REPUBLIKA.CO. proses pengembangan Model ini diperkenalkan dalam makalah yang diterbitkan Agustus lalu. Raksasa teknologi itu menjelaskan bahwa model terbarunya menggunakan a “Rantai penalaran” ini mirip dengan model terbaru OpenAI.
Teknologi dapat memecah permasalahan kompleks menjadi solusi yang lebih kecil dan lebih logis. Ini membantu meningkatkan hasil di berbagai bidang seperti sains, pemrograman. dan matematika Menariknya, model evaluasi ini sebenarnya dilatih menggunakan data yang disediakan AI, tanpa intervensi apa pun.
Kemampuan AI untuk mengevaluasi AI lain secara independen adalah langkah pertama menuju penciptaan agen AI otonom yang dapat belajar dari kesalahan mereka. Banyak ahli di bidang AI yang menganggap agen sebagai asisten digital yang cukup pintar untuk melakukan berbagai tugas. tanpa intervensi apa pun
Model pengembangan ini dapat mengurangi kebutuhan akan metode yang mahal dan tidak efisien saat ini Mempelajari kekuatan pikiran manusia Proses ini memerlukan perhatian jurnalis yang harus memiliki keahlian khusus dalam mengidentifikasi informasi dengan benar. dan memeriksa apakah jawaban atas soal matematika dan menulis yang rumit sudah benar.
Jason Weston, salah satu peneliti, seperti dilansir Reuters, mengatakan: “Kami percaya karena kemampuan AI untuk menjadi lebih manusiawi, ia akan mampu mengendalikan tugas dengan lebih baik dan lebih baik daripada manusia.” )
“Konsep pembelajaran mandiri, AI yang mendiagnosis mandiri sangat penting untuk kita bawa ke tingkat berikutnya,” kata Weston.
Perusahaan lain, termasuk Google dan Anthropic, juga telah menerbitkan penelitian tentang konsep RLAIF, atau Reinforcement Learning from AI Solutions. Berbeda dengan Meta, perusahaan-perusahaan ini tidak bermaksud merilis model mereka untuk kepentingan umum.
Alat AI lain yang dirilis Meta hari ini mencakup pembaruan segmentasi gambar. Ini adalah alat yang mempercepat hasil LLM dan kumpulan data yang dapat digunakan untuk membantu menemukan sumber daya baru. yang belum digunakan