November 14, 2024
Narsisme dan Depresi, Kombinasi Berbahaya yang Wajib Diwaspadai

Narsisme dan Depresi, Kombinasi Berbahaya yang Wajib Diwaspadai

0 0
Read Time:1 Minute, 42 Second

harfam.co.id, JAKARTA — Penderita gangguan kepribadian narsistik bisa saja mengalami komplikasi berupa gangguan jiwa seperti depresi. Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RS Soharto Hiradjan Dr. Suharpudianto mengatakan, hal ini terjadi karena seseorang tidak selalu berada dalam lingkungan yang membuatnya merasa bahagia dan terpenting.

“Pasien juga mungkin mengalami perasaan kehilangan karena hubungan yang buruk dengan orang lain karena mereka tidak memiliki pola hubungan yang stabil dan tepat.” “Kenali narsisis dan juga gangguan kepribadian narsistik,” kata Suharpudianto saat siaran Kementerian Kesehatan di Jakarta belum lama ini.

Ia mengatakan, selain depresi, penderita gangguan narsistik juga dapat menyalahgunakan zat sebagai reaksi negatif terhadap kondisinya yang tidak dapat diterima oleh lingkungan. dokter. Suharpudianto mengatakan, yang menarik adalah penderita gangguan kepribadian narsistik tidak mengunjungi dokter untuk membicarakan gangguan tersebut, melainkan hanya ketika mengalami gangguan lain, seperti depresi.

“Secara medis, gangguan kepribadian narsistik bersifat egois, artinya individu merasa nyaman dengan gangguan kepribadiannya dan tidak menganggap gangguan kepribadiannya sebagai gangguan kepribadian. katanya. dikatakan.

Ia menilai, ketika korban mengalami depresi, maka akan lebih mudah mencari pertolongan karena sudah kehilangan semangat. Namun dia mengatakan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika ingin membantu mereka.

Menurut dokter, sebaiknya didekati terlebih dahulu oleh orang yang sangat dekat dengan penderita gangguan narsistik. Kemudian, sebagai orang dengan kepribadian yang lebih stabil, Anda perlu menerima keadaan dan mencari solusi positif.

“Boleh-boleh saja mengutarakan pendapat, tapi mungkin tidak konklusif. Tidak menghakimi. Lebih penting mengutarakan pendapat yang bisa kita verifikasi dan kita memahami posisinya,” ujarnya.

Dengan cara ini, kita dapat mengambil pendekatan yang lebih baik untuk membantu pasien memahami penderitaan yang mereka alami akibat gangguan yang mereka alami dan mempersiapkan mereka untuk menemui profesional. dokter. Suharpudianto mengatakan banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan jiwa akibat gangguan kepribadian, antara lain pengobatan dan psikoterapi.

Menurutnya, selain dilatih untuk mengikuti anjuran dokter terkait pengobatan dan kontrol rutin secara rutin, lingkungan yang mendukung juga penting dalam proses pemulihan penderita gangguan narsistik disertai depresi. “Paling tidak, jika Anda kesulitan memberikan pernyataan yang menguatkan atau mendukung, cobalah untuk menunjukkan bahasa tubuh bahwa orang yang Anda rawat tidak akan bereaksi dengan kesalahpahaman,” ujarnya.  

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link