harfam.co.id, Sumbawa – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan memperbaiki berbagai fasilitas pendidikan di seluruh daerah yang masih kurang memadai. Hal itu diungkapkannya saat memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya.
Diakui Joko, sarana dan prasarana pendidikan tidak semuanya baik. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan perbaikan.
Pada Kamis (2/5/2024), Jokowi usai meninjau panen jagung di Desa Brang Biji, Kabupaten Sumbawa, NTB, mengatakan, “Pasti ada yang baik dan ada kekurangan, belum cukup perbaikan.”
Dilihat dari data BPS, kondisi sekolah rusak di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Indonesia mempunyai sekitar 1 juta kerusakan. Setiap tahun, bukannya berkurang, jumlah perangkat keras yang rusak malah bertambah.
Misalnya saja pada tahun ajaran 2020/2021, sekitar 57% kelas sekolah dasar mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Pada tahun ajaran kedua, angka tersebut meningkat menjadi 60,6 persen.
Sedangkan di tingkat SMP, jumlah sekolah terdampak meningkat dari 50,5% pada tahun ajaran 2020/2021 menjadi 53,3% pada tahun ajaran 2021/2022.
;
Di tingkat sekolah menengah atas, jumlah kelas penyandang disabilitas meningkat dari 42,8% menjadi 45% pada periode yang sama. Persentase serupa juga tumbuh di tingkat sekolah kejuruan.
Dapat dimaklumi bahwa perayaan Hari Pendidikan Nasional bertepatan dengan hari lahir Ki Hajar Devanta, seorang tokoh di bidang pendidikan di Indonesia. Seperti kita ketahui bersama, Ki Hajar Devantara mempunyai peranan penting dalam bidang pendidikan di Indonesia.
Pernyataan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan bahwa tema perayaan Hari Pendidikan Nasional tahun 2024 pemerintah tahun ini adalah “Berkarya Bersama, Terus Belajar Mandiri”.
Hari Pendidikan Nasional ditetapkan pada tanggal 2 Mei oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 untuk mengungkapkan kepedulian pemerintah terhadap pentingnya pendidikan di Indonesia.
;