JAKARTA, FIFA – Daniel Mananta merupakan salah satu pembalap paling aktif di cabang olahraga lari. Ia sendiri mengikuti ajang maraton di sejumlah negara, seperti Tokyo Marathon, New York Marathon, dan Berlin Marathon.
Daniel sendiri mengatakan bahwa dirinya memiliki jadwal lari yang rutin. Mantan pembawa acara pencarian bakat TV ini mengaku selalu bangun dan berlari pada pukul 04.00.
“Saya bangun setiap hari jam 4 pagi. Di malam hari, saya biasanya tidur antara pukul 08:00 dan 08:30, menidurkan anak-anak, dan tidur bersama mereka. Dari sana saya bangun jam 4 pagi,” katanya kepada Planet’s konferensi pers di Sport Asia Run 2024 di Jakarta Pusat, Rabu, 25 September 2024: “Saya sudah berlari, saya sudah berlari.”
Ia mengaku memilih lari pada pukul 04.00 WIB karena waktu tersebut paling efisien.
“Karena saya harus sarapan di dapur bersama anak-anak pada jam enam pagi. Saya pikir waktu terbaik untuk berinvestasi pada kesehatan mental saya adalah antara jam empat dan enam pagi, saya sudah menghabiskan waktu ini untuk keluarga. ” dia menambahkan: “Istri, pekerjaan, media sosial.” Acara sosial itu untuk teman-teman saya, tetapi saya menghabiskan waktu untuk diri saya sendiri dari jam 4 hingga jam 6 pagi untuk pengembangan diri dan pelatihan, dan saya juga ada di sana.”
Lebih lanjut, Daniel mengungkapkan bahwa lari merupakan pengganti kesehatan mentalnya. Daniel mengatakan lari juga menjadi salah satu alternatif meditasi.
“Mungkin kalau gak lari nanti pingsan atau tidak, itu masalah mental. Aku lebih pintar. Bagiku lari itu meditasi karena saat berlari, kamu tidak memikirkan kecepatanmu, kamu sebenarnya hanyalah kamu, zona pernapasanmu, dan lingkungan sekitarmu.” “Bagi saya, meditasi dilakukan antara jam 4 dan 6 pagi tanpa mobil.”
Di sisi lain, Daniel mengungkap alasan dirinya memilih lari sebagai olahraga favoritnya. Selain lebih ringan, dengan berlari ia bisa makan lebih banyak tanpa khawatir kegemukan.
“Pada tahun 2015, saya membaca artikel berjudul ‘Mengapa CEO Top Dunia Memilih Lari Marathon’, dan ada beberapa prinsip disiplin yang menciptakan CEO sukses dengan lari maraton. Itu adalah motivator pertama. Saat saya mencobanya, saya merasa seperti ini adalah keputusanku.” Untuk maraton 2016, aku ingin terlihat langsing dan bugar di depan TV karena ketika aku menjadi pembawa acara, aku ingin memastikan bahwa tubuhku tidak terlalu besar untuk menonton TV, bahwa aku bisa makan apa saja dan bahwa tubuh saya seperti ini. “Saya sudah di sini selama 8 tahun, saya terus berlari,” katanya, kisah seorang penyanyi yang masuk Islam pada dekade pertama abad kedua puluh satu. Bimbingan Mimpi: Membeku di Kubur Kisah Berbeda Penyanyi yang Masuk Islam di Dekade Pertama Abad Dua Puluh Satu harfam.co.id.co.id 25 Juni 2024