0
0
JAKARTA – Jumlah pemain judi online (Judol) di Indonesia mengalami penurunan sebesar 50% pada Juli 2024, kata Budi Ari, Menteri Komunikasi dan Informatika atau Komunikasi dan Informatika. Ia menjelaskan, penurunan jumlah pemain tersebut bertepatan dengan penurunan simpanan masyarakat pada rekening terkait perjudian online yang mencapai Rp 34,49 triliun pada Juli 2024.
Hasil spesifik tersebut ditunjukkan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) pada Juli 2024. Akses masyarakat terhadap situs perjudian menurun 50%, dan jumlah simpanan masyarakat di situs perjudian menurun hingga Rp 34,49 triliun, kata Budi Ari di sebuah acara. konferensi pers di kantornya, Rabu (28/08/2024).
Budi Ari mengatakan, gugus tugas dan tim gabungan antara lain Bank Indonesia (BI), Badan Jasa Keuangan (OJK), dan 11 Asosiasi Penyelenggara Jasa Elektronik (PSE) sedang dibentuk untuk memberantas perjudian online di masa depan. dan sistem komunikasi.
“Hari ini Kementerian Komunikasi dan Informatika akan bekerja sama dengan 11 komunitas dan asosiasi untuk mengumumkan komitmen bersama dalam memberantas perjudian online,” lanjutnya.
Sebelas asosiasi dan asosiasi tersebut terdiri dari Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA), Asosiasi Perusahaan Asuransi Indonesia (ASIPINDO), Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), dan Asosiasi Reksa Dana Fintech Indonesia (AFPI).
Selain itu, Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Persatuan Bank Nasional (PERBANAS), Persatuan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (PERBARINDO), Persatuan Perbankan Internasional Indonesia (PERBINA), Asosiasi Gerbang Pembayaran Indonesia dan Himpunan Bank-Bank Negara Indonesia (Himbara).
“Sebagai langkah lebih konkrit, Kominfo, BI, OJK, serta 11 federasi dan asosiasi akan membentuk satuan tugas atau tim bersama untuk mengkoordinasikan upaya pemerintah dalam melakukan perjudian online secara lebih komprehensif, tegas dan tidak selektif,” pungkas Budi. . Ari.
