BUDAPEST – Hongaria diperingatkan tidak akan bisa hidup tanpa minyak Rusia, menyusul keputusan Ukraina yang menghentikan pengiriman minyak mentah Rusia melalui pipa ke wilayahnya. Sebagaimana disampaikan Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto, kebijakan ini akan menjadi tantangan besar bagi Budapest.
Kiev diketahui telah menangguhkan ekspor minyak mentah yang dipasok oleh raksasa energi Rusia Lukoil melalui pipa Druzhba pada bulan Juni, dengan alasan sanksi Barat. Tindakan ini secara langsung berdampak pada Hongaria dan Slovakia yang tidak memiliki daratan, sehingga membuat Lukoil kehilangan minyak yang sebelumnya diangkut melalui wilayah Ukraina.
Dalam wawancara dengan harian bisnis Rusia RBK, Szijjarto mengatakan Hongaria akan kehilangan minyak sepenuhnya tanpa pasokan dari Rusia. Ini akan menjadi masalah besar, karena Budapest tidak memiliki peralatan pengganti yang cocok untuk Moskow.
“Kita tidak akan mampu memenuhi kebutuhan pangan negara secara lebih luas. Kita tidak akan mampu memenuhi permintaan minyak… karena kita tidak mempunyai infrastruktur alternatif yang cukup,” kata diplomat tersebut.
“Anda hanya perlu melihat angkanya… Kami tidak ingin mengambil risiko seperti itu,” tambah Szijjarto.
Ia juga menekankan bahwa keputusan Ukraina untuk menghentikan ekspor minyak Rusia akan menjadi tantangan yang sangat besar bagi Hongaria. “Ini mempengaruhi hampir sepertiga impor kami dari Rusia. Di Slovakia, situasinya bahkan lebih buruk lagi, perangkat (Rusia) ini mencapai hampir 40% di sana,” tegasnya.
Kiev menjatuhkan sanksi terhadap Lukoil pada tahun 2018, setelah melarang perusahaan tersebut melakukan bisnis di negara tersebut. Selain itu, juga melarang kegiatan komersial dan partisipasi dalam privatisasi atau penyewaan properti pemerintah.
Pada saat yang sama, Lukoil masih mengirimkan minyak mentah melalui pipa di selatan Druzhba karena sanksi Uni Eropa tidak menargetkan aliran tersebut.