harfam.co.id, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) menelusuri pergerakan saham PT Platinum Wahab Nusantara (TGUK). Hal ini menyusul anjloknya harga saham TGUK secara tidak normal (Abnormal Market Activity/UMA).
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengutip data yang dirilis pada Rabu, 5 Agustus 2024, “Akibat adanya aktivitas yang tidak biasa di pasar saham TGUK, perlunya pihak bursa menginformasikan bahwa pihaknya sedang memantau perkembangan pola perdagangan saham. .” . .
Pemberitahuan adanya aktivitas pasar yang tidak normal bukan berarti pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor pasar saham. Kinerja stok
Saham PT Platinum Wahab Nusantara merosot signifikan sejak Senin 6 Mei 2024, menurut data RTI. Saham TGUK turun 34,91 persen menjadi 69 pada periode ini. Penurunan berlanjut pada Selasa 7 Mei 2024 dengan TGUK turun 24,64 persen. Posisi 52.
Saham perusahaan minuman Teguk turun 46,94 persen dalam sepekan. Secara year-to-date (YTD), saham TGUK anjlok 42,86%.
Investor diimbau mencermati respon Bursa terhadap permintaan konfirmasi emiten terkait UMA pada saham TGUK. Selain itu, fokus pada keterbukaan informasi dan kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek.
Investor disarankan untuk berkonsultasi dengan rencana operasional emiten yang rencana tersebut tidak disetujui oleh RUPS.
Selain itu, sebelum mengambil keputusan investasi, pertimbangkan berbagai peluang yang mungkin muncul di masa depan.