harfam.co.id, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan soft launching Single Stock Futures (SSF) pada 12 Agustus 2024. Produk SSF dapat digunakan investor untuk melindungi nilai portofolio dan keuntungan selama fluktuasi harga saham. Mereka naik atau turun.
Produk ini dirancang untuk melengkapi berbagai derivatif yang tersedia di pasar modal. Peluncuran besar SSF kemudian dijadwalkan pada September 2024. Untuk menarik investor, bursa akan menawarkan diskon 75% untuk komisi transaksi.
“Kami hanya mengenakan tarif Rp 250 per kontrak, 75 persen lebih murah dari harga biasanya. Hal ini untuk menarik minat investor terhadap SSF,” kata Farza, Kepala Departemen 1 Departemen Pengembangan Bisnis BEI. Rizqi Putra, Edukasi Jurnalis Pasar Modal, Kamis (22/8/2024).
Selain investor, bursa juga memberikan insentif kepada anak perusahaan anggota bursa (AB). Artinya, menggunakan sistem yang dapat digunakan oleh anggota semua bursa derivatif, termasuk perdagangan online dan perdagangan seluler.
“Oleh karena itu, biaya investasi yang dikeluarkan anggota bursa untuk bergabung relatif rendah,” tambah Firza.
Saat ini, kontrak mencakup 15 seri sekuritas dengan menggunakan 5 saham. Saham-saham tersebut adalah ASII, BBCA, BBRI, MDKA dan TLKM. Beberapa kelebihan dari single stock futures adalah investor dapat menahan (long) atau menjual saham tersebut sehingga dapat memperoleh keuntungan ketika harga saham naik atau turun.
Selain itu, dana yang dibutuhkan investor jauh lebih rendah dibandingkan membeli saham secara langsung karena masing-masing saham berjangka diperdagangkan pada harga par. Selain itu, karena masing-masing saham berjangka diselesaikan secara tunai dalam 1 hari bursa (T+1), keuntungan investor dapat direalisasikan lebih cepat. Saham berjangka tunggal merupakan komponen indeks LQ45 dengan likuiditas tinggi dan fundamental yang baik.
Pasar modal telah menarik dana perusahaan melalui berbagai opsi sekuritas dan saham korporasi. Dibandingkan perbankan, Presiden Bursa Efek Indonesia (BEE) Iman Rachman mengatakan, sejak 2019, penghimpunan atau penghimpunan dana di pasar modal mencatatkan rekor Rp479,42 triliun atau meningkat 35,20%. .
Sementara itu, total pinjaman perbankan meningkat sebesar Rp5,142 triliun atau 11,96 persen year-on-year pada periode yang sama. “Perbandingan ini menunjukkan bahwa pasar modal merupakan alternatif strategi pembiayaan yang kompetitif,” kata Iman dalam acara Road Management Summit, Senin (1/7/2024) di Indonesia.
Kontribusi pasar modal Indonesia terhadap negara tercermin dari total pajak yang dibayarkan emiten pada tahun 2023 sebesar Rp 185,17 triliun atau 26 persen dari total pendapatan negara pada tahun 2023. Pada tahun 2023 meningkat menjadi Rp366,6 triliun atau 42,6% dibandingkan tahun 2019.
Ada peluang dan tantangan yang harus dihadapi, kata Iman tentang gagasan Indonesia yang lebih baik. Termasuk bonus demografi Indonesia menjadi negara terbaik ke-6 di Asia Tenggara dalam hal kemudahan berusaha pada tahun 2020, serta memiliki jumlah penduduk terbesar keempat setelah Tiongkok, India, dan Amerika. Iman mengatakan, situasi ini bisa menjadi modal produktif bagi perekonomian Indonesia di masa depan.
Di sisi lain, terdapat tantangan yang harus dihadapi. Risiko perlambatan ekonomi global, kenaikan inflasi dan suku bunga dapat mempengaruhi belanja konsumen dan investasi pariwisata, serta ketegangan geopolitik, yang dapat mempengaruhi harga komoditas, inflasi dan umur panjang, khususnya di Timur Tengah. – Waktu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Menghadapi tantangan tersebut, sejumlah inisiatif telah dilakukan untuk mewujudkan sistem perdagangan yang tertib, adil, dan efisien serta mendorong investor untuk terus berinvestasi di pasar modal,” ujarnya.
Hal ini termasuk memperkenalkan produk dan layanan baru untuk meningkatkan modal pemasaran, termasuk memperluas peran layanan pemasaran, seperti pendapatan dari layanan informasi dan produk lainnya, selain saham, kami juga dapat memberikan dukungan finansial sebagai alternatif. Pertukaran karbon dimulai tahun lalu.
Untuk melanjutkan pertumbuhan pasar modal Indonesia yang berkesinambungan, bursa telah menerapkan sejumlah inisiatif strategis untuk menciptakan kebijakan baru yang memenuhi kebutuhan terkini investor dan kondisi perkembangan perekonomian Indonesia.
Inisiatif strategis selama beberapa tahun ke depan masih menyoroti tiga bidang fokus utama. Yang pertama adalah pendalaman pasar, yang kedua adalah perlindungan investor, dan yang terakhir adalah integrasi dan komunikasi regional.
“Kami menekankan ketiga bidang ini, seperti pengenalan dewan pengawas khusus, dewan ekonomi baru, hasil-hasil ESG dan fasilitasi layanan dan produk pasar modal baru seperti sekuritas terstruktur dan ekuitas individu,” katanya.