harfam.co.id, JAKARTA – Gambar baru Badan Antariksa Eropa (ESA) menunjukkan “laba-laba” di planet Mars. Laba-laba ini sebenarnya menunjukkan semburan karbon dioksida secara berkala di Mars.
Formasi gelap dan samar tersebut terlihat pada formasi bernama Kota Inca di wilayah kutub selatan Mars. Gambar yang diambil oleh pengorbit Mars Express milik ESA dan pengorbit ExoMars Trace Gas menunjukkan kelompok titik gelap yang tampak memiliki kaki kecil, mirip dengan bayi laba-laba yang berkerumun.
Livescience melaporkan pada Sabtu (27/4/2024) formasi tersebut sebenarnya merupakan saluran gas dengan lebar berkisar antara 45 meter hingga 1 kilometer. Mereka terbentuk ketika musim semi Mars di belahan bumi selatan mulai menghangat, mencairkan lapisan es dengan karbon dioksida. Panas menyebabkan lapisan bawah es menjadi gas atau menyublim.
Saat gas mengembang dan naik, gas tersebut meletus dari lapisan es bagian atas, membawa debu gelap dari permukaan padat. Debu geyser keluar dari es sebelum menetap di lapisan atas, menciptakan pola retakan seperti laba-laba yang terlihat di sini. Menurut ESA, geyser tersebut meletus dalam es setebal satu meter di beberapa tempat.
Kota Inca juga dikenal sebagai Angustus Labyrinthus. Namanya diambil dari punggung bukit linier seperti puing-puing yang pernah dianggap sebagai bukit pasir yang menjadi fosil, atau mungkin sisa-sisa gletser Mars kuno, yang mungkin meninggalkan dinding sedimen yang tinggi saat melewatinya.
Namun pada tahun 2002 Mars Orbiter mengungkapkan bahwa kota Inca merupakan bagian dari objek berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 86 km. Fitur ini mungkin merupakan kawah tubrukan yang sudah tua.
Hal ini menunjukkan bahwa punggungan geometris mungkin merupakan intrusi magma halus melalui kerak Mars yang retak dan panas setelah terkena batuan luar angkasa yang bergejolak. Kawah tersebut kemudian terisi dengan sedimen, yang akhirnya terkikis, sebagian memperlihatkan formasi magma yang mengingatkan kita pada reruntuhan kuno.