JAKARTA – Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Sekolah Pascasarjana Ilmu Komunikasi (PGSC) Universitas Paramadina melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat pengajaran public speaking dan pembuatan konten video pendek untuk anak-anak di Sekolah Alam Khadijah Darojah (Sakhado) Bojong Gede pada Minggu 23 Juni 2024. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Corporate Social Responsibility (CSR) oleh mahasiswa sebagai perwakilan universitas untuk memberikan manfaat ilmunya kepada masyarakat sehingga meningkatkan kemampuan komunikasinya.
Kegiatan bertajuk “Bersenang-senang belajar public speaking dan membuat konten video untuk anak” ini juga menjadi agenda student camp Sakhado untuk mengisi liburan sekolah anak dengan kegiatan yang bermanfaat.
“Kami bekerja sama dengan kelas Tahfidz Sakhado untuk menyelenggarakan kegiatan yang menyenangkan dan mendidik ini. Tujuannya untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman siswa agar dapat berkomunikasi dengan baik dan presentasi dengan lebih percaya diri di masa depan. “Karena mereka adalah calon pemimpin masa depan,” kata Dotty Rahmatiasih, perwakilan kelompok mahasiswa PGSC Universitas Paramadina.
Dotty menambahkan, “Ruang kelas Tahfidz di Sekolah Alam Khadijah Darojah (Sakhado) dipilih sebagai tempat kegiatan pengabdian masyarakat karena sebagian besar siswa yang belajar di sini merupakan calon santri namun berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi rendah hingga menengah. Supaya kita bisa menentukan prioritasnya.” Di sini kita bisa berbagi ilmu dengan mahasiswa.
Pengurus Sakado, Rida Permata Sari, menyambut baik kegiatan yang digagas siswa sekolahnya. “Kami senang dengan kegiatan bersama ini, Insya Allah dapat membawa manfaat positif bagi siswa-siswa kami dan meningkatkan kemampuan komunikasi mereka, karena saat ini keterampilan berbicara di depan umum sangat diperlukan bagi anak-anak agar mereka lebih percaya diri dan kemampuan menyampaikan ide dalam berkomunikasi.” kepada publik. Pada akhirnya, para mahasiswa ini akan menjadi pemimpin masa depan,” kata Rida.
Ia mengatakan, perundungan terhadap sesama siswa merupakan hal yang lumrah terjadi di kelas Tahfidz yang siswanya berasal dari warga sekitar. Berbagai cara digunakan untuk mempersingkat perundingan, namun tidak membuahkan hasil. Tiga tahun lalu, hingga Rida, pendiri Yayasan Khadijah Darojah, putus asa dengan semakin banyaknya perundungan, Allah SWT memberinya inspirasi.
“Nikmati semua perundungan itu dan tunjukkan akibat yang merugikan diri sendiri dan orang lain, lalu saling bersaing,” kenang Rida saat itu.
Diakuinya, tingkat perundungan sudah berkurang drastis sejak dimulainya Kontes Konten Pembuat Video Moral. “Kami tidak memberikan hadiah berupa barang dan uang, tapi kami dapat dari Bojonggede. Naik kereta bandara ke Soetta, naik Skytrain, masuk ke Terminal 3, lihat pesawatnya, lalu mereka bilang mau banyak.” Lihatlah bagian dalam rumah tempat mereka tinggal di apartemen itu, dengan mata berbinar. “Setidaknya kita ingin menyampaikan kepada mereka bahwa dunia ini luas dan tidak sekecil desa Cimanggis Bojonggede,” tambah Rida optimis.
Saat mahasiswa PGSC Paramadina hendak melakukan kegiatan CSR public speaking dan pembuatan konten video, mereka disambut dengan sangat antusias karena dirasa sejalan dengan apa yang sedang terjadi di SAKhado.
Kegiatan CSR ini merupakan salah satu wujud amal pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang rutin dilaksanakan Universitas Paramadina untuk memberikan manfaat akademik mahasiswa kepada masyarakat khususnya kepada mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi.