung juga sebaiknya tidak mengonsumsi makanan berlemak dan pedas. Meskipun makanan berlemak sering kali terasa lezat, namun pengaruhnya terhadap sistem pencernaan dapat menyebabkan ketidaknyamanan permanen. 

Selain makanan, minuman tertentu juga sebaiknya dihindari bagi penderita asam lambung. Minuman berkafein yang bagi banyak orang menjadi sumber energi di pagi hari atau penyegar di siang hari, sayangnya masuk dalam daftar pantangan. harfam.co.id merangkum beberapa makanan dari berbagai sumber pada Senin (2/9/2024) yang sebaiknya tidak dimakan oleh penderita asam lambung. 

Cokelat merupakan makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam lambung. Cokelat dapat menimbulkan gejala tidak menyenangkan pada perut sensitif karena beberapa alasan. Pertama, coklat mengandung kafein yang dapat meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan sfingter esofagus bagian bawah sehingga mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

Selain itu, coklat juga mengandung banyak lemak yang dapat memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan risiko naiknya asam lambung. Untuk mengurangi gejalanya, penderita sakit maag sebaiknya mengurangi atau menghindari konsumsi coklat dan memilih lebih banyak makanan ramah lambung seperti sayur mayur, buah-buahan dan biji-bijian.  2. Makanan pedas

Makanan pedas diketahui menjadi pemicu utama penderita sakit maag. Bahan aktif pada makanan pedas, seperti capsaicin, dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan. Capsaicin menyebabkan sensasi terbakar dan dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan sehingga menimbulkan gejala seperti nyeri ulu hati, mulas, dan sensasi terbakar di dada. Selain itu, makanan pedas dapat merusak mukosa pelindung esofagus dan memperparah iritasi dan peradangan. 3. Bawang merah

Bawang merah, seperti bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay, merupakan salah satu makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam lambung. Makanan tersebut dapat memperburuk gejala akibat kelebihan asam lambung dan masalah pada katup antara esofagus dan lambung.

Bawang bombay mengandung senyawa sulfur seperti disulfida yang dapat merangsang produksi asam lambung. Senyawa ini juga dapat mengendurkan otot-otot pada katup antara kerongkongan dan lambung sehingga memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan dan menimbulkan gejala GERD. Sangat disarankan untuk menghindari penggunaan bawang bombay secara berlebihan untuk mengurangi risiko gejala sakit maag. Jika sulit menghindarinya sepenuhnya, makanlah bawang bombay dalam jumlah terbatas dan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk petunjuk lebih lanjut. 4. Minuman yang mengandung kafein

Minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi seringkali dilarang untuk asam lambung. Kafein dapat menyebabkan relaksasi otot pada sfingter esofagus bagian bawah, yang seharusnya mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Ketika otot-otot ini tidak bekerja dengan baik, asam lambung dapat menumpuk dan menimbulkan gejala GERD, seperti nyeri dada dan mulas. Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan produksi asam lambung. Untuk mengurangi gejalanya, sebaiknya hindari minuman berkafein dan gantikan dengan minuman yang aman untuk sistem pencernaan, seperti air putih, teh herbal, atau minuman rendah kafein. 5. Produk susu

Produk susu seperti keju, yogurt, dan es krim seringkali menjadi pemicu penderita sakit maag. Produk-produk ini biasanya banyak mengandung lemak, gula dan protein. Lemak pada produk susu dapat meningkatkan produksi asam lambung, sedangkan protein dapat menunda pengosongan lambung. Gula dalam produk susu juga dapat meningkatkan produksi asam lambung.

Meski produk olahan susu mengandung nutrisi penting seperti kalsium dan vitamin D, penderita sakit maag sebaiknya menggantinya dengan alternatif seperti susu rendah lemak atau susu non-susu seperti susu kedelai atau susu almond. Menghindari produk susu dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah fluktuasi asam lambung.

 

Makanan dan minuman manis seringkali menjadi pantangan bagi penderita asam lambung. Kandungan gula pada makanan dan minuman manis dapat meningkatkan kadar asam lambung dan menimbulkan sensasi terbakar atau nyeri pada dinding lambung dan kerongkongan. Makanan dan minuman manis juga biasanya tinggi lemak sehingga dapat menunda pengosongan lambung dan meningkatkan tekanan lambung sehingga menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.

Selain itu, makanan dan minuman manis dapat merangsang produksi asam lambung berlebih sehingga menyebabkan iritasi dan peradangan pada dinding lambung. Penderita asam lambung disarankan menghindari atau mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis. Alternatifnya, Anda bisa memilih makanan yang rendah lemak, tinggi gula, dan tinggi serat, seperti buah, sayur, dan sereal. Menghindari kafein dan alkohol juga dapat membantu mengurangi gejala refluks. 7. Minum alkohol

Minuman beralkohol seringkali menjadi pantangan bagi penderita asam lambung. Alkohol dapat merusak lapisan pelindung lambung, yang melindungi terhadap kelebihan asam lambung. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan, mengiritasi dinding kerongkongan dan menimbulkan gejala seperti rasa terbakar dan nyeri.

Alkohol juga dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah sehingga membuat asam lambung lebih mudah naik. Minuman beralkohol seperti bir, anggur, dan minuman beralkohol juga mengandung gas karbon dioksida yang dapat menimbulkan gejala seperti kembung dan sakit perut. Sebaliknya, pilihlah minuman yang lebih aman seperti air putih atau jus buah non-asam. 8. Makanan dan minuman yang bersifat asam

Penderita sakit maag sebaiknya menjaga pola makan sehat dengan menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu gejala penyakit ini. Salah satu jenis makanan yang harus dihindari adalah makanan dan minuman yang bersifat asam.

Makanan dan minuman yang bersifat asam dapat meningkatkan produksi asam lambung, dan bila asam lambung naik ke kerongkongan, dapat terjadi refluks asam sehingga menimbulkan sensasi terbakar pada dinding dada dan tenggorokan. Contoh makanan dan minuman asam yang harus dihindari adalah tomat, jeruk, lemon, kopi, teh, minuman berkarbonasi, serta makanan pedas dan berlemak.

Tomat mengandung asam sitrat dan malat yang dapat memicu produksi asam lambung. Jeruk dan lemon juga mengandung asam sitrat yang dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung.

Minuman berkarbonasi mengandung gas yang dapat meningkatkan tekanan di lambung dan mendorong asam lambung ke kerongkongan. Selain itu, kopi dan teh mengandung kafein yang dapat merangsang produksi asam lambung, sedangkan makanan pedas dan berlemak dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan. 9. Keripik dan olahan snack

Keripik dan camilan olahan merupakan makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita maag. Makanan tersebut mengandung lemak dan minyak tidak sehat yang dapat memperlambat proses pencernaan, menyebabkan makanan bertahan lebih lama di perut, dan meningkatkan risiko naiknya asam lambung.

Selain itu, keripik kentang dan olahan jajanan seringkali mengandung bahan tambahan seperti perasa, pewarna, dan pengawet yang dapat memicu gejala asam lambung seperti kembung, mulas, dan mulas. Sebaliknya, penderita maag sebaiknya mengonsumsi makanan rendah lemak, tinggi serat, dan mudah dicerna, seperti sayur mayur, buah-buahan, biji-bijian, dan protein dari sumber tanpa lemak, seperti ikan dan ayam tanpa kulit.

Pasien sakit maag dan GERD sering kali mengandalkan antasida, obat bebas yang menetralkan asam lambung dan meredakan gejala. Namun, ada beberapa makanan dan bahan alami yang juga efektif membantu meringankan gejala sakit maag. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa Anda coba: 1. Susu

Susu seringkali dianggap sebagai solusi untuk meredakan gejala sakit maag. Namun, penting untuk memilih jenis susu yang tepat, karena kandungan lemak susu dapat mempengaruhi efektivitasnya. Jenis susunya bermacam-macam, mulai dari susu full fat, susu 2% lemak, hingga susu skim atau susu bebas lemak.

Susu penuh lemak dapat memperburuk gejala sakit maag karena lemak dapat merangsang produksi asam lambung lebih banyak. Di sisi lain, susu skim atau skim dapat berperan sebagai penyangga sementara untuk membantu menetralkan asam lambung dan meredakan gejala. Susu skim memiliki efek yang lebih ringan dan dapat membantu menenangkan lapisan perut serta mengurangi rasa tidak nyaman. 2. Jahe

Jahe adalah bahan alami yang dikenal karena khasiat pencernaannya. Jahe memiliki sifat basa dan anti inflamasi yang mampu meredakan iritasi saluran pencernaan. Senyawa aktif dalam jahe membantu mengurangi peradangan dan menenangkan dinding lambung.

Mengonsumsi jahe dalam bentuk teh atau menambahkannya ke dalam makanan dapat membantu mengatasi gejala sakit maag dan GERD. Buat teh jahe dengan menambahkan beberapa irisan jahe segar ke dalam air mendidih dan diamkan selama beberapa menit. Seseorang dapat meminum teh ini secara rutin untuk mendapatkan manfaatnya. 3. Cuka sari apel

Cuka sari apel sering dianggap sebagai obat rumahan untuk sakit maag, meskipun belum ada penelitian yang membuktikan keefektifannya secara meyakinkan. Beberapa orang berpendapat bahwa cuka sari apel dapat membantu meringankan gejala, namun penting untuk menggunakannya dengan hati-hati.

Cuka sari apel bersifat asam dan dapat mengiritasi kerongkongan bila digunakan dalam konsentrasi besar. Untuk menghindari iritasi, campurkan satu atau dua sendok makan cuka sari apel ke dalam segelas air hangat. Minuman ini dapat membantu menetralkan asam lambung dan menenangkan Anda. Jangan gunakan cuka sari apel dalam bentuk murni dan selalu larutkan dalam air. 4. Air jeruk nipis

Meskipun jus lemon umumnya dianggap sangat asam, sedikit jus lemon yang dicampur dengan air hangat dan madu dapat menimbulkan efek alkali yang menetralkan asam lambung. Proses pencampuran ini dapat membantu meringankan gejala sakit maag dengan cara yang lebih lembut.

Madu yang ditambahkan pada campuran ini memiliki sifat antioksidan alami yang melindungi kesehatan sel-sel tubuh dan memberikan efek menenangkan. Untuk membuat campuran ini, tambahkan satu sendok teh jus lemon ke dalam segelas air hangat, lalu masukkan satu sendok teh madu. Minum ramuan ini secara perlahan untuk mendapatkan manfaatnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link