December 30, 2024
Pemulihan Layanan Publik PDNS 2 Capai 86 Layanan, Menko Polhukam: Keamanan Diutamakan

Pemulihan Layanan Publik PDNS 2 Capai 86 Layanan, Menko Polhukam: Keamanan Diutamakan

0 0
Read Time:3 Minute, 21 Second

harfam.co.id, Jakarta – Upaya pemulihan layanan pemerintahan di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 menunjukkan kemajuan yang signifikan. Hingga 12 Juli 2024, sudah ada 86 layanan dari 16 tenant yang sudah pulih.

Menteri Koordinator Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menyatakan, prioritas utama adalah memulihkan layanan publik secepatnya, namun tetap fokus pada aspek kehati-hatian dan keamanan data.

Proses pemulihan layanan dibagi dalam tiga tahap wilayah berdasarkan metode pengolahan datanya, kata Menko Polhukam dalam siaran pers yang diterima, Minggu (14/7/2024).

Data yang terdampak kejadian PDNS 2 diketahui berada di zona merah dan dalam proses karantina. Data tersebut kemudian dipindahkan ke zona biru untuk meningkatkan pengujian keamanan dan kerentanan.

“Sebelumnya data masyarakat atau pelayanan publik diunggah ke pusat data lain di zona hijau yang siap digunakan kembali,” kata Menko Polhukam.

Beberapa layanan pemerintah yang berhasil dipulihkan antara lain layanan informasi berupa portal serta layanan perizinan. Salah satunya adalah layanan beasiswa yang dikelola Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Menko Polhukam juga mencatat, setiap tahapan restorasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan perhatian. Langkah tersebut dilakukan untuk mengurangi celah serangan siber yang dapat menembus dan berdampak pada layanan pemerintah.

“Pemerintah sedang membersihkan data yang berhasil diselamatkan dari malware atau dugaan virus sambil memperkuat parameter keamanan infrastrukturnya,” katanya.

Upaya pemulihan layanan PDNS dilakukan tim yang melibatkan aktif Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), PT Telkom Tbk dan seluruh tenant.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan telah memulihkan 30 layanan pemerintah yang terkena dampak serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 beberapa waktu lalu.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto, pemulihan layanan pasca penyerangan PDNS 2 dilakukan melalui strategi deskripsi (dekripsi).

“Hingga Selasa, 9 Juli 2024 pukul 19.00 WIB, total ada 30 layanan dari 12 kementerian, lembaga, dan daerah yang berhasil dipulihkan atau dibuka kembali,” kata Menko Polhukam dalam siaran persnya. . Kamis (7/11/2024).

Berdasarkan hasil pemetaan dan validasi PDNS 2 terhadap 282 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, terdapat 167 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang terdampak serangan siber PDNS 2.

“Masih berjalan, sekarang sudah ada enam kementerian, lembaga, dan sekitar 7 dinas di daerah, akan kita upayakan segera pulihkan,” kata Hadi.

Menko Polhukam mengatakan percepatan pemulihan layanan PDNS dicapai dengan meningkatkan ketersediaan cadangan data PDNS 3 (Cold Site) di Batam, serta ketersediaan cadangan lokal PDNS. 2 Surabaya.

“Selanjutnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengambil strategi dekripsi untuk memulihkan aset atau layanan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang terkena dampak, dan sekarang kami melakukannya secara hati-hati secara bertahap,” ujarnya.

Plt. Ismail, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan pemerintah menerapkan strategi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk memulihkan layanan publik PDNS 2.

Ia mengatakan, sebagai langkah pemulihan darurat, strategi jangka pendek akan dilaksanakan pada Juli-Agustus 2024. Pemulihan ini akan fokus pada layanan prioritas pemerintah seperti layanan imigrasi.

Strategi jangka pendek ini juga sedang menjalani pemeriksaan forensik oleh BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) dan Polri.

Selain itu, dalam jangka menengah, pemerintah akan fokus pada penggusuran penyewa, perbaikan manajemen dan SOP (Standard Operating Procedures).

Periode ini seharusnya berlangsung antara Agustus dan September 2024.

Terakhir, sebagai strategi jangka panjang atau dalam rangka normalisasi, pemerintah akan melakukan audit pihak ketiga yang independen terhadap keamanan PDNS 1 dan PDNS 2, dan ini akan berlangsung hingga September 2024. Mudah-mudahan audit akan menyusul. Bisa selesai November 2024,” kata Ismail.

CEO Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapam baru-baru ini mengungkapkan bahwa kunci dekripsi yang disediakan oleh kelompok ransomware Brain Cipher digunakan untuk membuka kunci file di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang terkunci.

“Kita uji di instansi PDNS dan berhasil dibuka, tapi kita belum tahu karena banyak yang terkunci, nanti teman teknis yang lakukan,” kata Samuel Abrijani Pangerapan dalam konferensi pers Kominfo. Kantor, Kamis (04/07/2024).

Namun Semuel tidak membeberkan lebih lanjut mengenai proses membuka file PDNS yang dikunci oleh ransomware Brain Cipher.

“Tanyakan ke tim nanti, nanti ada waktu untuk penjelasan teknisnya. Tentu semua sumber daya bekerja untuk pemulihan, BSSN bekerja, cybercrime bekerja,” ujarnya. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link