December 21, 2024
Pertamina International Shipping Siap Bangun dan Tambah 2 Kapal VLGC

Pertamina International Shipping Siap Bangun dan Tambah 2 Kapal VLGC

0 0
Read Time:2 Minute, 54 Second

harfam.co.id, Jakarta – PT Pertamina International Transport (PIS) bermitra dengan mitra global untuk menambah jumlah kapal tanker LPG berukuran sangat besar atau pengangkut gas alam sangat besar (VLGC).

Kali ini, PIS bekerja sama dengan departemen komersial BGN, sebuah perusahaan perdagangan komoditas internasional, untuk bersama-sama mengembangkan dan mengoperasikan kapal tanker liquefied petroleum gas (LPG) baru.

Penandatanganan kerja sama disaksikan pada 1 Juli 2024 oleh CEO PIS Pius Fernand dan CEO Komersial BGN Imin Imanov, CEO BGN Group Ruya Bayga di Istanbul, Turki. Dalam perjanjian kerja sama ini, kedua belah pihak akan membentuk struktur kepemilikan bersama dengan penyedia jasa transportasi dan penyewaan kapal jangka panjang BGN.

CEO PIS Ukiuki Fernandes menyampaikan apresiasi atas kerja sama kedua belah pihak selama dua tahun terakhir.

“BGN merupakan mitra strategis PIS dan Pertamina Group untuk mendukung ketahanan energi Indonesia. Tahun lalu kami menandatangani kontrak pertama di Abu Dhabi. Sekarang kami akan menandatangani kontrak lain di sini untuk kepemilikan dua unit VLGC. Disampaikan pada tahun 2027. Kerjasama antar dua perusahaan dengan senang hati mendukung dan memperkuat.

Kedua VLGC baru tersebut memiliki kapasitas 88.000 m³, berbahan bakar ganda dan dapat menggunakan bahan bakar minyak dan LPG.

Masing-masing kapal ini berbobot kurang lebih 55.000 MT, memiliki draft 12 meter dan panjang 230 meter. Kapal tersebut dibangun oleh HD Hyundai Heavy Industries Co Ltd, pembuat kapal terbesar di dunia. dibuat oleh

Untuk mencapai kemitraan ini, kedua belah pihak sedang menjajaki pembentukan usaha patungan baru atau penggunaan perusahaan yang sudah ada untuk kepemilikan bersama VLGC.

“Kami yakin ini akan membuka pasar baru dan memperluas portofolio PIS,” ujarnya. Inisiatif ini penting seiring dengan perluasan dan penerapan teknologi yang dilakukan oleh Grup Pertamina untuk mendukung inisiatif lingkungan hidup.

Okioki mengatakan operasi PIS berkontribusi terhadap pencapaian Indonesia di atas rata-rata dalam indikator keamanan ramah lingkungan global, khususnya dalam distribusi energi, keamanan energi, dan keterjangkauan. Dengan ekspansi yang terus dilakukan, ia meyakini kerja sama dengan BGN merupakan langkah tepat dalam mewujudkan visi ketahanan energi negara.

CEO Pertamina Group Nikke Vidyawati yang menyaksikan penandatanganan kerja sama juga menilai kemitraan tersebut merupakan langkah memperkuat kapabilitas bisnis perseroan.

“Tidak hanya itu, kami yakin hal ini akan membuka pasar baru dan memperluas jejak kargo PIS,” ujarnya. Inisiatif ini penting bagi perluasan dan penerapan teknologi yang dilakukan Pertamina untuk mendukung kelestarian lingkungan. ”

 

Ruya Baigan, CEO BGN Group, mengatakan, “Kami bangga dapat memperkuat kemitraan yang saling menguntungkan dengan Pertamina sebagai pedagang komoditas terdiversifikasi yang terus berkembang dengan mengembangkan dan mempertahankan kemitraan yang kuat.”

“BGN terus berperan penting dalam memasok LPG dan produk energi lainnya yang dapat memenuhi permintaan global dan memajukan transisi energi.”

PIS dan BGN sebelumnya bermitra untuk membeli VLGC Lala dan Bergen pada Januari 2024. Kemitraan ini menjadikan PIS sebagai perusahaan transportasi LPG terbesar di Asia Tenggara. Dengan kemitraan terbaru ini, PIS bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas pengangkutan LPG.

CEO BGN Business Imin Imanov pun menyambut baik kerja sama kedua belah pihak. “Saya yakin kerja sama kedua perusahaan akan berkontribusi dalam memperluas dan mempererat hubungan kedua perusahaan. Armada pengangkut LPG yang baru dan efisien ini mendukung pengembangan BGN sebagai platform perdagangan energi internasional. Saya yakin kerja sama ini dapat membawa hasil yang memuaskan. hasil bagi kedua belah pihak,” ucapnya membuka topik.

Kemitraan kedua perusahaan juga akan menjajaki peluang kolaborasi transisi energi seperti LPG dan petrokimia. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, konsumsi LPG di Indonesia akan mencapai 8,7 juta ton pada tahun 2023, meningkat 1,73 persen dibandingkan tahun lalu. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dikonsumsi dalam sepuluh tahun terakhir.

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link