harfam.co.id, kesalahan yang sering dilakukan orang saat pergi ke dokter di Jakarta. Artinya, sulit membedakan penyakit mana yang bersifat akut dan mana yang kronis. “Kalau kita tiba-tiba mengalami sesuatu yang serius, tiba-tiba dan singkat, maka itu yang disebut akut. Misalnya serangan jantung. Dimana ada serangan jantung yang direncanakan,” kata dokter penyakit dalam Rumah Sakit Sipto Mangungkusumo (RSCM) ini. M. Ikhsan Mokoagow, SpPD, M.Med.Sci, Selasa (15/5/2014) pada acara ‘Kedatangan Obat, Faktor Kunci Keberhasilan Penatalaksanaan Penyakit Kronis’ yang digelar di Serre Manis, Jakarta “Selama kronik, kondisi-kondisi itulah yang dicegah tidak selalu bergejala, pelan-pelan, lama,” imbuh Ikhsaan. Ikhsan pun mencontohkan. Jika pengendara sepeda motor terjatuh dan kakinya patah dan semua itu terjadi di luar rencana, berarti tergolong akut. Karena tidak ada patah tulang akibat kronik. “Sebaliknya, jika ada yang tiba-tiba mati lemas karena menghirup debu atau hewan dan perlu disemprot, termasuk kategori akut,” jelas Ikhsan. Tapi, lanjut Ikhsan, jika pengendara motor mengalami kerusakan pada kaki sebelum terjatuh, itu merupakan proses yang kronis. Karena tidak ada seorang pun yang terkena osteoporosis dalam semalam. “Orang yang mengidap asma sejak kecil hingga tua bisa saja menderita asma sepanjang waktu. Ini yang disebut kronis,” kata Ikhsan.
Perbedaan Penyakit Kronis dan Akut
Read Time:1 Minute, 0 Second