September 21, 2024
Protes Label Indie: Royalti Spatial Audio Apple Music cuma Untungkan Pemain Besar

Protes Label Indie: Royalti Spatial Audio Apple Music cuma Untungkan Pemain Besar

0 0
Read Time:3 Minute, 9 Second

harfam.co.id, Jakarta – Rencana baru Apple yang memberikan diskon royalti lebih tinggi kepada artis yang menawarkan audio spasial membuat beberapa label indie berang.

Mereka berpendapat bahwa hal ini akan menghilangkan potensi keuntungan yang menguntungkan perusahaan yang memiliki sumber daya lebih banyak.

Apple mulai menawarkan royalti 10 persen lebih tinggi kepada artis yang merilis lagu dalam format audio spasial di Apple Music bulan lalu, lapor Engadget, Selasa (2/6/2024).

Namun dana tersebut berasal dari sumber uang yang sama, yang juga digunakan untuk membayar artis yang tidak menawarkan format tersebut.

Suara surround diproduksi menggunakan teknologi Dolby Atmos, dan menurut eksekutif yang berbicara kepada Finacial Today, biaya produksinya sekitar $1.000 atau Rp 16 juta per lagu.

Dapat disimpulkan bahwa sebuah album akan 10 kali lebih mahal. Dikalikan dengan ratusan atau ribuan album yang mungkin dimiliki suatu label, jumlahnya bahkan lebih tinggi lagi.

Financial Times mewawancarai pimpinan Beggars Group, Covert dan Partisan Records, yang mewakili artis seperti Vampire Weekend, Phoebe Bridgers, dan lainnya.

Seorang eksekutif mengatakan: “Jika [kebijakan ini] memotong 5 hingga 10 persen pendapatan global Anda, dan itupun bukan karena lagu-lagunya tidak diputar, melainkan karena Anda kehilangan uang, dan uang itu disalurkan ke Universal, pemain terbesar di dunia. dunia, pasar kita pasti akan runtuh.”

Dia bilang cukup sulit menghasilkan uang dari penyiaran. Jadi mereka (label indie) berencana bertemu dengan Apple dengan harapan mendapatkan kesepakatan yang lebih baik.

Di sisi lain, Apple menjadi satu-satunya perusahaan teknologi yang sejauh ini menahan diri untuk “memasuki” pasar smartphone lipat.

Faktanya, pada tahun 2015, perusahaan memperkenalkan lini pertama ponsel layar sentuh.

Perusahaan yang bermarkas di Cupertino, AS ini belum mau membeberkan apa pun soal ponsel lipat tersebut untuk saat ini.

Namun, hal itu tampaknya mulai berubah. Melansir GSM Arena, Senin (2/5/2024) tahun 2026 atau 2027 adalah saat ponsel lipat Apple mulai dijual.

Informasi ini diungkap oleh sumber anonim di Korea. Ponsel Apple kabarnya akan memiliki layar utama berukuran 7 atau 8 inci.

Dengan ukuran sebesar ini, ponsel Apple ini berpotensi menggantikan lini iPad mini di pasaran dalam beberapa tahun ke depan.

Sayangnya spesifikasi dan bentuk ponsel baru Apple ini belum terungkap. Baik Samsung Display maupun LG Display dikabarkan akan memperkenalkan panel lipat dalam ukuran 6 inci dan 7 inci.

Jika Apple memutuskan untuk memperkenalkan ponsel dengan layar lipat, kemungkinan besar perusahaan tersebut akan menggunakan panel Samsung Display.

Hal ini berdasarkan pengalaman Samsung Display sebagai pemasok utama ponsel layar lipat seperti Galaxy Z Flip dan Galaxy Z Fold.

Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan perusahaan yang didirikan Steve Jobs ini akan memperluas lini produknya ke layar lipat jika ponselnya sukses di pasaran.

Maka tak heran jika Apple meluncurkan produk dengan layar lipat berukuran 20,25 inci di pasaran pada tahun 2028.

Apple dikabarkan mulai menggunakan teknologi kecerdasan buatan generatif pada seri iPhone terbarunya. Hal tersebut diungkapkan CEO Apple, Tim Cook, pada pertemuan dengan para investor usai laporan keuangan tahunan perusahaan.

Dalam pertemuan, Sabtu (2/3/2024), Tim Cook mengatakan akan membahas isu kecerdasan buatan generatif pada akhir tahun ini, mengacu pada informasi yang diberikan GSM Arena. Ada keraguan kuat bahwa aplikasi AI generatif ini akan mulai diterapkan di iPhone 16.

Untuk itu, kemungkinan Apple akan membahas lebih lanjut teknologi tersebut pada ajang WWDC pertengahan tahun 2024, sebelum resmi mengumumkan lini iPhone 16 yang biasanya digelar pada bulan September.

Apalagi kehadiran AI generatif di iPhone 16 juga diperkuat dengan bocoran mengenai iOS 18. Ternyata, iPhone 16 kemungkinan akan langsung menjalankan iOS saat diluncurkan.

Nah, bocoran dari reporter Bloomberg Mark Gurman menyebutkan bahwa iOS 18 akan membawa beberapa perubahan besar pada sistem operasinya. Salah satunya adalah meningkatkan kemungkinan di Siri.

Apple dilaporkan akan menghadirkan kemampuan AI generatif ke iOS menggunakan LLM (Large Language Model). Dukungan AI generatif ini dikatakan dapat meningkatkan kemampuan Siri dan beberapa aplikasi lain seperti Messages, Apple Music, Pages, Keynote, dan Shortcuts. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link