harfam.co.id, Jakarta – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Matthias Korman akan datang ke Indonesia.
Hal itu diungkapkan Airlangga dalam pertemuan dengan salah satu pimpinan Nikkei Inc. Pastor Daisuke Arakawa di gedung utama Imperial Hotel Tokyo, Jepang, dalam rangkaian acara Nikkei 29th Future Asia Forum, Jumat (24/5/2024).
Dalam kesempatan itu, Menteri Airlanga Hartarto dan Daisuke juga membahas banyak hal lainnya, di antaranya terkait pengurangan arus, rencana kunjungan Sekjen OECD di Jakarta, pangsa pasar mobil Indonesia dan pentingnya keanggotaan OECD. untuk Indonesia. .
“Selain bisa keluar dari middle income trap, bergabungnya OECD akan membuat Indonesia bisa menjalani reformasi ekonomi tahap kedua melalui kalibrasi dengan best practice negara lain. Dengan cara ini, kami berharap semakin banyak investasi yang masuk. ke Indonesia,” kata Irlanga.
Diketahui, Indonesia dulu pernah masuk dalam daftar aksesi Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) sebagai negara yang sedang dalam proses menjadi anggota tetap.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Irlangga Hartarto usai rapat internal mengenai masuknya Indonesia sebagai negara aksesi OECD di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 16 Mei 2024.
Airlangga menjelaskan, situasi perekonomian global yang masih diwarnai dengan berbagai tantangan menyebabkan berbagai lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024 hanya berkisar 3% (year-on-year). Namun demikian, landasan perekonomian Indonesia masih menunjukkan kondisi stabil, sehingga tingkat ketahanan Indonesia terhadap guncangan global relatif kuat dan terkendali.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I tahun 2024 tercatat sebesar 5,11% (tahun lalu) dengan laju inflasi April 2024 masih berada dalam kisaran sasarannya sebesar 2,5±1% yaitu sebesar 3,00% (tahun lalu).
“Indonesia masuk dalam lima besar negara G20 dengan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% dan juga masuk dalam lima negara dengan inflasi terendah sehingga kami cukup yakin dengan kemampuan kami untuk mempertahankan situasi ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Irlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan, bertemu dengan CEO Hyundai Motor Group, Yewson Chung.
Kunjungan tersebut juga mengapresiasi upaya Hyundai yang terlibat aktif dalam berbagai proyek hidrogen di seluruh dunia, mulai dari Indonesia dan waste to hydrogen, hingga pemanfaatan limbah masyarakat setempat.
“Saya mengapresiasi upaya Hyundai yang aktif menerapkan solusi jaringan HTWO (H2). Hal ini tidak hanya menguntungkan Indonesia, tetapi juga menguntungkan pasar ASEAN dalam jangka panjang, karena hidrogen dapat berperan penting dalam mendorong gerakan netralitas karbon. dan pembangunan ekonomi,” kata Sher Airlanga di Seoul, Senin (20/5/2024).
Airlangga menambahkan, untuk mendorong pengembangan proyek hidrogen, Hyundai berencana menggandeng badan usaha milik negara yakni Pertamina.
Airlangga menjelaskan, pemerintah Indonesia saat ini tengah melakukan akselerasi pengembangan kendaraan listrik (EV) di Indonesia dengan menyusun roadmap pengembangan EV, memberikan berbagai insentif, dan mengembangkan sistem EV di Indonesia.
“Hyundai juga merupakan produsen mobil listrik yang berbakat, oleh karena itu kami mendorong Hyundai untuk memberikan peningkatan kapasitas kepada UMKM atau pemasok lokal, atau kepada para insinyur Indonesia untuk menguasai urusan EV, tidak hanya mobil, tetapi mesin, serta turunannya seperti stasiun pengisian daya dan lain sebagainya. on. Hyundai bisa melibatkan lebih banyak pemasok lokal di wilayah sekitar pabrik, kata Menko Airlangga
Selain percepatan pengembangan kendaraan listrik, pemerintah Indonesia juga mendorong percepatan transisi energi dari energi fosil ke energi ramah lingkungan seperti energi surya dan panas bumi, pengembangan teknologi rendah karbon dan hemat energi, serta pengembangan teknologi yang ramah lingkungan. pengembangan sumber energi alternatif lainnya, seperti pengembangan hidrogen untuk kendaraan.
Pemerintah Indonesia juga mendorong beberapa kesepakatan yang dicapai pada pertemuan Komisi Gabungan Kerjasama Ekonomi (JCEC) sebelumnya yang didukung oleh Hyundai, seperti investasi Hyundai Motor pada kendaraan listrik Indonesia (pabrik mobil, pabrik sel baterai terintegrasi, baterai). pabrik dll).
Airlangga menambahkan, saat ini Hyundai sedang membangun pabrik baterai untuk memproduksi kendaraan listrik yang dilengkapi sel baterai Indonesia pada tahun 2024.
Pembangunan pabrik sel baterai dilakukan di Kerwang, Jawa Barat, dan merupakan perusahaan patungan dengan LG Energy Solution yang akan mulai berproduksi komersial pada kuartal III 2024.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Irelanga Hartarto bertemu dengan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia HE. Lu Kang pada Selasa 14 Mei 2024 untuk mendorong peningkatan kerja sama Indonesia dan Tiongkok.
Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan nilai perdagangan RI-RRT pada tahun 2023 sebesar $127,8 miliar. Neraca perdagangan kedua negara pada tahun 2023 menunjukkan keseimbangan dimana Indonesia untuk pertama kalinya mengalami surplus.
Pada tahun 2023, Tiongkok juga akan menjadi investor terbesar kedua setelah Singapura dengan jumlah investasi sebesar $7,4 miliar. Nilai tersebut akan turun sekitar 9,7% dari 8,2 miliar dolar pada tahun 2022. Demikian dikutip dari pengumuman resmi, Selasa (14/5/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan akan bekerja sama membangun pusat litbang antara UGM dan CNGR Co.Ltd. CNGR merupakan perusahaan Tiongkok yang berbasis di Guangxi, Tiongkok dan memiliki teknologi baru dan canggih di bidang pengolahan nikel. Perusahaan juga berinvestasi pada pengolahan dan produksi nikel di Morvalli, Sulawesi Tenggara.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Tiongkok menyampaikan surat pimpinan Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang memberikan ucapan selamat kepada Partai Golkar atas prestasinya pada pemilu 2024. Duta Besar Tiongkok juga mengucapkan selamat tinggal kepada Menteri Koordinator Irlanga Hartarto, karena masa jabatannya di Indonesia telah berakhir dan dia akan digantikan oleh rekannya dari RRC.
Pada saat yang sama, Dubes Tiongkok mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama Kementerian Perekonomian sehingga kerja sama bilateral antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok semakin erat dan meningkat di berbagai bidang.