0
0
harfam.co.id, Jakarta — Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengimbau masyarakat tidak tergiur bebas membeli produk perawatan kulit berlabel biru. Produk perawatan kulit tersebut belakangan semakin banyak tersedia, termasuk di toko online.
Apa sebenarnya perawatan kulit Blue Label itu? Rizka Andalusia, Pj Kepala BPOM RI, mengatakan Blue Label Skin Care merupakan salah satu jenis obat perawatan kulit yang diresepkan oleh dokter kepada pasien dalam bentuk ramuan. Oleh karena itu, penggunaannya tidak bersifat universal untuk semua orang.
“Obat-obatan berlabel biru jarang digunakan. Bagi sebagian orang atau masyarakat juga,” kata Rizka saat jumpa pers di Jakarta. Pada Senin (5/6/2024)
Menurut Rizka, perawatan kulit label biru sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Tonik kulit ini diproduksi langsung sehingga tidak dapat disimpan dalam waktu lama.
“Penggunaan produk perawatan kulit yang tidak sesuai dengan kebutuhan kulit bisa berbahaya dan merusak kulit dalam jangka waktu lama,” kata Rizka.
Rizka juga mengundang dokter spesialis kulit yang mempunyai resep atau sediaan perawatan kulit khusus yang efektif. Teruji secara klinis Dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk mendaftar ke BPOM, sehingga skin care bisa mendapat izin resmi. dan dijual bebas
Wakil Kepala Departemen Pengobatan Tradisional BPOM RI Suplemen kesehatan dan kosmetik Mohammad Kishuri menjelaskan, menjual produk perawatan kulit berlabel biru kepada masyarakat umum melanggar hukum. Oleh karena itu skin care blue label hanya dapat diproduksi oleh apotek atas permintaan dokter dan ditujukan hanya untuk orang-orang tertentu.
“Kami menghimbau kepada semua orang dan konsumen untuk tidak membeli kosmetik blue label secara online. Karena pasti tidak memenuhi syarat,” kata Kishori.
