January 24, 2025
Profil Yudha Febrian, Bek Kiri Berbakat yang Menghilang dari Radar Timnas Indonesia

Profil Yudha Febrian, Bek Kiri Berbakat yang Menghilang dari Radar Timnas Indonesia

0 0
Read Time:3 Minute, 27 Second

harfam.co.id, Jakarta Mohamed Yuda Febrian adalah nama yang akrab di telinga para pecinta sepak bola Tanah Air, terutama setelah penampilan impresifnya bersama timnas U-16 dan U-19. Pemain kelahiran Bogor itu bahkan menjadi andalan pelatih Shin Tae-yong yang mendorong pemain lain untuk menggantikannya di bek kiri.

Karir Yehuda yang dulunya penuh kesuksesan dan penghargaan, ternoda oleh berbagai kontroversi. Meski saat ini bermain untuk Parasikota Tangrang di Liga 2, Yuda tak tergabung dalam timnas Indonesia.

Berikut profil Yehuda Fabrian, Kamis (14/11). 

Yuda Febrian lahir pada tanggal 13 Februari 2002 di Bogor. Ia bergabung dengan Sibinong Putra Football School (SCB) dan mulai bermain sepak bola saat ia duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar. Di sana ia menunjukkan bakat luar biasa sebagai pemain sayap kiri, yang kemudian menarik perhatian Fakhri Hosseini, pelatih kepala timnas U-16 saat itu.

Pada tahun 2018, Yehuda bergabung dengan timnas U-16 dan menjadi bagian dari tim peraih Piala AFF U-16 setelah mengalahkan Thailand melalui adu penalti. Tak hanya itu, ia juga tampil apik di turnamen Genius Japan – Asian U-16 yang berhasil meraih gelar juara. Penampilan apiknya membuatnya menjadi pilar penting timnas U-16

Kariernya semakin cemerlang ketika terpilih mengikuti program Garuda Select 2019 yang membawanya ke Inggris untuk menjalani pelatihan standar sepak bola Eropa. Program tersebut merupakan pengalaman penting yang mengasah kemampuan fisik dan taktisnya sebagai calon pemuda.

Selama musim 2019-2020, Yudha Febrian menjadi pemain reguler timnas Indonesia di berbagai kompetisi kelompok umur. Ia dipercaya memperkuat tim U-19 pada laga kualifikasi Piala Asia dan laga persahabatan internasional di bawah asuhan Shin Tae-yong.

Kepercayaan Shin Tae-yong kepada Yuda bahkan membuat pelatih Korea Selatan Pratama Arhan beralih dari bek kanan ke bek kiri. Kombinasi fisiknya yang kuat dan kemampuan bertahan yang baik membuatnya menjadi andalan di lini pertahanan

Namun puncak karier Yudha di timnas berakhir pada Oktober 2020 saat ia melakoni laga terakhirnya di laga persahabatan. Adegan itu menjadi momen yang mengisyaratkan potensi besar dirinya sebelum berbagai masalah muncul

Pada November 2020, masalah Judah muncul saat ia dan rekan setimnya Sardi Efi Fano dikeluarkan dari pemusatan latihan timnas U-19 karena tindakan disipliner. Keduanya tertangkap kamera di sebuah klub malam dan terlambat untuk latihan keesokan paginya

Ketidakpastian ini berujung pada keputusan kuat untuk memulangkan Sean Tae Yeon ke klubnya Barito Putera. Tak hanya itu, Yehuda pun disekolahkan di pesantren di Tasikmalaya untuk pembinaan mental dan spiritualnya. Langkah tersebut diharapkan bisa mendongkrak semangatnya, namun dampaknya terhadap kariernya sudah terasa.

Kasus tersebut menjadi pukulan telak bagi Judo yang digadang-gadang sebagai bek kiri masa depan timnas Indonesia. Banyak tim yang mempertanyakan reputasinya sebagai pemain yang disiplin dan profesional

Pada Mei 2021, nama Yuda kembali menjadi pemberitaan setelah seorang perempuan dengan akun Twitter @senandikha11 menuduhnya melakukan pelecehan seksual. Thread yang tercipta dari akun ini menarik perhatian semua orang, lagi-lagi membuat nama Yehuda menjadi pusat perhatian negatif.

Ia secara terbuka mengakui kesalahannya dan meminta maaf dalam video yang diunggah di akun tersebut. Meski kasus ini berakhir damai, namun reputasinya di masyarakat dan dunia sepak bola semakin terpuruk

Pelecehan ini menjadi salah satu alasan banyak klub yang ragu mendatangkan Juda yang sudah dikenal sebagai salah satu talenta muda terbaik di Indonesia. Meski berusaha pulih, dampak kasus tersebut terhadap kariernya tidak bisa dianggap enteng

Setelah dilepas Barito Putera, Judo bergabung dengan beberapa klub antara lain PSG Pati dan Persik Kediri sebelum mendarat di Persikota Tangerang pada musim 2024/2025. Bermain di Liga 2, Yudha menunjukkan kualitasnya sebagai pemain sayap kiri yang cerdas dan tangguh.

Meski tak lagi tampil di pentas utama sepak bola nasional, Yehuda masih punya peluang untuk berkembang, apalagi jika ia meningkatkan kedisiplinan dan fokus mengembangkan karier. Banyak pihak yang berharap pengalaman pahit di masa lalu bisa ia jadikan pelajaran berharga

Karir Judah saat ini memang tengah terpuruk, namun tak menutup kemungkinan akan kembali bersinar, apalagi jika ia menghasilkan penampilan yang konsisten di level klub. Sebagai pemain muda, ia perlu meningkatkan kiprahnya dan membuktikan bahwa dirinya layak kembali ke pentas besar.

Prestasi terbaiknya adalah Piala AFF U-16 2018 dan JENESYS Jepang-ASEAN U-16.

Beberapa kasus disipliner dan tuduhan pelecehan seksual menggagalkan kariernya dan merusak reputasinya.

Ya, Yuda Parasikota aktif bermain untuk Tangerang di Liga 2 Indonesia musim 2024/2025.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link