December 21, 2024
Meta AI Bakal Hadir di WhatsApp, Instagram, dan Facebook! Siap Saingi ChatGPT dan Copilot?

Meta AI Bakal Hadir di WhatsApp, Instagram, dan Facebook! Siap Saingi ChatGPT dan Copilot?

0 0
Read Time:3 Minute, 31 Second

harfam.co.id, Jakarta – Melihat pesatnya perkembangan kecerdasan buatan, Meta tak tinggal diam. Perusahaan induk Facebook telah mencari cara untuk menerapkan kecerdasan buatan ke dalam ekosistemnya selama beberapa bulan terakhir.

Mengutip Android Headlines, Sabtu (20/4/2024), CEO Meta Mark Zuckerberg menyampaikan beberapa pengumuman, salah satunya pengumuman Meta AI akan hadir di beberapa layanan Meta.

Meta AI akan hadir sebagai chat di jejaring sosial Meta seperti Instagram, WhatsApp, Facebook dan Facebook Messenger. Untuk mengakses chatbot, pengguna cukup mengaksesnya langsung dari bilah pencarian aplikasi.

Zuck juga mengumumkan bahwa Meta AI akan memiliki website sendiri. Website Meta AI secara umum akan terlihat seperti website chatbot, dengan antarmuka yang khas, kotak teks untuk memasukkan perintah.

Tak hanya itu, terdapat tombol Imagine yang mampu menghasilkan gambar AI generatif dari perintah teks.

Bersamaan dengan pengumuman tersebut, Meta juga akan memperkenalkan model baru bernama Llama Model 3. Model AI ini akan mendorong Meta AI ke level yang lebih tinggi, mengalami peningkatan dibandingkan Llama Model 2.

Meta sepertinya mengikuti jalur Google dan menggunakan tiga ukuran model berbeda. Dua dari tiga model AI dirilis hari ini.

Ini adalah model yang didukung oleh Meta AI dan didistribusikan ke pengembang. Model Llama 3 juga kompatibel dengan SageMaker Amazon.

Tak hanya itu, perusahaan juga akan memperkenalkan model multimodal yang lebih besar yang akan diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang.

Meta sadar penerapan AI akan menimbulkan penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Salah satu sikap tegas Meta mengenai masalah ini adalah bahwa perusahaan akan mengambil tindakan tegas terhadap foto-foto vulgar buatan AI yang dibagikan di platformnya.

Meski pelarangan konten seksual di platform media sosial Meta sudah tertulis jelas, namun dewan pengawas ingin kembali membahas kejelasan kebijakan Meta. Mereka juga ingin mengetahui efektivitas praktik penerapan dalam penanganan gambar eksplisit yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan.

Hal ini menyebabkan peningkatan pelecehan seksual di media sosial, dengan banyak pengguna yang meminta Meta untuk menerapkan aturan yang lebih ketat terkait foto-foto tersebut.

Dengan dua kasus tersebut, Dewan Pengawas mendorong Meta, termasuk Facebook, untuk mengadopsi aturan baru untuk menangani pelecehan tersebut di platformnya.

Salah satu kasus melibatkan postingan Instagram yang menunjukkan gambar seorang wanita India telanjang yang dibuat oleh AI dan diposting oleh akun anonim yang hanya memposting gambar wanita India lancang yang dibuat oleh AI.

Postingan tersebut dilaporkan ke Meta, namun laporan tersebut ditutup setelah 48 jam karena tidak ditinjau. Pengguna sendiri mengajukan banding atas keputusan tersebut, namun banding tersebut juga ditutup dan tidak pernah dipertimbangkan.

Dalam sebuah pernyataan, salah satu ketua dewan pengawas Helle Thorning-Schmidt mengatakan dewan sedang menangani dua kasus untuk menilai kemungkinan kelemahan dalam penerapan kebijakan Meta.

“Kami tahu bahwa Meta lebih cepat dan efisien dalam memoderasi konten di lebih banyak pasar dan bahasa dibandingkan jejaring sosial lainnya,” kata Thorning-Schmidt.

Dia menambahkan: “Belajar dari satu kasus di Amerika Serikat dan satu kasus di India, kami ingin melihat apakah Meta melindungi semua perempuan di seluruh dunia dengan cara yang adil.”

Dewan pengawas mengumpulkan masukan publik selama dua minggu ke depan dan akan merilis keputusannya dalam beberapa minggu mendatang, bersama dengan rekomendasi kebijakan untuk Meta.

Sementara itu, Meta telah memperbarui kebijakannya terkait konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) dengan memberikan label “Made With AI” yang berlaku pada platform media sosial Instagram, Facebook, dan Threads.

Menurut laporan The Verge, Meta akan memberikan tag khusus pada konten video, audio, dan gambar jika terindikasi dibuat oleh AI.

Label akan muncul pada konten yang dikenali sebagai buatan AI dan konten yang terdeteksi sebagai buatan AI. Meski Meta tidak membeberkan detail mengenai sistem pendeteksiannya.

“Dalam empat tahun terakhir, dan khususnya setahun terakhir, masyarakat telah mengembangkan jenis konten realistis lainnya yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan seperti suara dan foto, teknologi ini berkembang pesat,” tulis Meta dalam postingan blognya, dikutip Senin (8 Agustus). ). . /2024).

Pembaruan pada kebijakan manipulasi media yang dibuat pada tahun 2020, yang melarang pembuatan atau pengeditan video dengan kecerdasan buatan yang membuat seseorang mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak mereka katakan. Sekarang Meta mengubah caranya mendekati konten yang dihasilkan AI.

Mulai Juni 2024, Meta akan berhenti menghapus konten buatan AI yang tidak melanggar Pedoman Komunitas. Kebijakan ini merupakan rekomendasi Dewan Konteks terkait konten, bukan pembatasan.

Konten yang melanggar aturan lain, seperti aturan tentang intimidasi, campur tangan pemilu, dan pelecehan, akan dihapus, terlepas dari apakah konten tersebut dibuat dengan kecerdasan buatan atau tidak.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link