JAKARTA – Berikut empat pekerjaan yang sulit tergantikan oleh teknologi AI di masa depan. Saat ini penggunaan kecerdasan buatan (AI) semakin populer di era digital. Banyak pekerjaan yang bisa digantikan oleh AI.
McKinsey Global Company yang meluncurkan Instagram @ditjen.dikti memperkirakan sekitar 30% pekerjaan akan diotomatisasi oleh kecerdasan buatan (AI) pada tahun 2030. Namun, masih akan ada pekerjaan yang membutuhkan tenaga manusia di masa depan.
4 pekerjaan yang kemungkinan besar tidak akan tergantikan oleh AI di masa depan
1. Karya kreatif
Dalam karya kreatif ini, seniman, desainer, Termasuk penulis dan banyak lagi. Pekerjaan ini masih diperlukan karena AI tidak dapat membayangkan kreativitas dan emosi manusia.
AI dapat menciptakan desain, namun budaya dapat menciptakan karya yang bermakna; Pemahaman yang buruk tentang konteks sosial dan emosional. Mata pelajaran utama yang terkait dengan pekerjaan ini adalah desain komunikasi visual; Seni rupa desain produk; Termasuk sastra dan jurnalisme.
2. Tenaga medis profesional
Pekerjaan tersebut melibatkan empati yang tinggi terhadap rehabilitasi pasien tanpa robot. Membutuhkan keterampilan komunikasi dan pengambilan keputusan yang kompleks. Dalam pekerjaan ini, dokter, termasuk perawat dan psikolog. Mata pelajaran utama yang terkait dengan pekerjaan ini adalah kedokteran, perawat Termasuk psikologi dan terapi okupasi.
3. Pendidik
Dunia pendidikan telah terbantu dengan pemanfaatan AI. Namun kehadiran guru dan guru tidak bisa tergantikan. Peran seorang pendidik tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga memotivasi siswa dan membangun karakter. Tentu saja, Menjadi jurusan pendidikan relevan dengan pekerjaan ini.
4. Pemimpin
Pemimpin di sini adalah Chief Executive Officer (CEO); Mengacu pada manajer atau politisi. AI tidak dapat menggantikan pekerjaan ini karena dapat mengolah data, namun tidak dapat membangun hubungan dengan manusia atau memberikan inspirasi. Tentu saja, Mata pelajaran utama yang terkait dengan pekerjaan ini adalah manajemen bisnis, Administrasi publik dan ilmu politik.
Apa itu kecerdasan buatan?
Kecerdasan Buatan (AI) adalah sebuah konsep yang mengacu pada kemampuan mesin untuk melakukan tugas-tugas yang sebelumnya membutuhkan kecerdasan manusia. Konsep ini telah ada sejak tahun 1950an, dan definisinya telah diperbarui selama beberapa dekade melalui penelitian dan kemajuan teknologi.
Saat ini, AI sedang mengemudikan mobil self-driving, laptop, Mendukung chatbots dan generator gambar seperti ChatGPT. Jadi apa itu? Bagaimana cara kerjanya?
Istilah AI berasal dari gagasan bahwa jika kecerdasan adalah bawaan dalam suatu organisme biologis, maka kecerdasan di tempat lain adalah buatan.
Ilmuwan komputer Alan Turing adalah salah satu orang pertama yang mengeksplorasi bahwa mesin dapat menggunakan informasi dan logika untuk mengambil keputusan, sama seperti manusia. Dia menciptakan Tes Turing, yang membandingkan kemampuan mesin dengan kemampuan manusia untuk mengenali mesin sebagai artefak (ini palsu, AI yang telah lulus Tes Turing).
Sistem komputer dasar diberi kode oleh pemrogram untuk melakukan tugas tertentu. Sebaliknya, AI hanya mungkin terjadi jika komputer dapat menyimpan informasi, termasuk perintah sebelumnya, serupa dengan cara otak manusia belajar dengan menyimpan keterampilan dan ingatan.
Kemampuan ini memungkinkan sistem AI untuk beradaptasi dengan keterampilan baru dan melakukan tugas-tugas yang tidak diprogram secara khusus untuk dilakukan.