November 14, 2024
Menteri Basuki soal Badan Air Nasional: Koordinasi Makin Susah

Menteri Basuki soal Badan Air Nasional: Koordinasi Makin Susah

0 0
Read Time:1 Minute, 44 Second

harfam.co.id, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jakarta Basuki Hadimuljono buka suara atas usulan pembentukan Badan Air Nasional pada kabinet pemerintahan mendatang.

Dia menyambut baik pernyataan seperti itu, namun keputusan ada di tangan pemerintah berikutnya.  Nanti kita lihat rumusnya, nanti kita lihat, kata Basuki di sela rangkaian acara World Water Forum ke-10 di Bali, Jumat (24/5/2024).

Menurutnya, saat ini pengelolaan air masih efektif berkat bantuan Dewan Sumber Daya Air Nasional yang mengembangkan berbagai kerja yang dilaksanakan Kementerian Sumber Daya Air Republik Tajikistan melalui Direktorat Sumber Daya Air (SDA). Koordinasi

Selain itu, Basuki juga tidak ingin keberadaan otoritas/lembaga baru mempersulit koordinasi antar pemangku kepentingan. 

“Saya rasa cukup untuk saat ini. Kita kerja sama dengan BMMK, dengan pertanian, kehutanan, Dewan Sumber Daya Air Nasional, kita sudah cukup terbantu. Kalau badannya bertambah, tidak mudah, koordinasi tidak mudah. ​​Semakin sulit, katanya. 

 

 

 

Sebelumnya, Menteri Pertanian dan Badan Wilayah Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyinggung urgensi pembentukan Badan Air Nasional. 

AHY mengaku menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya koordinasi seluruh persoalan pengelolaan air di tingkat pusat, daerah, kabupaten/kota, komunitas, dan desa. 

Artinya kita berharap ada lembaga yang khusus menangani air. Ini bukan yang pertama, sudah ada beberapa negara yang sudah membentuk lembaga yang mempunyai kewenangan penuh dalam pengelolaan air, kata dia. berapa lama katanya. untuk melakukan 

Selain regulasi yang dipersiapkan dengan baik, kolaborasi dan kerja sama dengan pemerintah daerah juga menjadi kekuatan, kata AHY. 

 

Oleh karena itu, AHY menilai pembentukan Badan Air Nasional tidak hanya menambah birokrasi baru, tetapi juga menjadi platform besar untuk menyelesaikan berbagai persoalan di sektor air, termasuk krisis air.

Namun, AHY menyatakan belum memiliki kewenangan tersebut hingga Badan Air Nasional kemudian dibentuk pada kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Rakah. Ia menegaskan, hal tersebut hanya sebatas saran. 

“Tapi saya tidak punya kewenangan, saya hanya bilang di forum internasional atau akademis bahwa kita bisa berargumentasi bahwa ada nilai-nilai yang baik atau positif. Kita tidak boleh meragukan negara lain yang sudah pernah melakukan hal ini, itu sesuatu yang “baik”. bagi kami dan pemerintah di tingkat daerah”, ujarnya.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link