harfam.co.id, Jakarta – PT Kereta Api Wisata (KAI Wisata) menyiapkan program menarik menyambut libur sekolah Juni 2024, yakni alternatif kegiatan rekreasi sekaligus pembelajaran sejarah. Historical Food Truck Fest 2024 Eat Learn Fun akan digelar di beberapa lokasi, termasuk di Lawang Sewu.
“Pengunjung dapat menikmati beragam kuliner sambil mempelajari sejarah bangunan ikonik di Kota Semarang ini, diharapkan kegiatan ini dapat menarik perhatian para pecinta kuliner, penikmat sejarah dan generasi muda sekitar Kota Semarang,” ujarnya. Direktur Jenderal Wisata KAI Hendy Helmy dalam keterangannya kepada tim Lifestyle harfam.co.id pada Selasa, 4 Juni 2024.
Konsep acara utama memadukan festival kuliner dengan pengetahuan sejarah dan interaksi sosial. Hendy menyatakan, pihaknya selaku pengelola Lawang Sewu bermaksud menjadikan cagar budaya tersebut sebagai pusat kegiatan anak muda di Kota Semarang. Truk makanan memancarkan suasana modern di bagian bangunan bersejarah ini.
“Acara ini dilaksanakan bergantian dari Lawang Sewu (4-9 Juni 2024), Museum Kereta Api Ambarawa (11-16 Juni 2024) dan Stasiun Tuntang (18-23 Juni 2024)” – sambung Hendy.
Pihak penyelenggara juga menggelar Festival Edukasi Seni Kreatif di Stasiun Tuntang sebagai titik penutupan estafet. Ia berjanji program tersebut akan membuat pengunjung bernostalgia dengan masa lalu dengan serangkaian konten menarik seperti pameran seni rupa, kerajinan tangan, seni tradisional, dan pertunjukan musik.
Pengunjung Lawang Sewu kini bisa menikmati bangunan bersejarah itu dengan lebih menghibur sejak perjalanan imersif pada awal April 2024. Pengunjung dapat menikmati kesempatan untuk belajar secara interaktif tentang sejarah perkeretaapian Indonesia melalui grafik dan gambar berwarna.
Panduan ini juga memberi tahu Anda tentang perkeretaapian di Indonesia. Jumlah pengunjung aula yang mengesankan dibatasi per sesinya agar pertunjukan lebih menyenangkan dengan kemungkinan fotografi estetis di tempat yang tersedia.
Mengutip informasi dari akun Instagram @wisata.lawangseru, tiket masuk wahana seru tersebut adalah Rp 20.000 untuk anak-anak, Rp 30.000 untuk pengunjung dewasa, dan Rp 50.000 untuk wisatawan mancanegara. Tur imersif ini beroperasi mulai pukul 10:00 hingga 18:00 WIB, namun umumnya museum buka setiap hari mulai pukul 08:00 hingga 20:00 WIB.
Selain menikmati wisata yang mengasyikkan, pengunjung juga bisa menyaksikan pertunjukan musik di Lawang Sewu setiap hari. Restoran juga tersedia bagi wisatawan untuk mengisi perut. Terdapat juga toko oleh-oleh yang menjual berbagai makanan dan oleh-oleh khas Semarang.
Lawang Sewu merupakan salah satu ikon wisata Semarang, Jawa Tengah. Bangunan peninggalan kolonial Belanda ini menjadi tujuan wisata populer dengan arsitektur bergaya Romanesque Reharfam.co.idl, dengan ciri dominan berupa elemen arsitektur lengkung sederhana yang dirancang sesuai dengan iklim setempat.
Sempat sepi dan sering dijadikan ajang uji nyali, Lawang Sewu sebenarnya punya sejarah panjang. Menurut saluran Jawa Tengah harfam.co.id, nama asli bangunan ini adalah Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij. Dinamakan Lawang Sewu (Seribu Pintu) karena bangunan ini terkesan memiliki banyak pintu, namun kenyataannya hanya ada 429 pintu.
Seperti kebanyakan bangunan Belanda, Lawang Sewu memiliki banyak jendela berukuran besar. Dari kejauhan, jendela-jendela ini tampak seperti pintu. Sebab, masyarakat menyebut gedung ini dengan sebutan “Lawang Sewu”.
Gedung Lawang Sewu sebelumnya digunakan sebagai kantor administrasi Indische Spoorweg Maatscappij (NIS), sebuah perusahaan kereta api swasta Belanda. Kantor pertama NIS berada di Stasiun Semarang. Namun karena lokasi tersebut sudah tidak mampu lagi menampung para pekerja, pemerintah kolonial akhirnya memutuskan untuk membangun gedung baru.
Pembangunan kantor tata usaha Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) dimulai pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Pembangunannya dimulai dengan menggali tanah sedalam 4 meter, kemudian menggantinya dengan lapisan vulkanik yang membuat bangunan tahan gempa.
Selain lantai satu dan dua yang berfungsi sebagai perkantoran, kantor ini juga memiliki basement dan lantai tiga. Lantai tiga terdiri dari loteng dan ruang bawah tanah yang berfungsi sebagai penjara bagi para tahanan pada masa kolonial. Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang, gudang bawah tanah dan loteng ini menjadi penjara paling kejam bagi Belanda.
Setelah bertahun-tahun kosong, bangunan peninggalan Belanda ini menjadi terlantar dan tampak menyeramkan. Apalagi Lawang Sewu memang banyak dihantui dengan cerita mistis, dan pada tahun 2013 menjadi tempat uji nyali di sebuah acara TV yang berakhir dengan meninggalnya salah satu peserta beberapa hari setelah kejadian.
Karena keburukannya yang mengerikan, gedung ini pernah dinyatakan sebagai gedung paling menakutkan kedua di Asia. Pasca penobatan, Lawang Sewu mulai berkembang. Pemugaran dan renovasi selesai pada tahun 2011. Kini Lawang Sewu telah menjadi tempat wisata sejarah. Tidak ada lagi ruangan gelap dengan berbagai fenomena menakutkan.