Malang – Arema FC menampik anggapan bahwa wasit adalah tim yang paling diuntungkan akibat banyaknya penalti di Ligue 1. Singo Edan menilai penalti yang didapat hanya karena pelanggaran yang dilakukan pemain lawan.
Pelatih Arema FC Widodo Kahyono Putro mengatakan, semasa menjadi pelatih, denda yang diterimanya hanyalah pelanggaran. Hukuman tersebut merupakan konsekuensi dari intensitas serangannya.
“Sejak saya menjadi Ketua Arema, banyak pertandingan yang dilalui tanpa penalti. Penalti didapat karena intensitas serangan kami. Kalau kami mendapat penalti dalam satu pertandingan saat bertahan, itu patut dipertanyakan,” ujarnya. selamat tinggal
Sejauh ini Arema sudah mendapat 14 penalti. Singo Edan juga dijuluki Raja Hukuman. Penalti terakhir pertandingan diberikan kepada PSM Makassar.
Arema FC mendapat 2 penalti, semuanya dikonversi setelah Charles Locolinoi dilanggar. Masing-masing dalam 30 dan 74 menit.
“Usai pertandingan, saya sering lihat rekaman pertandingan untuk melihat apakah ada penalti atau tidak. Saat tensi tinggi, hal seperti ini (penalti) terjadi,” kata Widodo.
Sementara itu, pemain Arema FC Greg Nwokolo juga membantah anggapan bahwa penalti yang diterimanya karena keputusan wasit yang tidak tepat. Ia mengatakan penalti 11 yard dan gol bunuh diri diberikan karena intensitas serangan.
Penalti atau gol bunuh diri tergantung intensitas pertandingan. Tendangan bebas juga tidak mudah, kata Greg. Sembari istirahat latihan, bek internasional Persib Bandung Nick Kuipers sedang menikmati istirahat latihan bersama keluarganya. harfam.co.id.co.id 8 Oktober 2024