harfam.co.id, Jakarta – Jalur Puncak menawarkan lebih dari sekedar pemandangan alam yang memanjakan mata. Pedagang juga menjual makanan dan minuman di sepanjang jalur wisata populer.
Rico Ceper merupakan salah satu orang terkenal yang kerap mampir untuk menyantap mie instan dan minuman hangat saat melewati kawasan wisata Puncak.
Pada tahun 2024 Seusai ditemui di Lapangan GBK Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 24 Juni, Rico Ceper mengatakan, “Enaknya kalau mau makan mie hangat atau teh hangat di Rindu Alam. Tapi sekarang dia sudah pergi.”
“Di kawasan Puncak saya suka sekali menyantap makanan panas, pemandangannya juga indah. Saya makan sambil mengagumi pemandangan dari atas,” kata Rico.
Saat ini para pedagang kaki lima di kawasan wisata Puncak sedang ditertibkan oleh pemerintah setempat. Banyak bangunan pedagang hancur akibat penertiban.
“Iya betul, kami suka ke sana, enaknya kalau mau makan panas-panas, di Rindu Alam sudah tidak ada lagi teh panasnya. Tempatnya ikonik banget,” kenang Rico.
Rico berharap penertiban pedagang dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi pedagang tetapi juga bagi pemerintah daerah.
Tentu saja pemerintah daerah akan memperbaiki bentang alam dan ketertiban. Namun di satu sisi juga berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat setempat, kata Mr. .
Rico juga mengusulkan dialog antara perwakilan pedagang dan pemerintah kota. “Saya berharap ada diskusi antara himpunan pedagang dan pemerintah kota untuk mencari solusi yang saling menguntungkan. Perekonomian masyarakat tidak mati, jalanan juga tertata,” tegas Rico.
Yogja sudah fix, Malioboro sudah fix, tapi pusat oleh-oleh dan jajanan masih ada. Kita berharap di Puncak bisa terjadi, sehingga perekonomian masyarakat terus tumbuh dan jalanan tertib, tutupnya.