harfam.co.id, Jakarta – Direktur Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengumumkan Program Makan Gratis (MBG) alias Makan Siang Gratis merupakan program andalan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang bisa membahayakan nyawa . 1,5 juta lapangan kerja baru akan tercipta.
Program ini berencana membuka 30.000 layanan program MBG di Indonesia. 3 orang pegawai Lembaga Gizi Nasional bekerja di wilayah pelayanan yang sama dan bertanggung jawab memenuhi segala kebutuhan pelaksanaan program.
“Petugas Dinas Gizi untuk setiap layanan ada tiga orang, artinya 90.000 orang,” kata Dadan. Dadan berkata:
Sekarang setidaknya 45-46 tentara dibutuhkan untuk memasak untuk satu layanan. Oleh karena itu, menurut angkanya, peluang kerja baru akan terbuka.
“Kalau masaknya tergantung alat yang dipakai, alat masak tradisional itu butuh sekitar 45-46 orang. Jadi kalau masak tradisional, akan tercipta 1,5 juta (30 ribu tenaga jasa),” ujarnya.
“Bisa mencakup ibu-ibu dan bapak-bapak karena mereka pekerja lokal, ibu-ibu, remaja, dan bapak-bapak. Belum termasuk petani yang menyediakan (makanan),” imbuhnya.
Dadan mengatakan, mulai Januari 2025, pembagian makanan bergizi gratis dan makan siang gratis akan dilaksanakan sepenuhnya. Program ini akan diberikan satu kali sehari untuk anak-anak mulai PAUD hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Anak-anak SD sampai kelas 2 sekolah sampai jam 10 malam, jadi jam 2 pagi harus kirim bekal,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas telah memberi wewenang kepada Badan Gizi Nasional untuk mendukung pelaksanaan beberapa program termasuk Makan Bergizi Gratis.
Dalam pertemuan singkat, Anas dan Direktur Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana membahas impian program makan lengkap atau makan siang gratis yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto. Anas berpendapat, penerapan makan siang gratis harus didukung oleh tata kelola dan dunia usaha yang baik serta dipantau melalui penggunaan statistik. Kemudian program tersebut juga mendongkrak perekonomian masyarakat karena bahan baku yang digunakan berasal dari peternakan masyarakat setempat.
Anas mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Saya sekarang bertanggung jawab atas manajemen, personel, dll. Ini adalah misi besar, dan tentu saja harus dipimpin oleh manajemen dan implementasi yang luar biasa.” 26/8/2024).
Anas juga memberikan masukan mengenai pengelolaan staf dan pelaksanaan program makanan gratis. Ia mencontohkan bagaimana program Rantang Kasih yang dilaksanakan Pemkab Banyuwangi.
Menpan RB Anas mengatakan, “Inovasi ini memberikan bantuan pangan kepada masyarakat lajang dan lanjut usia dengan mengirimkan makanan secara gratis.”
Mantan Kepala Badan Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Publik (LKPP) ini meyakini program tersebut ke depan akan berhasil jika didukung tata kelola yang baik. Ia menambahkan, “Kami berharap program gizi di sekolah-sekolah ini dapat berhasil. Tentunya dengan manajemen dan sistem yang terlatih akan berhasil dan berhasil.”
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendirikan Lembaga Gizi Nasional pada 15 Agustus 2024 melalui Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 (Perpres) tentang Lembaga Gizi Nasional.
Berdasarkan Keputusan Presiden ini, tujuan pelaksanaan peran dan fungsi Departemen Gizi Nasional, adalah untuk membekali siswa sekolah dasar, dasar, dan menengah dalam pendidikan umum.
Selain itu, pendidikan kejuruan, pendidikan agama, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus, pendidikan asrama Islam, untuk anak sampai dengan lima tahun, ibu hamil dan ibu menyusui.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi menunjuk Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional. Ia mengatakan, mulai Januari 2025, pihaknya akan menerapkan program makan gratis bagi anak sekolah dan santri di pesantren.
Badan Gizi Nasional dibentuk untuk melaksanakan rencana dasar Presiden terpilih, namun kemungkinan akan dilaksanakan mulai Januari 2025 karena keterbatasan anggaran, kata Dadan. Dadan berkata: Jakarta, Senin (19/8/2024).
Dadan Hindayana tak memungkiri, lembaga yang dipimpinnya memang dibentuk khusus untuk melaksanakan program makan siang gratis sebelumnya. Oleh karena itu, kami siap melaksanakan hal-hal teknis di sisa waktu sebelum program dilaksanakan.
Dadan menjelaskan, “Nota keuangan harus masuk dalam anggaran, saat itulah saya diangkat menjadi direktur dan saya diberi tugas untuk merencanakan semuanya agar program makan gratis bergizi ini bisa dilaksanakan pada bulan Januari.”
Sidang IPB juga berharap agar program makan gratis dapat terlaksana. Sehingga gizi dibutuhkan tidak hanya oleh pelajar dan siswi di pesantren, namun juga oleh ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.
Ia pun berharap pihak keluarga menyetujui Daftar Pelaksanaan Anggaran (BIL) pada Desember 2024. Sehingga bisa pindah ke Indonesia pada 2 Januari mendatang.
“Kita berharap DIPA minggu pertama Desember sudah bisa kita dapatkan. Kalau DIPA sudah dapat, berarti rencana itu bisa dilaksanakan pada 2 Januari (2025),” kata Dadan.