Lampung Tengah – Kabar gembira datang bagi Febriani, 18, gadis pemetik singkong asal Desa Gunung Agung, Kecamatan Lalornyunyai, Bupati Lampung Tengah, yang ijazah SMA-nya ditahan pihak sekolah karena terlambat membayar biaya sekolah.
SMA Negeri 1 Lārānyunyai, Lampung Tengah berjanji akan segera menyerahkan ijazah tersebut kepada Febriani. “Sekolah tidak menahan diri. Kalau anak sekolah nanti kita periksa,” kata Sumbera Lestari, Wakil Kepala Humas SMA Negeri 1 Daratanjunai.
Sumber Lestari membantah pihak sekolah menolak ijazah Febriani. Pihak sekolah meminta Febriani untuk datang mengambil ijazahnya, namun dia tidak pernah melakukannya.
“Kami informasikan untuk ditagih. Agar anak bisa sekolah. Karena tidak semua anak punya utang, nanti akan kami periksa,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihak sekolah telah menginformasikan kepada siswanya tentang penerimaan ijazah di sekolah tersebut. “Kami ingatkan kepada siswa untuk segera mengambil ijazahnya. Pihak sekolah juga mendapat informasi melalui media sosial,” kata Sumber Lestari.
Saat ditanya soal utang panitia Febriani sebesar Rp6,7 juta dan penolakan ijazahnya, Sumbera Lestari menjelaskan pihak sekolah tidak menahan ijazah siswanya. Ia meminta Febriani datang ke sekolah untuk menerima ijazahnya.
“Saya belum bisa bilang Febriani punya utang atau tidak. Kami tidak akan menahan ijazahnya. Yang penting datang dan koordinasi dulu dengan pihak sekolah,” jelasnya.
Febriani diketahui merupakan gadis berusia 18 tahun asal Desa Gunung Agung, Kecamatan Lalornyunyai, Kabupaten Lampung Tengah. Sejak lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), ia harus bekerja keras sebagai pemetik singkong untuk menebus ijazah yang masih dimiliki sekolah tersebut, karena ia tertinggal biaya sekolah sebesar Rp 6,7 juta.
Setelah lulus SMA, Febriani tidak punya waktu untuk menikmati masa mudanya karena harus menghadapi tuntutan ekonomi yang berat untuk menghidupi kedua adiknya dan ayahnya yang menderita penyakit kelenjar getah bening.
Laporan: Pujian Lampung (tvOne) Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Sekolah Akui Sifat Anak 14 Tahun Asal Lebak Bulus yang Bunuh Ayah dan Neneknya Sekolah tempat MAS (14 tahun), anak asal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, membunuh ayah dan neneknya, mengungkap alam . dari muridnya harfam.co.id.co.id pada 3 Desember 2024