January 24, 2025
Ngeri, Aplikasi Live Streaming Dikhawatirkan Jadi Konten Pornografi yang Dapat Diakses Pelajar

Ngeri, Aplikasi Live Streaming Dikhawatirkan Jadi Konten Pornografi yang Dapat Diakses Pelajar

0 0
Read Time:3 Minute, 5 Second

JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Indonesia masih mewaspadai pornografi yang beredar di dunia maya. Pornografi sendiri mendominasi konten negatif di Indonesia.

Diketahui 5,5 juta anak di Indonesia menjadi korban pornografi. Jumlah tersebut mencakup anak-anak tingkat SD, SMP, SMA bahkan PAUD serta penyandang disabilitas.

Kekhawatiran akan ketersediaan pornografi anak juga meningkat sejak peluncuran aplikasi obrolan video langsung Bigo.

Aplikasi ini kerap menarik perhatian masyarakat di Indonesia karena sejumlah permasalahan serius terkait konten tidak pantas.

Aplikasi ini juga sering digunakan untuk menyiarkan adegan cabul, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna mengenai etika digital.

Selain itu, ada juga kekhawatiran mengenai dampak negatif penyalahgunaan aplikasi terhadap pengguna di bawah umur, terutama karena Bigo Live memiliki rating usia 12+ di Google Play Store.

Meski ditujukan untuk pengguna berusia 12 tahun ke atas, Bigo Live kerap digunakan sebagai platform untuk menyiarkan konten dewasa.

Salah satu yang meresahkan adalah tayangan yang menampilkan pakaian wanita dan adegan tarian erotis di depan kamera.

Dalam hal ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun ikut mengomentari fenomena tersebut.

Wakil Ketua KPAI Jasra Putra menegaskan negara harus bertindak tegas terhadap konten pornografi.

“Negara juga harus mengambil tindakan tegas terhadap pornografi untuk hadir demi perlindungan warga negara, khususnya anak. Oleh karena itu, kami akan menghapusnya secepatnya dan tentunya berkoordinasi dengan Cominfo untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. kata Jasra dalam keterangannya, Selasa, 28 Mei 2024.

Putra menambahkan, perlindungan anak dan perempuan secara online memerlukan kerja sama sektoral.

Cominfo juga harus bertindak cepat untuk menghapus pornografi anak.

Ia juga menekankan bahwa negara tidak boleh ketinggalan dengan industri pornografi, peraturan yang ketat harus diterapkan, termasuk pada platform Bigo Live.

Menurutnya, industri bisa berkembang, tapi tidak mengorbankan anak-anak. Ia menambahkan, melindungi anak-anak secara online adalah prioritas yang harus diupayakan dengan penuh semangat oleh pemerintah.

Sebelumnya pada September 2023, sebuah kejadian mengejutkan terjadi di Garut, Jawa Barat, di mana sepasang suami istri kedapatan melakukan adegan tidak senonoh di aplikasi Bigo Live.

Penonton yang menyaksikan sepasang kekasih itu langsung menyikapi aksi mereka dengan bingkisan atau bingkisan.

Video tersebut menjadi viral dan memicu reaksi balik dari masyarakat dan pihak berwenang, yang menuntut tindakan tegas terhadap penulis dan platform yang mempromosikan konten tersebut. 

Menurut Heru Sutad, direktur eksekutif Pengamat Teknologi dan Institut ICT, konten dewasa yang muncul di platform digital harus dihukum, meskipun ditangani secara hukum.

“Karena di UU ITE ada perbuatan yang dilarang seperti itu. Memang pelakunya harus dihukum, tapi platform digital juga harus bertanggung jawab karena harus punya mekanisme pengawasan untuk mencegah terjadinya tindakan pornografi di Indonesia. .” 

Kejadian ini menunjukkan pentingnya menerapkan langkah-langkah yang lebih kuat dan sistematis dalam regulasi konten digital pada platform live streaming.

Kolaborasi antara pemerintah, pengembang aplikasi, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan beretika bagi semua pengguna.

Sebagai referensi, sebelumnya pada Juni 2018, Kementerian Kesehatan melakukan screening kecanduan pornografi di kalangan siswa SMP dan SMA. Sebanyak 1.314 responden yang dibidik merupakan pelajar di wilayah Jakarta Selatan dan Pandeglang.

Hasilnya, hanya 1,7 persen pelajar yang tidak terpapar pornografi. Artinya, 98,3 persen pelajar terpapar pornografi.

Berdasarkan hasil skrining, 3,7 persen siswa mengalami kecanduan ringan dan 0,01 persen siswa mengalami kecanduan berat. Siswa dalam kategori ini harus segera mendaftar.

Pornografi sendiri bisa menjadi bahaya bagi remaja karena banyak menimbulkan dampak negatif. Mulai dari kerusakan sel otak, gangguan emosi dan mental, hingga hilangnya masa depan.

Sementara itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengungkapkan 66,6 persen anak laki-laki dan 62,3 persen anak perempuan di Indonesia menonton aktivitas seksual (pornografi) melalui media online. Polisi tangkap 2 tersangka modus penularan model penyebaran video porno Penyidik ​​Direktorat Reserse Siber Polda Jatim telah menetapkan tersangka kasus penyebaran video porno tersebut. di harfam.co.id.co.id pada tanggal 20 Desember 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link