Jakarta – Sistem pendeteksi kecelakaan baru MotoGP kabarnya akan segera siap digunakan. Dengan data yang terkumpul pada tahun 2023, sepertinya permasalahan teknis musim ini akan segera selesai.
Sistem pendeteksi tabrakan ini tidak hanya akan berfungsi di MotoGP. Dua tim lainnya juga akan menggunakan Moto2 dan Moto3. Sebab tujuannya adalah menekan angka kecelakaan fatal.
Sistem pendeteksi ini akan berupa lampu dan alarm. Lampu tidak hanya digunakan pada kondisi normal hujan atau jarak pandang buruk.
Semua sepeda motor yang mengikuti balapan harus memiliki lampu MotoGP terintegrasi ini. Itu terletak di bagian belakang mesin dan dapat dikontrol dari jarak jauh menggunakan Race Direction.
Lampu MotoGP terintegrasi juga akan memiliki tombol yang memungkinkan pengendara menyalakan atau mematikannya dengan mudah. Area tersebut tentu saja mudah diakses oleh para jogging.
Menurut Crash, sistem ini diyakini mampu mendeteksi kecelakaan secara akurat dan mengirimkan pesan kecelakaan sepeda motor ke Race Direction. Terdapat beberapa kesalahan pada saat pengumpulan data, namun telah teratasi.
Alarm ini seharusnya hanya berbunyi saat sepeda terjatuh, bukan saat pengendara meninggalkan jalan. Ini berarti pengenalan visual atas peristiwa tersebut penting bagi pengelola lintasan.
Dalam pengujiannya, peringatan yang dikirimkan dari sistem deteksi ini diyakini terbukti lebih cepat dibandingkan deteksi manusia.
Tahap pertama sistem ini akan fokus pada menyalakan lampu belakang yang menyala saat sepeda motor terjatuh. Tujuannya untuk memperingatkan penumpang lain yang tertinggal. Kesalahan kecil tersebut membuat Jorge Martin kalah dari Bagnaia pada balapan tersebut atau kalah dari Francesco Bagnaia pada 2024. Balapan MotoGP Emilia Romagna 22 September