September 21, 2024
Prabowo Janjikan 3 Juta Rumah Gratis, Menteri PUPR Bilang Bisa Atasi Backlog

Prabowo Janjikan 3 Juta Rumah Gratis, Menteri PUPR Bilang Bisa Atasi Backlog

0 0
Read Time:3 Minute, 18 Second

harfam.co.id, Jakarta – Calon presiden (capres) nomor dua, Prabowo Subianto berjanji akan membangun proyek 3 juta rumah gratis untuk masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai tempat tinggal. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bereaksi terhadap rencana Prabowo ini.

Basuki alias Pak Bas mengatakan, program 3 juta rumah gratis ini bagus untuk mengatasi backward housing atau kekurangan rumah yang saat ini berjumlah 12,7 juta rumah.

Namun, Basuki mengatakan, belum ada pembahasan mengenai rencana tersebut.

“Belum ada obrolan.” Itu belum dibahas. “Sebelumnya program Pak Jokowi 1 juta rumah, tapi kita sudah menjangkau lebih dari 1 juta rumah,” ujarnya, Kamis (14/3/2024), dikutip Antara.

 

Dia juga berkata, “Saya pikir akan lebih baik jika ada program perumahan senilai $3 juta, tapi hal itu belum dibahas.”

 

Meski demikian, Basuki mengatakan program pembangunan rumah 3 juta pasti berdampak pada peningkatan anggaran yang signifikan.

Biaya pembangunan 1 unit rumah subsidi bagi masyarakat berpendapatan rendah saat ini mencapai Rp144 juta dan menghabiskan anggaran Rp144 triliun.

Sebelumnya, calon presiden nomor dua, Prabowo Subianto, menjanjikan proyek pembangunan 3 juta rumah gratis bagi tunawisma Indonesia.

Saat membahas calon presiden GCC 2024, Prabowo mengatakan, “Kami juga akan membangun 3 juta rumah untuk tunawisma, 1 juta di pedesaan, 1 juta di pesisir pantai, dan 1 juta di perkotaan,” Senayan. berkata: Jakarta, Minggu (2/4/2024).

Selain itu, Prabowo mengatakan pihaknya juga mementingkan kesejahteraan pekerja, guru, pegawai honorer, dan perwira TNI dan Polri.

“Gaji pekerja, termasuk honorer, perlu kita tingkatkan untuk meningkatkan kualifikasi guru. Kita perlu memberikan pelatihan dan pembekalan, dan kita juga perlu meningkatkan gaji seluruh penyelenggara negara, ASN, TNI-Polri, penyuluh pertanian, pelatih, pelatih dan pelatih,” imbuhnya. sehingga kualitas hidup meningkat dan kita dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.

Prabowo pun yakin hal ini bisa sangat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Tentu saja ini merupakan perwujudan Indonesia Emas 2045.

“Prabowo-Gibran punya rencana besar yang kita sebut dengan strategi transformasi nasional,” tegas Prabowo.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai jumlah rumah baru harus diperbanyak untuk mengurangi jumlah keluarga tuna wisma (unfurnished). Tujuannya adalah untuk menghilangkan backlog pada tahun 2045.

Herry Trisaputra Zuna, Direktur Jenderal Infrastruktur dan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, mengatakan masih ada 12,7 juta keluarga yang belum memiliki rumah. Hal ini berdasarkan hasil analisis Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

“Saat ini jumlahnya 12,7 juta jiwa, menurut kajian Susenas, ini bukan sensus, ini hasil analisis, kajian untuk mendapat angka 0, ini asumsi saat ini ada 12,7 (juta) keluarga tanpa keluarga. Jakarta, Jumat, saat ditemui PUPR di kantor menteri, katanya (satu rumah) pertambahannya (keluarga) 600-800 ribu, jadi kalau mau 0 harus produksi lebih banyak (rumah) per tahun” (29/12/2023 ).

Salah satu upaya untuk mengatasi kekurangan perumahan ini adalah dengan penyaluran perumahan bersubsidi, ujarnya. Pada tahun 2022, distribusinya mencapai 220.000 unit.

Namun angka tersebut masih belum bisa dijadikan landasan untuk mencapai tujuan zero backlog pada tahun 2045. Karena itulah Herry menargetkan memiliki 1,5 juta rumah baru untuk mencapai tujuan tersebut.

“Jadi kalau mau 220, kita masih harus tambah di tahun 2045, jadi kalau mau (zero backlog) sekitar 1,5 juta setahun,” ujarnya.

“Namun tidak semua 1,5 juta rumah perlu disubsidi, kemudian kita hanya akan memberikan keringanan sebagian saja, dan sebagainya, itu program yang kita susun,” lanjut Herry.

Herry mengatakan pada tahun 2024, Kementerian PUPR mengalokasikan Rp19,83 triliun untuk membantu pembiayaan perumahan. Rinciannya Rp 13,72 triliun untuk 166.000 unit rumah bersubsidi skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Kemudian Rp 680 miliar untuk bantuan uang muka (SBUM) 166.000 rumah.

Selain itu, Rp4,6 triliun untuk subsidi perbedaan suku bunga (SSB) untuk 751.735 unit rumah. Juga Rp 830 miliar untuk tabungan pembangunan masyarakat (Tapera) 7.251 rumah.

Target Herry adalah menurunkan backlog anggaran FLPP menjadi 1,3 persen dari 12,7 juta rumah tangga pada tahun 2024.

“Pemerintah kembali mengalokasikan Rp13,72 triliun untuk program FLPP yang selanjutnya akan digunakan untuk mendistribusikan FLPP ke 166 ribu unit rumah. Diharapkan berkontribusi 1,3 persen terhadap akumulasi kepemilikan rumah MBR.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link