November 8, 2024
Mengenal Unicompartmental Knee Arthroplasty untuk Mengurangi Nyeri dan Perbaiki Fungsi Lutut

Mengenal Unicompartmental Knee Arthroplasty untuk Mengurangi Nyeri dan Perbaiki Fungsi Lutut

0 0
Read Time:6 Minute, 11 Second

JAKARTA, harfam.co.id – Unicompartmental knee arthroplasty (UKA) muncul sebagai solusi dalam dunia bedah ortopedi untuk mengatasi masalah nyeri dan keterbatasan gerak pada sendi lutut. Berbeda dengan prosedur penggantian lutut total, UKA berfokus pada penggantian hanya bagian sendi lutut yang rusak, sehingga meminimalkan dampak terhadap jaringan sehat di sekitarnya.

Tujuan dari pendekatan ini tidak hanya untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi lutut, namun juga untuk meminimalkan waktu pemulihan sehingga pasien dapat mulai berjalan sehari setelah operasi dan segera kembali ke aktivitas normal. Pembahasan berikut akan memberikan gambaran menyeluruh mengenai UKA, manfaatnya, serta pertimbangan penting yang perlu diperhatikan sebelum menjalani prosedur ini.

Artroplasti lutut unikompartmental (UKA): definisi dan prosedur

Menurut Dr. Artroplasti lutut unikompartmental (UKA) atau artroplasti lutut parsial adalah prosedur pembedahan untuk menggantikan patah tulang sendi lutut, tanpa perlu melepas kompartemen dan tali pengikat lutut. Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami kerusakan sendi lutut yang terbatas pada bagian dalam lutut saja, seperti anteromedial osteoarthritis (AMOA) yang menyebabkan pengapuran pada lutut (osteoarthritis). . Nekrosis tulang (kematian jaringan) disebut osteonekrosis lutut spontan (SONK). Prosedur ini berbeda dengan artroplasti lutut total (TKA), yang menggantikan tiga atau seluruh bagian sendi lutut. 

Gejala yang menunjukkan perlunya UKA Gejala yang biasanya menunjukkan seseorang membutuhkan UKA antara lain nyeri lutut terus-menerus yang tidak kunjung membaik dengan pengobatan klasik seperti obat anti inflamasi dan terapi fisik. Nyeri ini sering dirasakan saat beraktivitas seperti berjalan atau berdiri setelahnya. dalam waktu lama, dan mungkin disertai rasa kaku dan bengkak.

Selain rasa sakit, pasien juga mungkin mengalami penurunan kemampuan untuk berjalan dengan nyaman atau melakukan aktivitas sehari-hari. Jika gejala tersebut disertai dengan kerusakan pada bagian dalam lutut, UKA mungkin merupakan pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Faktor yang dapat merusak lutut Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kerusakan pada lutut antara lain usia, obesitas, dan riwayat cedera lutut. Osteoartritis, penyakit radang sendi, juga merupakan faktor risiko utama. Faktor genetik dan gaya hidup, seperti aktivitas fisik berat atau pekerjaan yang berulang kali memberikan tekanan pada lutut, juga dapat mempercepat kerusakan sendi. 

Mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko ini dapat membantu mencegah kerusakan sendi yang lebih serius dan mengurangi kebutuhan akan operasi penggantian lutut, seperti UKA dan TKA.

Deteksi Dini Gangguan Lutut Tanda dan gejala awal, seperti nyeri lutut yang terus-menerus, kaku, atau penurunan fungsi, dapat membantu merencanakan pengobatan yang tepat dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Langkah deteksi dini kelainan pada sendi lutut antara lain pemeriksaan rutin dan pemantauan gejala. Tes pencitraan seperti sinar-X atau MRI dapat membantu mengidentifikasi perubahan struktural pada persendian sebelum gejalanya menjadi parah. Konsultasi rutin dengan dokter spesialis ortopedi juga diperlukan untuk deteksi dini masalah dan perencanaan intervensi yang tepat.

Pemeriksaan sebelum menjalani UKA Sebelum menjalani UKA, biasanya dilakukan sejumlah tes untuk memastikan pasien merupakan kandidat yang cocok. Evaluasi klinis penting untuk menilai apakah kerusakan lutut merupakan indikasi UKA, serta untuk menilai kesehatan pasien secara keseluruhan.

Tes yang bermanfaat termasuk rontgen lutut untuk menilai tingkat kerusakan pada kompartemen sendi lutut. MRI terkadang diperlukan untuk memberikan gambaran lebih detail mengenai struktur dan jaringan di sekitar sendi. Tes laboratorium, EKG (elektrokardiografi), dan tes tambahan lainnya juga akan membantu menentukan apakah pasien aman untuk menjalani operasi.

Prosedur UKA Selama operasi UKA, dokter bedah membuat sayatan sepanjang 7 hingga 10 cm di bagian dalam lutut untuk mendapatkan akses ke kompartemen yang rusak. Setelah dilakukan sayatan, area tulang dan tulang rawan yang rusak akan dikupas tipis-tipis dan akan dipasang implan UKA berbahan logam titanium dengan bantalan plastik steril untuk menggantikan bagian lutut yang hilang, dengan tetap mempertahankan struktur aslinya. dari ligamen lutut. Prosedur ini dirancang untuk meminimalkan kerusakan pada jaringan di sekitarnya, sehingga menghasilkan pemulihan yang lebih cepat dibandingkan prosedur yang lebih invasif seperti TKA.

Perbedaan UKA dan TKA Terdapat perbedaan besar dalam cakupan dan efek UKA dan TKA pada sendi lutut. UKA hanya menggantikan satu kompartemen sendi lutut dan mempertahankan fungsi dan struktur kompartemen sehat lainnya. Sebaliknya, TKA menggantikan ketiga kompartemen atau seluruh permukaan sendi lutut. Pada UKA, struktur ligamen masih utuh, sedangkan pada TKA, ligamen interkondilus dihilangkan. Efeknya pada UKA adalah pergerakan lutut berfungsi seperti sendi alami.

Perbedaan-perbedaan ini mempengaruhi berbagai aspek pengobatan dan hasil. UKA umumnya merupakan prosedur yang kurang invasif karena lebih sedikit jaringan yang diangkat, sehingga menawarkan pemulihan yang lebih cepat dan tidak terlalu menyakitkan dibandingkan TKA. Namun, UKA hanya cocok untuk pasien yang kerusakan sendinya terbatas pada satu kompartemen, sedangkan TKA mungkin diperlukan jika terjadi kerusakan yang lebih luas atau menyeluruh.

Keunggulan utama UKA dibandingkan TKA UKA menawarkan beberapa keunggulan utama dibandingkan TKA, khususnya dalam hal rehabilitasi dan hasil jangka panjang. Salah satu keuntungan utamanya adalah pemulihan yang cepat. Karena UKA hanya melibatkan penggantian sebagian sendi lutut, banyak pasien mengalami lebih sedikit rasa sakit dan pemulihan lebih cepat dibandingkan TKA.

Dalam hal hasil jangka panjang, UKA seringkali memberikan hasil yang lebih baik dalam hal fungsi sendi dan rasa alami. Pasien yang menjalani UKA biasanya mempertahankan lebih banyak fungsi alami sendi, sehingga dapat membantu mereka kembali ke aktivitas normal dengan lebih cepat. Namun perlu diingat bahwa UKA hanya cocok untuk pasien dengan kerusakan sendi terbatas pada satu kompartemen.

Rehabilitasi setelah UKA Pemulihan dari UKA melibatkan rehabilitasi fisik untuk memperkuat otot dan mengembalikan rentang gerak lutut. Pasien biasanya sudah bisa berjalan dengan bantuan alat bantu jalan sehari setelah operasi. Waktu pemulihan biasanya lebih cepat dibandingkan TKA, dengan banyak pasien melaporkan pengurangan rasa sakit dan peningkatan fungsi secara cepat dalam beberapa minggu berikutnya.

Pada bulan-bulan pertama setelah operasi, pasien diperkirakan akan mengalami pengurangan rasa sakit dan bengkak, serta peningkatan kapasitas fungsional lutut dibandingkan periode sebelum operasi. Terapi fisik yang teratur dan kepatuhan terhadap pedoman rehabilitasi akan membantu mencapai pemulihan yang optimal.

Perbedaan antara fixed bearing dan mobile bearing Desain implan UKA ada dua jenis, yaitu yang menggunakan desain fixed bearing dan mobile bearing. 

•    Bantalan tetap: Ini adalah desain konvensional yang pertama kali digunakan dalam operasi UKA. Pada desain fixed bearing, bagian implan yang menjadi bantalan antar sendi prostetik dikunci pada tempatnya sehingga pada saat sendi bergerak maka terjadi gesekan antara implan titanium dengan bantalan plastik. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya partikel plastik yang berdampak buruk pada stabilitas implan dalam jangka panjang. 

•    Bantalan bergerak: Desain bantalan bergerak adalah desain UKA yang modern dan canggih. Dalam desain ini, bagian implan bergerak relatif terhadap komponen lainnya saat sambungan bergerak, sehingga mengurangi gesekan dan tingkat keausan bantalan plastik. Konstruksi UKA Mobile Bearing dirancang untuk mengikuti pergerakan alami sendi lutut dengan lebih baik dan memberikan rentang gerak yang lebih luas sekaligus mengurangi tekanan pada tulang dan tulang rawan di sekitarnya.

Penggunaan UKA Oxford di RS Siloam Kebon Jeruk UKA di RS Siloam Kebon Jeruk menggunakan desain implan yang berasal dari Oxford, Inggris, dengan tingkat kelangsungan hidup 20 tahun sebesar 91%. Implan Oxford UKA terkenal dengan desain inovatif dan kemampuannya meniru gerakan alami lutut dengan sempurna. Desainnya mencakup komponen bantalan bergerak yang memungkinkan pergerakan lebih alami dan mengurangi tekanan pada tulang dan struktur tulang rawan di sekitar sendi. Namun, pemilihan indikasi yang tepat dan teknik pembedahan yang sempurna menentukan hasil jangka panjang yang diinginkan.

Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk merupakan salah satu pionir UKA di Indonesia. Sejak tahun 2015 Dr. Dr. Frankie Hartono, Sp.OT (K) dan tim telah menangani lebih dari 250 kasus UKA. Dengan tim ortopedi yang kaya pengalaman dan jam terbang, Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk merupakan pilihan tepat untuk operasi UKA.  Perkenalkan VELYS Robotic, teknologi tercanggih untuk operasi lutut. Ini adalah asisten robotik terbaru dan tercanggih yang dirancang untuk membantu ahli bedah dalam operasi implan lutut. harfam.co.id.co.id 11 Juli 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link