December 21, 2024
Rupiah Merosot terhadap Dolar AS Imbas Sentimen Harga Komoditas

Rupiah Merosot terhadap Dolar AS Imbas Sentimen Harga Komoditas

0 0
Read Time:2 Minute, 59 Second

harfam.co.id, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis (4/4/2024) masih melemah seiring sentimen rendahnya harga komoditas yang terus membebani kinerja ekspor Indonesia.

Pada perdagangan Kamis pagi, rupee melemah 11 poin atau 0,07% menjadi 15.931 per dolar AS, dari sebelumnya 15.920 per dolar AS.

“Rupiah masih mendapat tekanan dari sentimen negatif karena rendahnya harga komoditas akan terus memberikan tekanan pada ekspor, surplus, dan cadangan devisa Indonesia,” kata analis mata uang Lukman Leong kepada Antara.

Sentimen lain karena investor juga menantikan data cadangan devisa Indonesia yang akan dirilis pada Jumat 5 April 2024. Cadangan devisa Indonesia akan turun sebesar $1 miliar menjadi $143 miliar.

Sementara itu, Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (FED), Jerome Powell, dalam pidatonya memberikan sinyal yang relatif damai, yakni masih akan mulai memangkas suku bunga acuan atau Rate. Federal Funds Interest (FFR) pada tahun 2024. Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak antara Rp 15.850 per dolar AS hingga 16.000 per dolar AS. Sekitar 16K

Diberitakan sebelumnya, indeks dolar Amerika Serikat (USD) terus menguat pada Rabu 3 April 2024. Nilai tukar rupee masih tertekan cukup dalam hingga hampir mencapai level 16.000 per dolar AS.

“Dolar menguat dalam beberapa sesi terakhir karena beberapa pejabat Fed memperingatkan bahwa bank sentral dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama di tengah tingginya inflasi dan pasar tenaga kerja yang kuat,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam sebuah pernyataan. Jakarta, Rabu 3 April 2024.

Informasi lebih lanjut mengenai suku bunga akan dirilis pada hari Jumat minggu ini, bersamaan dengan data non-farm payrolls bulan Maret. Nilai suku bunga juga secara konsisten melebihi ekspektasi dalam beberapa bulan terakhir, di tengah berlanjutnya penguatan sektor ketenagakerjaan AS.

 

Di Asia, minat terhadap risiko meningkat setelah gempa bumi melanda Taiwan, menghancurkan infrastruktur dan pabrik-pabrik chip besar di pulau tersebut, dan memicu peringatan tsunami di beberapa bagian Jepang.

Lalu ada data PMI swasta Tiongkok yang menunjukkan pertumbuhan sektor jasa di negara tersebut membaik pada Maret 2024. Rupee terus melemah.

Rupee kembali menguat 23 poin pada perdagangan sore Rabu (3/4/2024), meski sebelumnya sempat melemah 45 poin. Rupee melemah menjadi 15.920 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level 15.897 per dolar AS.

Sementara pada perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupee masih bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran Rp 15.910 per dolar AS – 15.960 per dolar AS.

Laju inflasi Indonesia tercatat sebesar 0,52% secara bulanan (mom/mtm) pada Maret 2024, atau mencapai 3,05% secara tahunan (y/y).

Para ekonom saat ini memperkirakan inflasi pada April 2024 masih tinggi. Namun inflasi per Maret 2024 masih berada dalam kisaran sasaran tahun ini sebesar 1,5% hingga 3,5%. 

Namun nilai tersebut merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2023, dan harga pangan mencatatkan kenaikan paling signifikan dalam 18 bulan terakhir, bertepatan dengan puasa Ramadhan dan menjelang perayaan Idul Fitri atau Idul Fitri, kata Ibrahim.

Kenaikan inflasi pada bulan Maret 2024 terutama didorong oleh inflasi harga yang fluktuatif, khususnya harga bahan pangan, yang dipengaruhi oleh faktor penawaran dan permintaan.

Selain itu, pasokan pangan dalam negeri masih terganggu akibat dampak El Niño yang masih berlanjut, meski lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, sedangkan permintaan pangan meningkat akibat dampak musiman bulan Ramadhan dan berpotensi berlanjut. risiko inflasi jangka pendek, khususnya pada “April 2024 bertepatan dengan dinamika Idul Fitri,” jelas Ibrahim.

Namun, risiko inflasi terkait harga pangan akan menurun seiring dengan berkurangnya efek El-Nino pada paruh kedua tahun 2024. Namun, tekanan inflasi pada paruh kedua tahun 2024 mungkin timbul dari inflasi yang mendasarinya akibat penerapan pajak khusus atas plastik. – minuman kemasan dan bergula, tambahnya.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link