harfam.co.id, JAKARTA – Melihat negara berkembang, kepedulian pemerintah menjadi kunci perbaikan sektor pertanian Indonesia. Seperti mengapresiasi produksi petani dengan membeli produknya. Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Ma’mun Murod, M.Si. , Pengalengan Kabupaten Bandung Jawa barat pada Sabtu (8/6/2024) dalam acara Festival Panen Sayur Sehat 2024.
Dewan Pembinaan Masyarakat Pimpinan Daerah (MPM) (PWM) Jawa Barat dan kecil, Ma’mun mengatakan, upaya mewujudkan ketahanan pangan ini dilakukan melalui program yang bermitra dengan Lembaga Pengembangan Usaha Menengah (LPUMKM). Pemerintah harus mendukung penuh hal tersebut. Penyebabnya, minat masyarakat terhadap pertanian sangat rendah, dan kebijakan yang diberikan melalui subsidi menimbulkan konflik baru.
Masalah ini tidak akan selesai, apalagi mafia pupuk ada dimana-mana. Jadi saya yakin kalau pemerintah mau membeli produk petani dengan harga lebih tinggi, maka akan semakin kuat. Kita akan sekuat petani di negara-negara berkembang,” ujarnya dalam sebuah wawancara saat mulai memproduksi sayuran sehat dan mengirimkannya ke konsumen di berbagai daerah.
Pada saat yang sama PP Muhammadiyah Prof. Dadang Kahmad, M.Si. Muhammadiyah tidak hanya fokus pada bidang kesehatan dan pendidikan saja, namun juga lingkungan hidup dan pertanian. Secara khusus, kata dia, ia juga fokus pada ketahanan pangan. Hal ini dikarenakan krisis pangan yang akan terjadi di dunia, Muhammad Diah berusaha untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarganya.
“Sistem pertanian di Pangalangan memiliki keunikan dan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan sektor pertanian. “Bisa merangsang minat negara untuk mendapatkan hasil panen terbaik sehingga kita tidak perlu impor lagi dan kembali bertani,” kata Dadang.
Ketua MPM PP Muhammadiyah Dr. Menurut Nurul Yamin, M.Si, kunci pemberdayaan masyarakat di Muhammadiyah adalah pemberdayaan petani. Dalam hal ini petani diberikan alternatif cara budidaya, namun diperoleh hasil yang maksimal baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
“Ini merupakan komunikasi terkait LP UMKM dari pusat hingga daerah. Perlu dukungan semua pihak mulai dari pusat hingga bawah. Padahal, peran pemerintah “Kebijakan tersebut dapat meningkatkan derajat dan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Menurut Yamin, Muhammadiyah Toni Firmansyah, Ketua LPUMKM PP, fokus utama organisasi yang dipimpinnya adalah penetapan harga produk pertanian yang kompetitif. Dijelaskannya, produk-produk bagus dan masyarakat luas akan mendapat promosi khusus di organisasi Muhammadiyah.
“Harga rendah, Dengan pemasaran yang baik dan distribusi yang baik, kami yakin produk pertanian yang diluncurkan MPM akan banyak terjual. Tujuannya untuk mengimpor buah hasil panen ke pasar modern. “Selain pertanian, peternakan juga akan diprioritaskan,” kata Tony.
Saat ini, Ketua PWM Jabar, Prof. Dr. Ahmad Dahlan M.Ag. menekankan komitmennya untuk membangun pertanian progresif. Sebab selama ini kekuasaan Muhammadiyah didominasi oleh dakwah dalam amal di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Akan lebih kuat jika kita mengatasi permasalahan kelembagaan. Mulai saat ini, Muhammadiyah Jabar ingin menambah seri lagi. tingkat teknis; Peluang untuk membangun intelijen yang ada dapat diwakilkan melalui sektor pertanian,” tutupnya. .
Peresmian Festival Panen Sayur Sehat 2024 oleh Jemaat Tani Muhammadiyah (JATAM) Jawa Barat; Greenharvest.id dimeriahkan dengan berbagai acara seperti peluncuran LUMKM dan peluncuran sayuran sehat. Wakil Presiden III UMJ Dr. Rini Fatma Kartika, S.Ag., MH., dan BUMU UMJ Diana Hasan, SE., MM. CEO datang untuk bepergian bersama manajer.
Direktur Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Dr. Hj Yuli Irnawati Mosjasari, MM., MPM dan LP-UMKM H Usep Sudrajat, Wakil Ketua PWM Jabar Yuli Irnawati Mosjasari, Tengah, regional regional Ini membantu para petani dari cabang dan cabang.