January 2, 2025
Sempat Anggap Wanita Berkerudung Kuno, Linda Anggrea Kini Sukses Lewat Buttonscarves

Sempat Anggap Wanita Berkerudung Kuno, Linda Anggrea Kini Sukses Lewat Buttonscarves

0 0
Read Time:2 Minute, 51 Second

JAKARTA – Tak bisa dimungkiri, setiap orang punya impian masa depan bahagia masing-masing. Namun karena itu semua, konsistensi harus dibangun untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 

Kemudian salah satu wanita terkemuka Indonesia bernama Linda Anggrea melakukan hal yang kini telah berhasil membangun bisnis fashionnya, Buttonscarves.

Buttonscarves kini menjadi salah satu merek lokal terpopuler di industri fashion dan gaya hidup Indonesia, khususnya di kalangan wanita. Bahkan, kini produknya sudah memasuki pasar dunia.

Namun untuk membangun semua itu, Linda harus rela menghadapi jatuh bangun untuk mengembangkan mimpinya yang dulu ia anggap mustahil, namun kini ia berhasil mewujudkan mimpinya selama ini berkat kerja keras.

Ketika Linda mulai membuat Buttonscarves, salah satu inspirasinya untuk proyek ini adalah sosok perempuan.

Ia menuturkan, dulu ia tidak berhijab, ia selalu menganggap wanita yang berhijab adalah wanita yang tidak mengenal fashion modern, atau dianggap sudah tua.

“Kemampuan membuat Buttonscarves berasal dari perempuan. Jadi ketika saya mulai berhijab, saya jarang menemukan syal biasa yang saya rasa nyaman dipakai. “Dan saya ingin mengubah rasa malu itu, nyatanya sebelum saya berhijab, saya selalu melihat orang-orang yang berhijab seperti biasa,” kata Linda Anggrea, Presiden Buttonscarves di kawasan Jakarta Utara, Rabu. 17 Juli 2024.

Namun, tampaknya anggapan yang ia miliki mengenai perempuan berhijab kurang tepat. Pada akhirnya, ia ingin mengubah stigma tersebut dengan menciptakan pakaian hijab untuk perempuan.

“Tapi saya ingin mengubah prasangka lama saya bahwa dengan berhijab kita bisa tampil modis dan membuat wanita percaya diri memakainya, tapi juga menutupi auratnya,” ujarnya.

Tentu saja selama proyek ini Linda menghadapi masalah yang tidak akan pernah dia lupakan. Saat memulai karirnya, Linda bekerja sendiri tanpa bantuan siapapun.

– Terlalu banyak, naik dan turun. “Saya merasakan banyak ketegangan setiap tahun, setiap hari, karena banyak hal terjadi,” katanya.

Membangun merek fesyen dari awal, apalagi tanpa landasan di industri ini, memang penuh tantangan. Begitulah yang dirasakan Linda Angrea saat memulai karirnya saat itu. 

“Saya sangat menderita karena saya tidak memiliki selera mode. “Namun saat itu saya tertarik dengan bidang ini (fashion) dan dari sinilah saya belajar segala hal, meski banyak kendala,” ujarnya.

Meski begitu, Linda tetap senang melihat mimpinya mengubah penampilan wanita Indonesia menjadi lebih menarik. 

“Tetapi saya menikmati perjalanan ini. Mengapa? Karena saya selalu berdoa kepada Tuhan sebelum saya memulai Buttonscarves bahwa saya menginginkan sebuah proyek yang bermanfaat tidak hanya bagi saya tetapi bagi seluruh wanita di dunia,” ujarnya.

Linda mempunyai sikap yang sangat kuat dalam menyempurnakan citra perempuan Indonesia. Dia ingin membuat wanita nyaman dengan memberi mereka syal mahal. 

“Nah, ini yang menjadi motivasi saya melakukan semua ini. Jadi, selain bisa terus memberikan banyak manfaat kepada orang-orang di sekitar saya, khususnya perempuan, saya sangat mendukungnya, jadi saya selalu memperjuangkannya. ” katanya.

Dia selalu mengikuti prinsip ketatnya dalam membangun bisnis Buttonscarves. Setidaknya dia mengambil langkah kecil setiap hari agar kelak bisa memetik manfaat dari segala perbuatannya di masa lalu.

“Yang selalu saya pelajari adalah setiap hari kita harus mengambil langkah-langkah dari program-program yang sudah direncanakan, paling tidak kita harus mengambil langkah-langkah kecil kalau kita susun, setiap hari akan menjadi sesuatu yang lebih besar dan lebih baik,” ujarnya. .

Diketahui, sejak Buttonscarves resmi berdiri pada tahun 2018 lalu, Buttonscarves kini telah melebarkan sayapnya dengan membuka toko online di banyak mall di seluruh Indonesia, total lebih dari 50 toko di Indonesia dan Malaysia. Ivan Gunawan mengundang seniman Tanah Air untuk berbagi panggung di GARIS POETIH Pameran ini akan berlangsung selama tiga hari, yakni 16, 17, dan 18 Januari 2025. Total ada sembilan pameran. harfam.co.id.co.id 26 Desember 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link