harfam.co.id, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) tengah fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur, dimana proyek tersebut memasuki babak baru yakni Traffic Rehabilitation (TA). ditargetkan pada awal tahun 2024.
RDMP Balikpapan nantinya akan menjadi kilang minyak terbesar di Indonesia. “Kami memanjatkan doa dan dukungan penuh agar proses rekonstruksi yang merupakan fase penting dalam proyek RDMP untuk peningkatan kapasitas dapat berjalan lancar.”
Diketahui, Nick mengunjungi proyek RDMP Balikpapan pada Selasa (2/4/2024). Tujuan dari Program TA Revamp adalah untuk menghubungkan unit pengolahan yang ada dengan unit pengolahan baru hasil pelaksanaan proyek RDMP.
Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas produksi minyak Balikpapan menjadi 100.000 barel per hari dari kapasitas awal 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari. .
Lebih lanjut Nick mengatakan, membangun proyek besar dan kompleks seperti proyek RDMP Balikpapan tidaklah mudah. Namun, kata dia, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina International dan seluruh tim yang terlibat telah membuktikan mampu menjawab tantangan saat ini melalui komitmen penuh dan kerja sama yang kuat.
“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini karena sudah ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia. Proyek ini akan memberikan banyak nilai tambah bagi perekonomian Indonesia,” kata Nik.
Nantinya, jika RDMP Balikpapan selesai, maka akan menjadi kilang minyak terbesar di Indonesia. Pasalnya, kapasitas kilang Balikpapan akan melebihi kapasitas kilang Selcap di Jawa Tengah yang saat ini menjadi kilang dengan kapasitas terbesar.
Saat ini Kilang Cilacap mengolah 345.000 barel minyak per hari. Sedangkan Kilang Balikpapan mampu mengolah 360.000 barel minyak mentah per hari. Selain peningkatan kapasitas pengolahan minyak, akan ada tambahan produksi produk petrokimia sebesar 225 ribu ton per tahun.